15

4K 279 18
                                    

.

HALLO MY FRIEND HALU...

💜GW COMEBACK DENGAN SEJUTA KERINDUAN...

💜DAN MOHON MAAP KALO BANYAK KEKELIRUAN

KLO SUDAH MAMPIR JGN LUPA VOTE:)
GRATIS TANPA DIPUNGUT BIAYA APAPUN TERMASUK ONGKIR

HAPPY READING

Selain kabar kematian nyokap Gavin, Ryder High school di hebohkan dengan kondisi seluruh murid yang mengalami sakit mata setelah bangun tidur, entah apa yang terjadi kenapa bisa mereka bisa sakit mata masal, tidak ada seorang pun yang terlewatkan dari penyakit mata tersebut.

Bahkan Viona dan teman-temannya yang tengah berlibur juga mengalami sakit mata, walaupun tidak separah murid yang lain.

Mereka menunda jalan-jalan ke mall, Viona memutuskan untuk datang ke rumah Gavin, biar bagaimanapun dirinya adalah menantu kesayangan Mayra.

Saat pertama kali menampakkan kaki disana, hal pertama kali yang ia lihat adalah polisi yang tengah berbaris di depan pintu, bendera kuning sudah berkibar yang membuktikan jika didalam rumah ini tengah berduka.

“pak, izinin Vio masuk, Vio ingin mama.” pinta Viona memohon, air matanya sudah mengalir deras membasahi pipinya.

Para polisi yang ada disana menatap gadis remaja didepannya, rambut acak-acakan dengan baju tidur yang belum di ganti.

“maaf, selain kerabat dekat dilarang masuk.”

“Vio menantu mama Mayra, Vio tunangan Gavin, jadi Vio mohon, izinin Vio masuk.” jelabertemus Viona sesenggukan, polisi itu mengangguk mengerti, lalu memberi jalan untuk Viona.

Viona melangkah dengan kaki gemetar, ia menatap tidak percaya mayat Mayra yang sudah selesai di Kafani, ia masih ingat dengan jelas, dua hari yang lalu Mayra mengajarinya membuat kue.

“tante Mayra, bangun Tante, jangan tinggalkan Vio, siapa yang akan mengajari Vio membuat kue, siapa yang akan menemani Vio melukis? Bangun Tante, Viona mohon.” Viona menangis meracau, memeluk tubuh Mayra dengan erat, Gavin merengkuh tubuh Viona, sedari kecil gadis itu selalu ketergantungan pada mama dan dirinya, ia yakin rasa kehilangannya sama persis dengan gadis di sebelah nya.

“bangun ma, jangan tinggalkan kita berdua ma, Gavin mohon, Gavin akan selalu menuruti apa yang dikatakan mama.” pinta Gavin dengan purau, ia tidak pernah menduga akan kehilangan ibunya secepat ini, tangannya mengepal kuat membuat urat di tangannya terlihat. “aku berjanji ma, akan membalas perbuatan orang yang telah membuat mama seperti ini, aku berjanji akan membalasnya lebih parah dari ini.”

Viona menyeka air matanya “Gavin, Vio mohon, bangunkan Tante Mayra, Vio janji, Vio akan membatalkan pertunangan kita, dengan begitu kamu bisa menjalin hubungan dengan kak Kate.”

Semua orang menatap perihatin Gavin dan Viona, tidak ada kata baik-baik saja dengan yang namanya kehilangan, apalagi kehilangan seorang ibu.

sedangkan Viona gadis remaja itu telah menganggap Mayra sebagai ibunya sendiri.

Nayra mengusap bahu Viona menenangkan. “sabar Vio, dan terutama Lo Gav Tante Mayra gak akan senang ngeliat kalian bersedih seperti ini.” Gavin mengangguk, mengeluarkan satu katapun rasanya tak mampu, lidah nya kelu untuk sekedar menjawab.

Walaupun sedikit berat hati Mayat mayra di bawa ke tempat peristirahatan terakhirnya, Gavin satu mobil dengan Viona gadis remaja itu menggenggam tangan kanan Gavin dengan erat.

“Sekarang Vio juga sangat sedih sampai membuat Vio tidak tahu cara membuat orang lain tertawa, hari ini Vio tidak bisa Menghibur Gavin tapi Vio janji, kapan-kapan Vio akan menghibur Gavin.” ucap Viona, mengeluarkan pulpen di saku bajunya menarik tangan kanan Gavin menggambar keep smile pada jari-jari tangan nya .

Amora Not vionaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang