06

5.4K 402 39
                                    

HALLO MY FRIEND HALU...

💜GW COMEBACK DENGAN SEJUTA KERINDUAN...

💜DAN MOHON MAAP KALO BANYAK KEKELIRUAN

KLO SUDAH MAMPIR JGN LUPA VOTE:)
GRATIS TANPA DIPUNGUT BIAYA APAPUN TERMASUK ONGKIR

👽 HAPPY READING 👽

 

Viona turun tergesa-gesa saat melihat Abang kembar dan teman-temannya, menatap ke arahnya dengan tajam, namun sebelum itu, ia menyempatkan untuk mengambil mangga yang berada di sebelahnya, melempar ke bawah.

Salah satu dari mereka ada yang mengumpat, saat salah satu mangga mengenai kakinya.

“Anjayyy, Vio pinter banget turun dari pohon tinggi itu, aku saja tidak tahu caranya.” Gumam Bumi yang di dengar oleh Gavin, kebetulan cowok itu berada di sebelahnya.

Gavin menyetujui ucapan temannya, karena memang banyak yang bisa menaiki pohon tinggi tapi tidak tahu cara turunnya, tapi Viona, gadis yang berstatus sebagai tunangan nya itu malah turun dari pohon tinggi itu dengan lihainya.

Semua yang ada di sana sempat menatap khawatir, saat melihat Viona yang bergelantungan di dahan terakhir, lalu melompat tepat di hadapan gadis nerd itu, heyyy bukan nya mereka alay, hanya saja dahan terakhir itu hampir mencapai empat meter.

Viona mengambil mangga yang tadi sempat ia jatuhkan, kedalam plastik hitam yang kebetulan ia bawa dari rumah, seperti kebiasaan nya waktu menjadi Amora, gadis itu selalu membawa plastik kemana-mana, salah satu tujuannya memang untuk menyolong mangga orang atau jambu, tapi alasan lainnya saat ia melihat sampah yang berserakan.

Katakan saja dia gadis pecinta kebersihan, walaupun tidak pandai dalam urusan memasak, tapi ia slalu membantu bundanya untuk bersih-bersih rumah, tapi semua kelakuan nya itu tidak bernilai menurut semua orang bahkan sampai ia menghembuskan nafas terakhirnya.

“ selain merebut kebahagiaan saudaranya sendiri, sekarang mau beralih profesi menjadi jalang Lo!” seru Azka sambil menatap Viona tajam, Viona mengerutkan keningnya tidak mengerti.

“maksu–”

Bugh!

Belum sempat gadis itu bertanya, Arkan menghempaskan tubuhnya sampai membentur dinding, “Viona Andira Smhit, bisa tidak sehari saja kamu tidak bikin ulah!” ucapnya penuh dengan penekanan, netranya menatap tajam Viona yang sedang beringsut kesakitan, tidak ada raut ke khawatiran dalam wajah nya, hanya ada tatapan tajam penuh kebencian.

“KALIAN APA–APAAN SIH! DATANG- DATANG LANGSUNG MARAH-MARAH GAK JELAS!” seru Viona dengan keras, menatap kedua saudaranya tidak kalah tajam.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Plak!

Arkan yang tersulut emosi mendengar nya langsung menghajar Viona membabi buta, mengabaikan teman–temanya yang mencoba untuk menghalanginya. “sialan Lo, anak anjing, benalu setan!” umpat Arkan “mati aja Lo!”

“Arkan stop! Dia adik Lo sendiri!”

“Arkan berhenti, Viona bisa mati!”

“Vin cepat hentikan Arkan!”

Amora Not vionaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang