Dua bulan terlewati begitu saja tidak ada yang berubah sejak malam pertengkaran hebat Haecul dan Bitna. keduanya tidak terlihat lagi bersama bahkan hanya untuk saling sapa ketika berpapasan apalagi untuk makan bersama di kantin.Membuat Trio receh yang suka membuat kegaduhan di kantin agensi hilang menyisakan tanda tanya besar di benak staff lain menyadarinya ketiganya jarang bersama, entah kesibukan apa yang membuat Tasha juga jarang muncul belakangan ini.
Bitna lebih sering menghabiskan waktu di gedung timur yang masih belum terpakai. Fokus pada kuliahnya untuk mempersiapkan proposal tugas akhir.
Tidak terasa Bitna sudah sampai di tahun terakhirnya. Setidaknya Bitna menyibukkan diri dengan cara yang benar agar tidak teringat pertengkaran hebatnya dengan Haecul yang berujung pria itu tidak pernah muncul lagi di apartemen Bitna.
Kang Haecul juga sepertinya sudah habis kesabaran. Dia benar-benar menuruti permintaan Bitna untuk membiarkan gadis itu sendirian.
Bitna merasakan hal itu, terlihat dari pengumuman nama staff yang akhir tahun ini ikut dalam rombongan BTS untuk konser diluar negeri dan nama Haecul tidak ada di dalam list tersebut.
Posisi Haecul digantikan oleh Kim Ta sha sebagai asisten Song sungdeuk dan diposisi translator meski nama Kim ta sha tertera mereka memasukan nama lain yang tidak Bitna kenal. Infonya mereka mengundang seorang translator dari negara itu sebagai host. Pria yang bisa berbahasa korea sekaligus bahasa pribumi tempat konser ini diselenggarakan, Indonesia.
Baiklah, memang Bitna yang meminta untuk tidak dimanjakan bukan? Meski pada akhirnya gadis ini kewalahan dengan persiapan keluar negeri sendirian tanpa Haecul. Tidak seperti keberangkatannya pertama ke LA saat itu Haecul yang membantu menyiapkan segala kebutuhan Bitna dan memastikan gadis itu tidak melupakan apapun baik Paspor, tanda pengenal, handphone, charger, sampai obat-obatan sedetail itu Haecul mempersiapkan kebutuhan Bitna ketika berpergian Jauh.
Tanpa disadari hanya pikiran tentang Haecul yang ada di otak Bitna bahkan sampai dirinya telah menginjakan kaki di hotel tempat mereka menginap.
"Aku pikir kau dan Kim Ta sha dekat, kenapa kau tidak sekamar dengannya?" tanya Ahn byul yang kali ini sekamar dengan Bitna. Saat mereka tengah merapihkan barang-barang bawaan setelah menempuh perjalanan Jauh pagi tadi.
"Kau tidak suka sekamar denganku Eonnie?" tanya Bitna terang-terangan.
"Bukan begitu. Justru aku senang setidaknya tidak sekamar dengan ketua Song seperti di LA waktu itu. kau bisa bayangkan betapa aku tertekan sekamar dengan ketua Song, aku bahkan tidak bisa tidur takut mengigau dan mengumpat padanya dalam tidurku"
Bitna tertawa mendengar pengalaman Ahn byul yang sekamar dengan atasan mereka. Dan kembali lagi soal Ta sha Bitna sendiri hanya menghela nafas panjang.
"Entahlah. Aku pikir Ta sha Eonnie tidak suka sekamar dengan orang lain. Seingatku dia selalu mendapat kamar sendiri dan tidak ada yang tahu di kamar nomor berapa dia menginap" kenang Bitna. Ahn byul mengerutkan dahi menunjukan tanda tanya dibenaknya "Ya dia bilang tidak mau para member merengek dan mengganggunya disaat tengah beristirahat. Kudengar itu salah satu syarat yang dia ajukan bila bekerja diluar negeri karena sebagai translator dia harus bekerja dua kali lipat"
Ahn byul bahkan sudah duduk dan melipat kedua tangan didepan dadanya serta menatap tumpukan barang dengan pandangan berbeda. Bila seperti ini sudah dipastikan mode julidnya akan keluar.
"kau pernah terpikir tidak, kenapa dia selalu memiliki aturan khusus padahal pekerjaannya hanya sebagai translator. Dia seperti memiliki dunia sendiri"
Benarkan, Pikir Bitna dalam hati. Entah kepekaan Ahn byul akan gosip sangat tinggi atau memang mode julid adalah keahliannya sehingga dia bisa memliki pandangan yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lavel Up : Game [✓]
FanficJeon Jungkook, telah menyadari bila selama ini Menyukai salah satu Hyung nya dengan cara yang berbeda itu adalah sebuah kesalahan. Matanya terbuka dan berusaha mencari jati diri dari orientasi seksual nya. Tanpa dia sadari keberadaan seorang gadis...