17. Putus

2.1K 204 6
                                    

Sesuai dengan tugas yang diberikan oleh Mingyu padanya, Mark berjalan menyusuri tepi jalan untuk menuju ke sebuah toko dimana ia dan karyawan lainnya sudah menjadi langganan untuk membeli atau mengambil barang yang sudah dipesankan oleh atasan mereka sebelumnya.

Karena Mingyu yang biasanya mengambil barang untuk persediaan cafe sedang tidak bisa atau dalam kata lain laki-laki yang berstatus sebagai orang kepercayaan dari atasan yang jujur saja, selama Mark bekerja di sana ia belum pernah bertemu.

Hanya membayangkan bagaimana rupa dan bentuk tubuh sang atasan yang kerap sekali diceritakan oleh teman-temannya ketika jam  istirahat. Sebenarnya, dalam hati Mark ingin sekali bertemu dengan sang atasan atau pimpinannya itu. Tetapi, apa daya waktu belum mengijinkan untuk mereka saling berjumpa dan bertegur sapa.

Toko yang akan Mark kunjungi berada diseberang jalan, itu sebabnya ia harus menyeberang terlebih dahulu. Baru bisa sampai ke tempat tujuan.

Menunggu beberapa menit sampai lampu lalu lintas menunjukkan rambu yang mempersilakan untuk pejalan kaki menyeberang hingga akhirnya Mark pun bisa sampai ke toko tersebut.

Toko yang menjual berbagai macam jenis kebutuhan, mulai dari kebutuhan rumah sampai ke kebutuhan cafe tempat ia bekerja. Semuanya lengkap, ada di toko ini.

"Permisi," ucap Mark ketika ia masuk ke toko itu. Kedatangannya langsung disambut oleh seorang karyawan yang bertugas.

"Saya disuruh ambil barang disini atas nama Kim Mingyu," lanjut Mark lagi.

"Oh, barang pesanan dari cafe seberang, ya?" Mark mengangguk sebagai jawaban. "Tunggu saya ambilkan. Silakan duduk dulu," kata karyawan toko itu kemudian segera berlalu dari sana untuk mengambilkan barang pesanannya.

Duduk disebuah kursi yang tersedia, Mark memandangi dari sudut ke sudut ruangan itu. Tempatnya terasa sangat nyaman.

Selain menjadi toko penyedia berbagai macam kebutuhan, ternyata tempat ini didalamnya juga terdapat cafe kecil-kecilan. Mungkin bisa untuk orang-orang yang menunggu barang pesanan mereka sembari bersantai dan beristirahat. Sama seperti yang sedang Mark lakukan.

Melirik ke sana kemari, menyapu bersih setiap sudut ruangan sampai tak sengaja kedua matanya menangkap sosok seorang wanita yang begitu ia kenal.

"Yeri?" monolog Mark ketika melihat sekilas wajah wanita itu seperti tak asing dipenglihatannya.

Kembali memperhatikan dengan seksama wajah wanita yang kini sedang duduk tak jauh dari tempat ia menunggu. Dan, tunggu. Wanitanya itu seperti sedang bersama dengan seorang laki-laki. Siapa dia?

Mark masih berpikiran positif bahwa laki-laki yang saat ini bersama dengan sang kekasih adalah hanya teman.

Apa kalian terkejut mengetahui bahwa Yeri adalah kekasih Mark? Oh, tidak ternyata.

Lama Mark memperhatikan interaksi antara Yeri dan laki-laki asing itu sampai pada sebuah adegan yang Mark tidak menyangka akan ia lihat dengan mata kepalanya sendiri. Yeri, sang kekasih mencium mesra laki-laki itu tepat dibagian bibir. Apa maksud kekasihnya itu?

Apa Yeri lupa bahwa dia masih menjadi kekasih dari seorang Mark Jung? Lama tak berjumpa dan memberi kabar hanya lewat aplikasi chatting bukan berarti hubungan keduanya kandas, 'kan?

"Sayang."

🐯

Pertengkaran dan perdebatan yang terjadi melibatkan tiga orang yaitu, Yeri, seorang laki-laki asing yang tak diketahui namanya serta Mark membuat gaduh di dalam toko itu.

(✔) Pertama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang