Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan wajah bahagia dan senyuman yang terukir di wajah tampannya, Mark Jung keluar dari kamar.
"Adek lihat apa?" tanya Mark ketika melihat Sungchan tengah bermain? Entahlah, Mark sendiri tak tahu jelas adiknya ini sedang apa. Yang ia lihat saat ini sang adik, duduk diatas karpet dengan dikelilingi beberapa lembar foto Jaehyun.
"Daddy!" ujar Sungchan menunjukkan kepada sang kakak sebuah foto yang menjadi favoritnya.
Mark kemudian tersenyum, "Masih kangen sama Daddy?"
Tanpa perlu diragukan lagi, Sungchan mengangguk. "Kangen," katanya. "Padahal waktu itu udah ketemu tapi masih kangen soalnya Abang buyu-buyu ajak pulang," lanjut Sungchan.
Kening sang anak sulung mengernyit dalam, tak mau bertanya lebih jauh, takut sang adik akan bertambah rindu kepada sang ayah. Lagi-lagi, Mark hanya tersenyum tipis. Mungkin adiknya ini hanya mimpi karena rasa rindu yang teramat sangat dan tak kunjung tersampaikan kepada sosok sang ayah. Ya, hanya mimpi.
"Jangan dirusakin fotonya, ya. Dilihat aja."
"Dah Uchan kasih cium tadi. Ndaa apa-apa?" tanya Sungchan, mendongakkan kepalanya sehingga berhadapan langsung dengan sang kakak.
Tersenyum lagi si kakak, Mark ini sangat murah senyum sekali. Tidak dengan siapapun. Bukan hanya dirinya saja tetapi seluruh anggota keluarganya.
"Nggak apa-apa, asal jangan dilipat-lipat aja fotonya." Sungchan mengangguk patuh. "Kakak tinggal susulin Bubu dulu, ya."
Mark lantas segera pergi dari hadapan sang adik ketika mendapat anggukkan berupa tanggapan persetujuan.
🐯
"Bubu! Bekal Jeno udah siap? Udah mau berangkat, nih! Takut telat." Jeno berucap setengah berteriak dengan membenarkan posisi tas ranselnya menghampiri Taeyong yang masih sibuk menyiapkan bekal untuk kedua anaknya.
