LEVEL 47

15 1 0
                                    

🔞 Trigger warning 🔞

🌚🌚🌚
.
.
.
.

Bab ini dikenakan batas usia 18+ ya
Sebagai bumbu cerita tanpa maksud merujuk pada kehidupan pribadi pemilik nama yang dipakai sebagai karakter

Bijak dalam memilih bacaan

.
.
.
.

Kau sedang menonton apa?”

Suara Bitna mengejutkan Jungkook ditengah malam. Pria yang tengah menonton TV itu terperanjat saat sosok Bitna keluar dari pintu Kamarnya.

“Hanya melanjutkan drama yang ku tonton” jawabnya cepat “Apa suara TV nya terlalu keras hingga mengganggumu?”

anni.. aku hanya tidak biasa tidur di tempat baru”

“ah begitu” gumam Jungkook pelan.

Pria ini hendak bangun dari posisinya yang tengah berbaring di sofa.

“tidak usah bangun. Istirahatlah” cegah Bitna.

Tapi gadis itu berjalan kearahnya dan tiba-tiba saja ikut berbaring di sofa membelakangi Jungkook. Membuat Jungkook menahan nafas tidak menyangka Bitna akan berinisiatif berbaring di depannya seperti ini. Apa dia meminta Jungkook untuk menemaninya tidur?

“kau boleh lanjutkan menonton. Aku tidak akan mengganggumu” ucap gadis itu lagi

Tidak mengganggu bagaimana bila dia ada di depan Jungkook seperti ini. Jungkook bahkan harus mengendalikan pikirannya yang sudah traveling entah kemana. Ditambah gadis ini meraih tangan Jungkook untuk melingkar di perutnya.

“tidak apa kan?” tanya Bitna

Hanya helaan nafas dari Jungkook yang menjawab dan kembali dia menonton.

Percayalah bila kalian ada diposisi Jungkook saat ini kalian tidak akan bisa melanjutkan menonton TV dengan tenang. Merasakan aroma vanila dan wangi floral yang mirip dengan tubuh Jungkook menusuk indera penciuman dan men-distrak otak pria ini.

Menimbulkan debaran karena tubuh keduanya yang sangat menempel. Fokusnya sudah teralihkan pada tengkuk Bitna yang berada tepat di depan matanya bahkan leher dan bahunya sedikit terlihat karena kaos Jungkook terlalu kebesaran ditubuh gadis itu.

Cukup lama mereka terdiam Jungkook berpikir Bitna sudah tertidur. Sampai tiba-tiba

“Jung” panggil gadis itu lembut.

“Aku pernah membaca sebuah novel dan ada satu paragraf yang terlintas di benakku. ‘bagi orang seperti kami, kalian bagaikan Bintang di langit. Meski menaiki kursi, tangga, atau atap gedung tertinggi sekalipun kalian masih jauh untuk digapai’

‘bahkan bila kami nekat menaiki kapal luar angkasa kami akan dibuat terkejut karena nyatanya bintang itu jauh lebih basar dari tubuh kami. Sehingga kami berpikir menikmati dari bawah lebih indah ketimbang mendekatinya”

Jungkook tertegun sebuah makna tersirat dari paragraf yang Bitna tuturkan betapa sebenarnya dia takut untuk mencoba bersama seorang idol. Dan kejadian malam ini membuktikan keterbatasan Jungkook dan Bitna ketika ingin bersama layaknya sepasang kekasih.

Bagaimana bisa Bintang dibilang indah bila bulan sekalipun bersinar karena pantulan cahaya matahari. Apa lagi bintang yang lebih kecil dari bulan, batin Jungkook.

“Aku butuh waktu juga tenaga yang besar untuk menggapainya dan membiasakan diri saat bintang besar itu dipangkuan ku” tutur Bitna lagi “jadi biarkan aku juga berusaha untuk hubungan kita. Kau tidak harus melakukan segalanya agar aku baik-baik saja. Bila terjadi sesuatu pun kau harus percaya aku bisa menghadapinya”

Lavel Up : Game [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang