Jeon Jungkook melangkahkan kakinya ke dalam ruang tim promosi menuju meja Bitna. mengangkat sekantung plastik besar dan mengeluarkan seluruh isinya di atas meja kerja gadis itu. membuat semua mata menatap termasuk Bitna sendiri ikut terkejut.
"Tteok-bokki, Hotteok, Bungeoppang, odeng, sundae, gimbab, kacang madu chicken dan es krim coklat" terlihat wajah kesal pria tampan itu saat mengabsen semua pesanan Bitna. "Dan ini.. ice Americano dengan sedikit es. Kau puas?"
Wajah terkejut gadis cantik ini berubah menahan senyum melihat raut wajah kesal Jungkook.
"Aku tidak bisa memakan semua ini, aku kan sedang diet" ucap Bitna sengaja memancing amarah si baby Jeon.
"Mwo? Yak! kau bukan trainee atau idol untuk apa diet?" geram Jungkook.
"Setidaknya aku wanita harus menjaga berat badanku" Kembali Bitna menjawab.
"Wanita? Wanita mana yang menjaga berat badan dengan makan 6 kali sehari ditambah semua junk food ini?"
"YA!!!"
Malah Bitna yang dibuat kesal saat pria itu menjawab sambil berlalu pergi dari ruangan begitu saja. Bukan kah adegan ini telihat familiar? Bitna tersenyum puas melihat pria ini menahan emosinya.
Sejak menjadi asisten pribadinya selama sepekan, Bitna bisa membalas semua perlakukan semena-mena Jungkook padanya selama ini. Membuat Jungkook merasakan bolak balik ke toko cemilan untuk kembali membeli cemilan karena yang dibawakannya tidak sesuai dengan selera Bitna. Bahkan Bitna sudah bertekad bila seminggu ini dia akan membuat hari-hari Jeon Jungkook seperti di neraka.
"Sepertinya ada yang berhasil memutar balik keadaan hingga bisa balas dendam atas penjajahan seorang Jeon Jungkook " sindir Ta sha dari meja sebelah Bitna.
"dan itu menyenangkan eonni" ucap Bitna tersenyum bangga.
Ya, Bitna dan tekadnya memang tidak bisa dihentikan. Hari-hari berikutnya memang semakin menjengkelkan untuk seorang jeon Jungkook. Mulai dari Bitna yang meminta dibawakan semua perlengkan kameranya karena dia akan mengambil rekaman daily idol bahkan Bitna kerap kali meminta Jungkook yang merekam menggantikannya.
Meminta cemilan di malam hari karena Bitna lembur dengan tumpukan videonya dan yang membuat Jungkook semakin kesal adalah saat Bitna memintanya membelikan pembalut karena persediannya habis.
"Ya!! kau gila?" pekik Jungkook saat tiba di ruang kerja Bitna begitu mendapat pesan dari gadis itu.
"kenapa? aku pikir asisten pribadi tugasnya menyediakan kebutuhan sang artis"
"Tapi aku tidak pernah meminta asisten pribadi ku membeli pembalut!!"
"eei tentu saja tidak pernah. Kau kan pria tidak mungkin datang bulan. Anggap saja seperti kau meminta asisten mu membeli kondom" ucap Bitna dengan santainya.
"Itu pun tidak pernah kulakukan"
"benarkah?" Bitna meragukan pernyataan Jungkook.
Meski berdebat, pada akhirnya Jungkook tetap membelikan barang itu untuk Bitna. Tentu saja dia meminta asisten pribadi nya - Saat hendak memberikan pesanan Bitna dia melihat gadis itu tengah tertidur sambil memegangi perutnya pasti karena kram perut. Itu yang tadi di jelaskan Ta sha saat Jungkook tidak menemukan Bitna di ruangannya.
Bitna terbangun dan menyadari bila dirinya tertidur cukup lama. Dia melihat kompres air hangat diatas perutnya dan dimeja sudah ada obat pereda nyeri untuk wanita serta pembalut. Bitna tersenyum diliputi perasaan hangat saat menerima kelembutan hati seorang Jeon Jungkook. Dia memang anak yang baik, pikir Bitna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lavel Up : Game [✓]
FanficJeon Jungkook, telah menyadari bila selama ini Menyukai salah satu Hyung nya dengan cara yang berbeda itu adalah sebuah kesalahan. Matanya terbuka dan berusaha mencari jati diri dari orientasi seksual nya. Tanpa dia sadari keberadaan seorang gadis...