6. Ahmad Arkanza Davendra

78 18 1
                                    

Rumah dengan dua lantai menjadi latar belakangnya. Sepasang suami-istri baru saja kembali setelah semalaman berada di padepokan. Semalam, Arkan tak meninggalkan Mala, ia hanya pergi sebentar untuk membeli rokok dan sedikit cemilin untuk dirinya sendiri.

"Jangan ngerokok bisa?" tanya Mala sambil merebutnya.

"Kenapa sih," ketus Arkan.

"Sejak kapan kakak ngerokok?"

"Sejak kalian buat gue kecewa, balikin!" Mala sedikit tersentak. Sebelumnya, Arkan tak pernah membentaknya.

Mala memilih pergi kedapur untuk memasak makan malam. Ia tak menyangka, kekecewaan bisa merubah kepribadian seseorang. Contohnya Arkan, sikap manja dan romantis Arkan perlahan memudar. Ah, Mala merindukan itu semua.

"Masak apa?"

"Astaghfirullahalazim," gumam Mala. Bagaimana tak terkejut, Arkan tiba-tiba saja disampingnya.

"Masak makanan kesukaan, kamu,"

"Ga usah masak, gue kangen sama lo," ucap Arkan diikuti seringai nya.

"Mana ada orang kangen bentak," balas Mala. Arkan berdecak mendengar jawaban itu.

"Ya udah lah, masih ada cewe seksi diluaran sana," Mala membulatkan matanya dan

Takk

"Astaghfirullahalazim, siapa yang ngajarin kayak gitu sih! Dosa kak!"

"Bacot," Arkan berlalu. Seperti yang ia ucapkan tadi, ia akan pergi ke clubbing.

"Kak," Mala langsung menarik Arkan dan mendaratkan kecupan singkat dipipi kanan Arkan.

"Jangan pergi,"

"Angkat kepala lo, gue ga suka liat lo nunduk," perlahan Mala mengangkat kepalanya. Pipinya sedikit memerah.

"Ikut gue," Mala pasrah ditarik Arkan menuju lantai atas. Daripada suaminya melakukan yang tidak-tidak.

Sinar mentari mulai masuk kedalam sebuah ruangan melalui sebuah celah. Membuat seseorang terusik, matanya perlahan membuka dan hal yang pertama kali ia lihat adalah wajah damai istrinya. Tangannya lihai bergerak menelusuri wajah cantik istrinya.

"Maaf," ucap Arkan saat Mala membuka matanya. Mala hanya tersenyum dan memeluknya.

"Udah siang sayang,"

"Masih ngantuk," balas Mala.

Arkan melirik jam dinding, sudah pukul 9 lebih. Ia membuka ponsel dan membuka aplikasi berwarna hijau untuk memesan makanan. Tak mungkin juga meminta Mala memasakan makanan, perutnya sudah keroncongan, apalagi Mala terlihat begitu kelelahan. Tentu saja karena ulahnya.

Rexsan Gen.9

Bayu R.G9
(1pct)
Kuy nanti malem

Jeno lokall
Sabi lah, sape aja?

Bayu R.G9
Ganapati sama Btiger
Minimal nonton mereka

Seru tuh lawan ayang

Jeno lokall
Maksudnya Ar?

Adrian kamprett
Wah ada sesuatu nich

Zaki R.G9
Typing lo ad💩

Dika R.G9
Kayaknya Anis sama Raja punya hubungan dech

Zaki R.G9
Lo lagi!

Adrian kamprett
Diem lo Zak,

Membalas Dika R.G9 :
Pinter banget 😘

Jeno lokall : membalas anda
Lo mabok lagi Ar?

Dika R.G9 : membalas anda
Pengen mutah gue 😵

Kiki R.G9
Ya Allah, baru buka wa loch

Typing kalian pada kenapa, jijik gue liatnya!

Dika R.G9
Lebih jijik gue anjing!

Adrian kamprett : membalas Dika R.G9
Iya, lo emang menjijikkan

Dika R.G9
Maksud gue bukan itu!

👏
Salah emot anjing! Yang bener tadi itu! Dah lah cape sama klean!

Jeno lokall
ALAY KALIAN SEMUA!

Arkan terkekeh pelan melihat interaksi anggotanya. Mereka selalu saja ada cerita. Sekedar info, Dika dan Zaki saudara kembar. Mereka berdua begitu kompak, apalagi urusan tawuran.

"Yang, aku kedepan dulu ya, makanannya bentar lagi nyampe," Mala mengangguk sambil sedikit menjauh dari Arkan. Mereka sudah membersihkan diri saat subuh tadi dan memilih kembali tidur.

"Arghh, ga bisa marah gue,"

Mala meringis pelan kala calon anaknya bergerak. Ia merubah posisinya dan kembali mengusap lembut perutnya. Sebentar lagi usianya memasuki 4 bulan dan akan diketahui jenis kelaminnya. Jadi tak sabar menunggu momen itu.

"Kamu seneng ya, abis ditengokin," lirihnya.

"Kangennya udah terobati kan?" atensi Mala teralihkan kala mendengar pintu terbuka. Dua orang pria asing, ia langsung menyambar jilbab yang ada dinakas dan sedikit menutupi tubuhnya.

"Hai, cantik,"

Brakk

"Jangan sentuh istri gue anjing!" Arkan langsung menjauhkan kedua pemuda tersebut dari Mala. Beberapa orang lainnya sudah ia kalahkan dibawah, tinggal dia orang lagi. Ternyata musuhnya banyak, mereka orang baru yang ntah sejak kapan mempunyai masalah dengannya.

"Kalian siapa!"

"Jawab anjing!"

"Kita disuruh buat lo hancur lagi,"

"El? Dia yang nyuruh lo?" pemuda yang ada di bawah kuasa Arkan menggeleng.

"Dia perempuan, kita ga tau siapa, dia cuma ngasih kita uang dan nyuruh kita habisi istri dan anak lo,"

"Kasih tau, siapa! Atau gue patahin tangan lo!"

"Argh, gue ga tau!"

"Kak, perut Mala sakit," Arkan langsung mendekati Mala dan berusaha menenangkan nya.

"Pergi kalian! Dan sampaikan ke bos kalian, jangan pernah punya mimpi bisa habisi istri dan anak gue, karena gue yang akan habisi dia dulu," dua pemuda tersebut langsung pergi. Tentunya merutuki diri mereka, kenapa percaya dengan perempuan itu, kalau Arkanza sangat mudah dikalahkan. Nyatanya, iblis saja takut melihatnya.

"Gue akan cari tau dan gue pastikan, lo mati ditangan gue,"







Siapa tuh,

Orang baru mak? ~ Arkan

Lah, mana lah saya tau, saya kan ikan

Sok iye lo mak ~ Arkan

AA Davendra 2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang