Our Baby_°15°

93 23 4
                                    

Gais saya ternyata baru sadar kalo part ini benar-benar acak-acakan alias gak rapih, jadi author revisi dulu, hehe maafin~

Hayok woelah, mampir ke story sebelah,
Jeylani nunggu loh.......

wokelah gass to the story!!!

Masih lanjutan yang tadi.





"Kalo lu nggak mau ngelakuin gak papa. Biar kita aja bareng-bareng"
Usul seorang lelaki dengan pipi gembul pada orang tampan yang kini ada di hadapannya.

"Lu gila ya?! Apa gimana?! Ya lu mikir dong njing, status sosial dia aja udah rendah apa lagi diginiin!"
Tegas pria tampan itu.

"Gw tau lu sebenernya mau, cuman gak mau sendirian, iyakan? Udah dibilangin kalo lu gak mau kita keroyokan aja, gimana mau gak lu?"
Tanya pria dengan rahang tirus dan mata sipit. Ia bertanya pada orang tampan yang tadi ditanya oleh pria dengan pipi gembul.

"Gila kalian. Kalo dia sampe mati gimana?!"
Pria tampan itu ngegas frustasi.

"Ya kita ngasih lu pilihan, mending lu aja yang lakuin atau kita sama-sama?"
Sekarang pria berpipi gembul itu memberi pilihan.

"Kalo gw ketahuan gimana?"
Akhirnya pria tampan itu memilih untuk melakukannya sendiri. Karna jika bersama-sama, itu bisa membuat orangnya mati dan berakhir duduk dibalik jeruji. Ia tidak mau jadi pidana.

"Gak bakalan kenapa-kenapa. Lu bawa aja dia ke MACAU. Disana bebas, lu gak bakal kena tuntutan."
Ujar pria berpipi gembul itu.

"Chih. Tolol. Terus pembuktian kalo gw udah lakuin gimana?! Gak mungkin kan kalo gw harus rekam?!"
Oke pria tampan itu ngeelpiji lagi.

Sepertinya permainan COD yang satu ini membuatnya frustasi setengah mati.

"Rekam suara aja. Biar lu nggak malu."
Jawab pria berpipi tirus tentu saja dengan mata sipit yang tadi.

"Goblok kalian. Kalo sesuatu terjadi nanti gimana?! Gw gak mau tanggung jawab."
Pria tampan itu masih ragu untuk melakukan dare.

"Itumah urusan nanti. Udah lakuin aja sana. Dikasih kesempatan buat nyobain syurga dunia harusnya lu tuh seneng, bukan panik anjir!"
Gas pria berpipi gembul.
Si orang yang paling tua diantara mereka bertiga.

"Gak waras kalian."
Pria tampan itu mengumpat tiada habisnya.

Gak waras kalian~

Gak waras kalian~

Gak waras kalian~

"AAAARRRGGGGGHHHHH"
Zeyu meringis kala merasakan sakit di kepalanya yang seakan-akan membuat kepalanya hampir meledak saja.

Ia terbangun dari pingsannya, lalu menjambak rambutnya, berharap rasa sakit yang amat parah itu menghilang dari kepalanya.

 Our Baby °yu zeyu°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang