"Kau! Katakan pada seluruh pria disana. Aku mengambil milikku" Ucap Sukuna seraya menatap tajam pria bersurai coklat.
Sang lawan bicara sedikit terpenjat, terdiam mematung sesaat sebelum melaksanakan titah sang 'Raja Iblis'.
Namun tak perlu menunggu reaksi, pria bermarga Ryoumen itu menarik wanitanya dari kerumunan.
(Name) belum siap akan pergerakan tiba-tiba itu. Ia masih belum bisa menerima fakta bahwa pria pink itu berada di depannya. Belum selesai mencerna apa yang dihadapan, tetapi ia harus menerima keadaan.
"Sukuna? E, tunggu Sukuna-
Semuanya aku pergi dulu ya.. selamat bersenang-senang" ucapnya terputus-putus...Seluruh mata terpasang pada dua insan yang berjalan ke arah berlawanan. Pria yang menarik tangan wanita, dan wanita yang masih mencoba berbicara dengan si penarik.
Orang-orang itu menikmati pemandangan aneh itu sampai kedua punggung tontonan menghilang.
"Pasangan yang aneh"
Ucap salah seorang menghapus keheningan."Kau benar, mereka memang aneh" Ucapan tersebut pun dibalas dengan candaan. Semuanya kembali berjalan untuk memenuhi agenda berikutnya.
.
.
.Kedua mata masih melihat surai merah jambu yang bergerak mengikuti sang pemilik, lalu beralih pada punggung lebar berbalut jas yang menambah sisi maskulin dan juga penciuman yang menghirup aroma musk yang tidak ada satupun orang yang menyamainya
Dalam pikiran gadis itu, ia menertawakan dirinya. Menyebalkan sekali...
Karna sebagian dari tubuh merindukan pria yang masih menggenggam erat pergelangan tangan dan menariknya tanpa melihat ke belakang.Padahal baru satu bulan mereka tak menatap satu sama lain, dan semudah itu wanita itu melupakan tentang perilaku brengsek pria yang ada di depannya?
_Perasaan ini memang menyebalkan_
Persetan dengan pikiran. Jika gadis itu tidak melakukan sesuatu situasi ini tidak akan berubah.
"Tu-tunggu dulu, Sukuna-" bibir (Name) tak berhenti mencoba menghentikan tindakan tiba-tiba pria itu. Namun tak ada jawaban yang sedikitpun keluar. Ia pun memutuskan untuk membiarkan pria itu melakukan apa yang ia mau. Setelah itu, ia akan mengambil haknya untuk marah.
Lagi pula meskipun nampak begitu lebih gelap dan angin berhembus lebih dingin dibarengi sunyi yang mencengkam, ia akui genggaman tangan itu tidaklah sesakit yang terlihat.
Yah, anggap saja gadis itu amat teramat baik pada calon suaminya -_-
Memutus segala skenario dalam pikiran, Sukuna menarik (Name) ke arah yang berbeda hingga membuat kaki tak bisa menapak dengan baik. Tubuh (Name) terhuyung ke depan dan bertabrakan dengan dada bidang dengan debaran yang tak pernah (Name) bayangkan.
Tak lama berselang, daun telinga merasakan hembusan nafas hangat dan suara yang begitu dalam nan berat.
Akhirnya pria itu berucap kata, "Sampai kapan kau akan membiarkanku seperti ini?"
"Hah?" Reflek gadis itu
Ia tidak paham dengan apa yang baru ia dengar. Ia melonggorkan dekapan, mendongak ke atas guna melihat apa yang pria itu maksudkan.
Kedua mata tertutup surai merah jambu, bibirnya mengatup layaknya menahan amarah. Tanpa sadar, genggaman pria itu pada lengan baju (Name) makin erat.
Sebuah perasaan menggelitik tiba tiba muncul, membuat jantung (Name) berdegup. Pikirannya terasa sangat lega. Semacam ia menerima sinyal dari Sukuna mengenai semua tindakan pria itu yang di luar akal.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Message (Sukuna x Reader)
FanfictionGenre : Romance, Designer, College Bahasa baku Cover bukan milik penulis, di dapatkan dari Pinterest Karakter Ryomen Sukuna, Gojo Satoru, Shoko Eiri, Miya, Itadori Yuuji dan Nanami adalah milik Gege Akutami Alur cerita asli dari penulis WARNING! MAY...