Lavel Up : Game [✓]

LEVEL 24

"Aku akan mengatakannya Eonnie!!!"

Bitna menatap foto Haecul dan dirinya yang tergantung di dinding foto itu diambil saat kelulusan Bitna waktu SMA. kelulusan yang mengharuskan Bitna berlari ke tempat kerja Haecul karena pria itu lupa hari kelulusannya.

"Aku akan menyatakan perasaanku pada Haecul" deklarasi Bitna yang  mantap menatap Ta sha.

"Lakukanlah" cuap Ta sha memberi dukungan.

"Besok! Aku akan katakan besok padanya"

Tekad Bitna sudah bulat dan Ta sha hanya mengangkat keleng Birnya untuk memberi semangat.

Itulah Deklarasi Choi Bitna malam tadi. Setalah memaksa Ta sha untuk menemaninya semalaman di apartemen Bitna. Berbagi cerita ringan bagaimana hari-hari keduanya belakangan ini. lebih tepatnya mendengarkan semua cerita Bitna tentang Haecul.

Bagiamana dirinya dan Haecul saat kecil, Setiap keping kenangan itu membuatnya semakin jatuh hati pada Kang Haecul. Sosok yang selalu ada di setiap kehidupan Bitna. Sampai akhirnya Bitna pada deklarasinya itu setelah menghabiskan kaleng bir kelimanya.

#

"Haecul, kau dimana?" tanya Bitna siang itu setelah mendengar suara Kang Haecul menjawab panggilan teleponnya.

"Aku sedang di toko kue. Baru saja kembali dari stasiun televisi, kau mau dibelikan kue?" tawar pria itu dengan suara riangnya.

"Toko kue langganan kita?" tanya Bitna memastikan.

"Iya, toko kue itu. kau mau ku bawakan kue apa?"

"Tidak perlu. Aku akan mengambil sendiri apa yang ku mau" ucap Bitna bersemangat. Bergegas lari keluar dari coffe shop dimana dirinya tengah mengantri tadi.

Bitna tau toko kue langganan mereka. Hanya beberapa blok dari kantor dan hanya perlu berlari 5 menit untuk sampai diseberang toko kue itu. Benar, begitu keluar dari jalan pintas dia sudah melihat mobil Haecul terparkir tepat didepan toko bernuansa pink.

Sosok Haecul pun nampak turun dari mobil dan melakukan peregangan kecil pada tubuhnya setelah lelah menyetir. Bitna tersenyum kecil melihat kebiasaan Haecul yang satu itu.

Teringat kembali saat pertama kali Haecul membawa mobilnya ini dengan norak. Dia terus membunyikan klakson didepan panti membuat seluruh penghuni keluar untuk melihat kegaduhan disana. Dan pria itu dengan bangganya sudah berdiri depan kap mobil merentangkan tangan memamerkan mobil barunya.

Bitna tersenyum geli karena mobil itu pernah dia pakai hingga rusak menabrak tiang saat pertama kali belajar mengemudi. Pernah juga mobil itu Bitna pinjam diam-diam dan berakhir di kantor polisi karena parkir sembarangan.

Mobil Haecul yang penuh kenangan. Mobil yang diberi nama Dorothy sebagai ganti dari anjingnya yang hilang bernama Dorothy juga. Tidak biasanya Haecul menggunakan mobil pribadi biasanya hanya momen tertentu. Dia selalu menggunakan mobil kantor untuk urusan pekerjaan.