Selamat membaca......
Ingat ya guys! Ini fiksi! Hanya karangan! Jangan samakan dengan dunia nyata!
“Ai, Lubi dan pencapaian baru”
。
。
。
。
。"CEO Xie, apa yang membuat anda tertarik melakukan merger dengan UNESCO dalam pembangunan sekolah hukum ini?"
Tanya salah satu wartawan dari banyaknya wartawan yang kini menyodorkan mic dihadapan Ai dan banyaknya kameraman yang mengarahkan kamera ke arahnya.Ai menyembunyikan hp-nya ke belakang. Namun hp itu masih berdering menghubungi nomor dengan nama Zeyu. tak ada jawaban. Akhirnya Ai terpaksa memulai wawancara tanpa kehadiran orang yang ia nanti. Entah kenapa kehadiran Zeyu rasanya sangat diperlukan seorang Xie Qing-Ai? Ada apa ini? Padahal Zeyu bukanlah tamu agung.
Ai akhirnya di wawancara, Lubi ada dipinggir podium tempat Ai berdiri, didepan Ai, ada banyak penonton yang tak lain dan tak bukan adalah para tamu undangan. Banyak CEO datang, Investor,direktur, dan orang-orang konglomerat ber-kredibilitas lainnya.
"Saya, berinisiatif untuk melakukan merger karena teman saya yang meminta, saya juga mendengar sekolah swasta hukum yang paling terkenal di China telah mengalami kerusakan parah akibat bencana alam.
Jika sekolah tutup karena rusak, bagaimana nasib anak-anak?
Maka dari itu, atas ajakan UNESCO,dan dukungan dari orang terdekat saya, saya setuju melakukan merger yang bertujuan untuk lebih meningkatkan pendidikan. Dampak positifnya juga, menyalurkan sedikit perubahan di perusahaan saya, walaupun perusahaan saya non domestik dan tidak berhubungan dengan bidang pendidikan,tapi di merger ini, keduanya berkaitan dengan perusahaan saya."Dirasa Ai kini sudah mulai kewalahan karena kebanyakan berpidato, akhirnya sang pimpinan UNESCO yakni Pak Audrey turun mulut untuk melanjutkan dan menjelaskan lebih dalam.
"Sekolah ini lahir dengan gaya-nya sendiri. Sekolah menengah atas yang akan terisi dengan murid terpilih. sekolah ini, berdiri atas izin PBB, sekolah yang akan menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat, dan akan menjadi sekolah swasta paling bergengsi sepanjang masa, se-dunia, dengan guru-guru profesional lulusan-lulusan universitas internasional."
Selama Pak Audrey berpidato, Ai hanya diam sembari menggigit bibir bawahnya, tangannya ia kepalkan rapat-rapat, netranya tak bisa diam dan terus menganalisis seluruh tempat konferensi pers tersebut, yang tak lain dan tak bukan di lapangan sekolah baru ini, berharap Zeyu datang dan menyaksikan konferensi nya walau sebenernya sebentar lagi usai.
"Sekolah ini, akan menjadi sekolah hukum terbesar yang pernah ada. Terimakasih untuk queen of real estate yakni nona CEO Xie, yang sudah mau bekerja sama dengan kami. Kami namai ini sekolah XUIS (XIE'S UNESCO INTERNATIONAL SCHOOL)"
Lanjut pak Audrey. Tepuk tangan meriah terdengar ricuh begitu juga sorakan. Senyum lebar Ai yang begitu langka nan mempesona berhasil tertangkap kamera. Senyum yang nyaris punah, namun harus di lestarikan. Sangat jarang bisa melihat senyum tulus seindah itu. Bukan tersenyum karena pencapaian baru, tapi Ai tersenyum karena orang yang ia tunggu-tunggu akhirnya datang walaupun sedikit terlambat.
"Cantik....."
Gumam Zeyu tanpa sadar. Dia berhenti berlari setelah sampai ditempat walaupun posisinya masih berada di ujung lapangan, sepertinya karena acara pemakaman sekretaris Li, Zeyu jadi lupa dengan acara penting ini.Melihat fenomena senyum yang amat mahal itu, rasanya mengingatkan Zeyu tentang kejadian 2 hari lalu dimana seorang Yu Zeyu untuk pertama kalinya dekat dengan seorang gadis, ah, masa-masa yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby °yu zeyu°
Teen FictionOur Baby "Papah cayang Haihai?"_Haihai. "Hah? Gw? Eh, papah? Ya sayanglah. Sayang banget malahan"_Zeyu. "Talo ditu, coba cium Haihai"_Haihai. Cup "Papah cayang buna?"_Haihai, again. "H-HAH?! Buna? Bunda mu si snow white itu?"_Zeyu. "Iyaaa, papah cay...