Di dalam mobil Jisoo dan Haein tidak berbicara satu sama lain, Jisoo menatap keluar Jendela dan melihat dengan serius setiap bangunan yang di lewati nya.
Haein terkadang melirik gadis itu dan mengerucutkan bibirnya sebagai ekspresi ketidak puasan pada sikap Jisoo.
"Sooya. Arin bukan pacarku" Entah kenapa Haein ingin sekali menjelaskan hal ini dan tidak ingin Jisoo salah paham.
Jisoo menoleh menatap pria yang acuh tak acuh mengemudikan mobil. "Kenapa menjelaskan padaku. Tuan muda Jung, kita bukan pasangan. Apapun yang kamu lakukan siapa pacarmu aku tidak peduli, yang tidak aku sukai adalah ketika orang menuduhku merebut kekasih orang lain"
Cengkraman Haein semakin kuat dia ingin mengatakan bahwa dirinya peduli dengan penilaian Jisoo tentangnya, dia peduli bagaimana Jisoo memangdangnya dan dia peduli apapun tentang Jisoo.
"Aku ingin kembali ke rumah dan libur beberapa hari" Ujar Jisoo tiba tiba.
Dada Haein semakin pengap. "Kenapa?" Tanya Haein.
"Aku merindukan orangtuaku"
Haein terdiam, untuk beberapa saat dia tidak mengatakan apapun. Jisoo merasakan kebingungan dan dilema, mengapa dirinya ingin menghindari Haein, Haein bukan kekasihnya dan dia tidak berkewajiban cemburu atau merasa tidak nyaman, wajar saja Haein memiliki kekasih itu tidak ada hubungannya dengan dirinya. Tapi perasaan ini benar benar menyiksanya, semakin Jisoo memikirkannya semakin sakit.
Haein menyukai cinta pertamanya dan selalu begitu.
Jisoo terus berpikir hingga tidak menyadari mobil Haein berhenti di gerbang rumah Jisoo.
"Kita sudah sampai Sooya" Ujar Haein, suaranya serak.
Jisoo melihat bangunan dua tingkat dan lapangan yang biasa di gunakan berlatih murid murid ayahnya.
"Terima kasih Tuan Muda" Jisoo menunduk sebagai kesopanan.
Jisoo membuka pintu dan satu kakinya siap melangkah keluar mobil, tetapi tiba tiba tangannya di pegang erat dan namanya di panggil.
"Sooya"
Jisoo kaget tiba tiba wajah Haein berada dekat dengan wajahnya, posisi ini seperti posisi dimana seorang pria menyudutkan gadisnya antara sandaran kursi dan pria seperti sedang berciuman, moment intim ini tak luput dari tatapan seorang pria yang berdiri di balkon kamarnya dan melihat adegan romansa ria.
Tatapan Haein jatuh di wajah putih dengan mata bulat dan bibir mungilnya, ini indah dan ingin sekali Haein menciun wajah ini satu persatu.
"T..tuan muda"
"Kembali segera, aku menunggumu di rumah"
Jantung Jisoo berdetak kencang, setelah Haein mengatakan dia menunggunya di rumah. Kata kata itu seperti kata kata seorang suami pada istrinya yang sedang merajuk dan pulang ke rumah orangtuanya.
Tapi pada kenyataannya mereka tidak memiliki hubungan apapun.
Jisoo menunduk dan tidak mengatakan apapun, dia keluar dari mobil dan menutup pintu.
Jisoo berjalan menuju rumahnya lalu masuk, setelah Jisoo tidak lagi terlihat Haein menyalakan mobil dan mengemudi.
Di balkon kamar, Kim Minkyu tertawa terbahak bahak melihat adegan romansa itu, dia keluar dari kamar dan bersiul begitu berpapasan dengan Jisoo.
"Oppa kau membuatku kaget" Ujar Jisoo ngeri.
Minkyu mengangkat alisnya. "Kenapa kaget? Kau tidak melakukan kesalahan kan?"
Jisoo berdecak kesal. "Tidak. Kau datang seperti hantu" Ujar Jisoo sambil berjalan menuju kamarnya.
Minkyu berdiri melipat kedua tangannya di dada. "Setidaknya aku akan menjadi hantu yang paling tampan"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Couple. (Jisoo & Haein)
FanficJisoo mencintai seseorang dengan hatinya yang paling murni, namun sebelum cinta itu bertunas yang di cintainya menolak tanpa melihat dirinya. Di sisi lain Haein mencintai Jisoo dengan jiwa yang halus dan murni. Namun melihat dari cara Jisoo bersika...