Bab 10: Event - Sentuhan

873 82 3
                                    

WARNING!!!
BAB INI SEDIKIT LEBIH GILA...
Tetapi aku harap ini tidak mengecewakan pembaca....

Happy reading....
.
.
.

Suara klakson menyadarkan lamunan yang merenggut semua perhatian (Name). Gadis itu melihat pemandangan deretan mobil yang tak bergerak di sepanjang jalan menuju tempat penyelenggaraan event.

Ia tatap Sukuna nampak begitu kesal. Namun pria itu hanya mendecih dan membiarkan semuanya mengalir begitu saja. Bagaimanapun mengomeli macet tidak akan membuat macet itu hilang.

"Apa? Apa kau ingin mengatakan sesuatu?" Ucap pria itu menyadari wanitanya menatap ketampanan milik dunia seisinya begitu lama.

(Name) mengalihkan perhatian dengan kaku. Ia menatap keluar jendela dan melontarkan kata-kata tak sopam untuk menutupi kesalahan, "Tak ada satu kata apapun untukmu, Sukuna"

Pria itu tersenyum kecil. Ia melihat manusia yang saat ini duduk di sampingnya mencoba menghindari tatapan dan bahkan mencoba berkata tidak sopan padanya.

Sayang sekali, mata merah darah itu tidak buta. Ia tahu daun telinga yang memerah hingga leher jenjang yang tak tertutup apapun itu bukti bahwa kekasihnya sedang menahan rasa malu.

Sikap manis itu sangat memancing jiwa iblisnya...

"Hei, (Name)-" panggil Sukuna.

Cup,
Tanpa menunggu waktu lama bibir lembut itu dikecup pelan, menciptakan bunyi decakan yang sedikit menggoda.

Bukan main warna kemerahan yang menghias dauh telinga dan sebagian leher. itu. (Name) terkejut namun tanpa suara. Sedangkan Sukuna merasa puas dan tak lagi mempermasalahkan macet.

Justru ia berterima kasih kepada mobil mobil penghambat itu. Karna akhirnya ia mendapatkan morning kiss yang cukup tuk mengisi energi

.
.
.

Dari luar, nampak banner berjejer menghias jalan masuk menuju gedung. Selain itu mobil-mobil mewah saling mengantri, menurunkan sang pemilik untuk memasuki ruang acara. Banyak artis, aktor, pejabat, bahkan kalangan orang orang terpandang menghadiri event besar ini.

Sukuna turun dari mobil sport favoritenya. Menunjukkan kaki jenjang yang berbalut celana panjang serta sepatu fantovel yang begitu menawan. Pria itu tidak melupakan kaca mata hitamnya. Sekali lagi, tidak ada wanita yng tidak tertarik. Apalagi aura pria itu sungguh mempesona.

Sukuna meraih lengan (Name). Dengan lembut tangan itu melingkar, membiarkan tangan (Name) mengikat lingkar tangan sehingga nampak keromantisan antar keduanya.

Jangan tanya,
Pria itu terlalu pandai membuat para wartawan heboh. Semua kamera tertuju padanya. Bahkan ribuan pertanyaan mengenai apa hubungan mereka sudah terlontarkan sejak pria itu berani membukakan pintu untuk (Name).

Kilatan-kilatan cahaya membuat (Name) tidak nyaman. Sukuna menyadari hal itu karna genggaman (Name) padanya yang menguat.

"Oya, bisakah kalian membuka jalan untuk gadis cantik ini?" Ucap Sukuna dengan senyum yang terkesan menakuti.

Melihat tindakan Sukuna, (Name) membayangkan banyak hal. Headline surat kabar menunjukkan foto keduanya, trending di media sosial akan menyangkut mengenai nama sang desainer, dan yang paling parah adalah diganggu oleh para penggemar Sukuna. Kowai,

"Oi, (Name) ada apa? Apa kau tidak suka dengan eventnya?"

"Eh-Tidak. Bukan seperti itu" balas (Name) seraya tertawa canggung. Wanita itu merasakan tekanan yang begitu besar di ruangan itu. Apalagi mendapati tatapan tajam dari wanita wanita cantik yang tak tahu siapa mereka.

A Message (Sukuna x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang