1. Ahmad Arkanza Davendra

167 18 3
                                    

Perjalanan menuju kota hujan itu hanya membutuhkan beberapa jam saja. Mereka sudah berada didalam kontrakan yang Arkanza sewa, lebih tepatnya kosan. Lokasinya tak terlalu jauh dari jalanan dan terdapat lahan yang luas untuk meletakan motor mereka. Total ada 180 motor dan 2 mobil, itupun beberapa anggota berboncengan. Semua anggota Rexsan generasi ke-9 dikerahkan oleh Arkan untuk menyebar disekitar Bogor.

"Makan dulu, Ar," ucap Jeno sambil meletakan sepiring mie didepan Arkan.

"Ga na-"

"Makan, lo butuh tenaga buat cari Mala," potong Jeno. Arkan berdecak dan mengambil piring tersebut. Ia masih memikirkan keadaan Mala saat ini. Apakah Mala sudah makan? Siapa yang akan memenuhi semua ngidam Mala? Apa Mala akan dihabisi jika ngidam nya aneh? Ah, semua pertanyaan itu memenuhi pikirannya.

*:..。o○ ○o。..:*

Seorang wanita tengah memandang langit dari balkon kamar. Kakinya ia ayunkan perlahan untuk menghilangkan rasa pegal. Ia rindu suaminya, sudah 3 hari ia tak melihat suaminya itu.

"Zani, maafin umi ya, gara-gara umi, Zani harus nahan rindu," lirihnya sambil mengusap perutnya yang semakin buncit. Sebentar lagi menginjak usia 4 bulan.

"Mala, ngapain diluar? Nih, gue bawain pesenan lo, sate kelinci," ucap seorang gadis.

"Kak, aku kangen Kak Arkan," lirihnya.

"Sorry ya, lo harus terlibat dalam hal konyol ini. Big boss kita emang ngeselin," balas gadis didepannya.

"Lo makan dulu, ntar malah gue yang kena bogeman Arkan,"

"Makasih, kak," gadis tersebut mengangguk dan meninggalkan Mala sendirian.

"Jangan pernah marah sama Mala, kak,"

*:..。o○ ○o。..:*

Pagi kembali menyapa. Pencarian Mala berlanjut setelah sarapan pagi. Mereka akan mengelilingi Bogor dan sekitarnya. Demi Mala, apalagi pangeran mereka akan lahir. Rexsan begitu menjaga anggota nya baik inti maupun anggota biasa. Kerjasama mereka tak bisa diragukan lagi, karena hal itu Rexsan begitu sulit untuk ditumbangkan tanpa ada rencana yang matang.

Bundahara cuantikkk
Arkan, ingat pesan bunda ya

Siap bunda,
Bunda sehat kan?

Alhamdulillah sehat sayang, justru ayah kamu yang sakit

Bukan sakit, tapi caper😏

Gue keluarin lo dari kk
By:fajri

Lah katanya sakit 😑

Gue cuma demam bukan lumpuh, beneran gue keluarin lo dari kk

Udah mau buat kk sendiri 🙏

Ya, kalau bini lo ketemu 😏

Jahat bener ayah gue, dah lah bundir aja gue

Sok, ikhlas aing

Yakin dek?

Sudah,
Arkan jangan lupa makan ya

Siap bunda

Arkan tersenyum, masih ada 2 wanita yang harus ia jaga. Raya, bundanya dan Lina, adik perempuan satu-satunya.

"Mala, kakak kangen kamu," lirihnya sebelum meninggalkan area tempat istirahat nya.

Waktu berjalan begitu cepat. Terhitung sudah satu minggu ia mencari Mala. Tapi, belum ada hasil. Bahkan sudah beberapa kota ia singgahi, hasilnya tetap sama, nihil.

"Udah tanggal  satu, Mal, kamu dimana?"

Arkan sudah kembali kerumah orang tuanya. Beberapa jam yang lalu, Hafizh dan Fina datang yang membuat rasa bersalah nya semakin besar. Ia gagal menjaga putri kesayangan mereka, ia gagal menjaga calon cucu pertama mereka.

Sebuah mobil berwarna hitam terlihat memasuki perkarangan rumah dia lantai. Kedatangan mereka disambut ramah oleh Raya. Mereka adalah Hafizh dan Fina, mereka datang setelah mendapat kabar hilangnya putri semata wayang mereka.

"Kenapa bisa terjadi?" tanya Hafizh tanpa ekspresi. Arkan menjelaskan semua yang terjadi dimalam itu. Rahang Hafizh mengeras, tangis Fina juga sudah mulai terdengar. Arkan hanya bisa menunduk.

"Lo bisa jaga Mala ga sih?" spontan, Arkan menatap ayah mertuanya. Baru kali ini ia mendengar Hafizh menggunakan kata lo.

"Mana janji-janji lo? Mana tanggung jawab lo sebagai suami, hah?!"

"Ma-maaf,"

"Bukan maaf yang gue butuhin sekarang,"

"Lo ga bisa nyalahin anak gue gitu aja, ini terjadi juga diluar kendali Arkan," tegas Raya.

"Terus salah siapa, Ray? Seharusnya, gue ga ngasih restu Mala nikah sama berandalan kayak anak lo,"

"Anak gue emang berandalan, Fin, tapi, lo tau ga perjuangan anak gue nyari Mala? 200 anggota Rexsan dan 197 anggota Ganapati dikerahin Arkan buat nyari, Mala," ucap Raya membela.

"Kalau Mala ga selamat, jangan harap dapat maaf dari gue,"

Arkan mengacak rambutnya prustasi. Hafizh dan Fina sudah tak mempercayai nya. Bahkan mereka sampai ribut dengan Raya.

"Ga becus gue,"












Yuhu, author balik lagi nih.

Kenapa ga lanjut dilapak onoh aja? ~ Arkan

Udah kebanyakan part say,

Bini gue kemana sih thor? ~ Arkan

Istirahat, gantian
Jangan lupa vote and coment ya, biar Mala cepet ketemu

AA Davendra 2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang