BAB XX (KOTAK MISTERIUS)

139 8 0
                                    


2 minggu kemudian

Setelah kejadian yang menimpa kakak iparnya akhirnya Laura sudah bisa merelakan kepergian Hanna begitu juga dengan Louis.

Bahkan Louis yang awalnya sangat terpukul atas kepergian sang istri kini sudah bisa menerima kenyataan, dan sesekali Louis mengunjungi makam Hanna bila waktu senggang.

Saat ini Laura sedang menghabiskan waktunya dengan membaca buku di sebuah taman, saat sedang asik membaca tiba-tiba ada salah seorang pelayan menghampirinya.

"Nona, " ucap pelayan itu, Laura pun menoleh.

"Ada apa Margaret? " tanya Laura.

"Ada paket untuk nona," ucap Margaret.

Paket? Siapa yang mengirim nya paket, tidak mungkin Darren yang mengirim nya, mengingat jika Darren memberikan sesuatu ia akan memberikannya secara langsung.

Laura pun mengambil kotak berwarna hitam dengan pita berwarna merah muda di atasnya.

"Terimakasih kau boleh pergi, " ucap Laura, kemudian Margaret pun pergi dari hadapannya.

Laura mengamati kotak itu dan mencari nama sang pengirim, namun nihil ia tidak menemukan siapa nama pengirim nya.

Laura pun membuka kotak itu, dan saat dibuka betapa mengejutkan nya  kala ia melihat isi dari kotak tersebut. Isi nya adalah bangkai seekor kelinci dengan badan dan kepala yang terpisah, ia pun langsung menjatuhkan kotak tersebut sambil menahan gejolak yang ada di perutnya.

"Apa itu?!"  kejut Laura dan langsung menutup kotak itu yang sudah terjatuh sambil menutup mulut dan hidungnya.

"Aku harus membuangnya, " ucap Laura, namun ia bingung harus membuangnya kemana, hingga matanya melihat seorang maid yang berjalan ke arahnya.

"Nona, " sapa maid itu ramah.

"Bisa bantu aku? " tanya Laura.

"Apa yang bisa saya bantu nona? " tanya maid itu.

"Tolong buang kotak ini sejauh mungkin, " ucap Laura sambil menunjuk kotak di bawahnya.

"Baik nona, " ucap maid itu dan langsung mengambil kotak itu.

"Oh iya, satu lagi jangan beri tahu Darren soal ini ya. " pinta Laura.

"Dan jangan buka kotaknya, "

"Baik nona, kalau begitu saya permisi." ucap maid itu kemudian membungkuk hormat lalu pergi dari hadapan Laura.

Laura mengigit bibirnya gusar setelah melihat kotak itu, ia masih bingung siapa orang yang telah mengirim nya.

.
.
.
.

Setelah kejadian siang tadi Laura mengurung dirinya di dalam kamar tanpa beranjak sedikit pun, gadis itu hanya bisa terdiam sambil menggigit ibu jarinya cemas, masih menjadi pertanyaan siapa orang iseng yang telah mengirimkan kotak itu, membayangkan isi nya saja sudah membuat Laura merasa mual.

"Siapa yang telah mengirimnya?"

Saat sedang sibuk dengan pikiran nya tiba-tiba sebuah lengan kekar melingkar di pinggangnya, Laura pun sedikit tersentak kala Darren mengecup bahunya.

"Sayang, "

"I-iya? " ucap Laura berusaha setenang mungkin, namun gagal kala ia menjawabnya dengan nada yang gemetar.

Mendengar suara gadisnya yang gemetar Darren pun membalikkan tubuh Laura, ia pun menyentuh pipi Laura lalu mengusap nya lembut.

SWEET BUT MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang