BAB I (AWAL PERTEMUAN)

1.4K 47 17
                                    

Ditengah gelapnya malam seorang gadis sedang berjalan melewati beberapa pekarangan rumah setelah beraktivitas. Laura Caroline, gadis itu baru saja menyelesaikan tugas kuliahnya.

"Huh...aku baru saja menyelesaikan tugasku tapi rasanya sangat lelah, kenapa aku mudah lelah akhir-akhir ini?" Tanya gadis cantik yang kini tengah berjalan menyusuri jalanan.

Gadis cantik tersebut terus menurusi jalan sembari melangkah kan kakinya, Dan saat ia melewati sebuah gang kecil samar-samar ia mendengar seseorang yang tengah meringis didalam sebuah gang kecil yang terlihat begitu gelap diujung jalan.

"Siapa disana?!" Tanya gadis itu namun tidak ada sahutan, dengan sedikit keberanian gadis itu pun mendekat dan betapa mengejutkannya saat ia melihat seorang pria berlumuran darah yang tengah meringis kesakitan dengan beberapa luka di perut dan pundaknya.

"Astaga tuan!? Apa kau baik-baik saja?" tanya gadis itu.

Pria itu tidak menjawab pertanyaan gadis cantik tersebut, "Kau terluka? biar aku bantu" ucap gadis itu,sambil mengulurkan tangannya.

"Pergi...jangan hiraukan aku" ucap pria itu

"Tapi aku tidak bisa membiarkan mu terluka seperti ini tuan, biar ku bantu, aku akan membawa mu ke apartemen ku tenang saja apartemen ku tidak jauh dari sini" ucap sang gadis

"Bukan urusanmu, pergilah!!" jawab pria itu.

"Tapi tuan, aku tidak bisa membiarkan mu terluka seperti ini, ini sudah malam dan aku tidak bisa membiarkan mu sendirian" kata gadis itu.

Dengan terpaksa pria itupun menuruti perkataan gadis itu dan menerima uluran tangannya, mereka pun berjalan menuju apartemen gadis itu.





















Setelah menempuh beberapa meter kini keduanya telah sampai disebuah apartemen kecil, gadis itu meletakkan pria itu di sofa kecil miliknya.

"tunggu disini tuan, biar aku ambilkan kotak p3k untukmu" ucap gadis itu, dan tanpa menunggu lama gadis itu pun kembali dengan membawa kotak p3k dan juga sebaskom air

"eumm..tuan bisakah kau membuka bajumu?, biar aku bantu membersihkan lukamu terlebih dahulu." kata gadis itu

pria itupun membuka bajunya setelah berpikir panjang dan membiarkan Laura membersihkan lukanya, setelah dibersihkan Laura pun mengobatinya dengan obat merah lalu menutup lukanya dengan perban.

"Nah sudah selesai tuan, untung saja luka mu tidak terlalu dalam, ini seperti sebuah goresan saja, jadi tidak perlu dijahit dan jangan terlalu banyak bergerak, aku akan menyimpan kembali kotaknya dan membuatkan makanan untukmu kau pasti belum makan kan?" Tanya gadis itu.

Laura pun bangkit dari duduknya dan sebelum ia pergi pria itu mencegat pergelangan tangannya "namamu, siapa namamu?" Tanya pria itu.

"Namaku Laura Caroline, kau bisa memanggilku Laura dan tuan sendiri siapa namamu?" Tanya Laura.

"Namaku Darren, Darren Handerson" Jawab pria bernama Darren itu.

"Baiklah Tuan Darren, aku akan menyiapkan makan untukmu tapi sebelum itu aku akan mencarikan baju milik kakaku tunggu sebentar." kata Laura dan hanya dibalas anggukan oleh Darren.

"Laura..."lirih Daren

Laura pun kembali dari kamarnya sambil membawa baju dan celana kebesaran milik kakaknya lalu memberikan nya pada Darren

"Ini tuan, ini baju milik kakak ku semoga saja cocok untukmu" Darren pun menerima baju dan celana tersebut.

"Hm terimakasih." Ucap Daren

"Dan jangan memanggilku dengan sebutan tuan, aku muak mendengarnya." Ucap Daren tajam

"Eh? Tapi..." belum sempat Laura menyelesaikan apa yang ingin ia sampaikan, Daren telah berbalik dan meninggalkan Laura untuk mengganti pakaiannya

"Euhmm... baiklah tuan, maksudku Darren" jawab Laura.

"Kau bisa menggantinya di kamarku, ikuti langkah ku akan aku bantu untuk mengganti pakaian mu" ucap Laura ketika matanya melirik Daren yang terlihat kebingungan, ia pun membantu Darren berjalan menuju kamarnya dan memapah tubuh jangkung itu sampai ke kamarnya.

"Ini kamarku kau bisa menggantinya disini, aku akan membuatkan makan malam untukmu jadi tunggu sebentar ya" kata Laura dan dibalas anggukan oleh Darren.

Setelah mengganti pakaiannya, Darren pun melangkah keluar kamar dan mendapati Laura yang sedang berkutat di dapurnya, ia pun menghampiri Laura yang tengah memasak

"Nah sudah selesai.. Astaga?! apa yang kau lakukan disini aku kan sudah bilang jangan terlalu banyak bergerak" kata Laura terkejut.

"Cih" Jawab Darren singkat dan memandang Laura rendah.

Sedang Laura yang melihat itu hanya tersenyum maklum. "Baiklah ayo duduk, makanannya sudah siap" ucap Laura.

"Aku membuatkan Pancake dan semoga kau suka" kata Laura.

Laura pun mulai memakan pancake buatannya sedangkan Darren hanya diam sambil memperhatikan pancake di hadapannya.

"Kenapa tidak dimakan?"tanya Laura

"tidak, tidak apa-apa" jawab Darren, ia pun mulai mengambil sendoknya dan mereka pun mulai memakan Pancake mereka.

Disela-sela makan malam mereka, Darren pun membuka suara,"kenapa kau membantuku? Apa kau selalu baik pada orang lain seperti ini? bagaimana kalau aku orang jahat?"

"Aku hanya ingin membantumu itu saja" jawab Laura singkat.

Selama makan malam itu, Darren tak henti-hentinya memerhatikan Laura dan setelah makan malam Laura pun membersihkan meja dan mencuci piring, Laura pun menyuruh Darren untuk beristirahat di kamarnya sedangkan ia akan tidur di sofa, awalnya Darren menolak namun Laura yang bersikeras karena tidak ingin membuat luka Darren semakin parah, dan pada akhirnya Darren pun hanya bisa mengalah.

Darren pun tidur di kamar laura dan gadis itu tidur di sofa.
Waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 namun Darren masih belum memejamkan matanya.

"Hanya ingin membantu? Baiklah..."

Karena terus saja memikirkan hal yang membuat kepalanya pusing, Darren kini kembali melangkah kan kakinya keluar kamar dan berhenti tepat didepan sofa.

Sembari membungkus tubuh seseorang yang kini tengah meringkuk kedinginan dengan selimut Darren berbisik. "Apakah ini yang disebut cinta?." Tanya Daren yang menjadi pertanyaan bagi pikiran juga hatinya.





















Halo semua....jadi ini adalah cerita pertama ku, jadi maklumin aja kalo ceritanya masih berantakan

Dan gimana menurut kalian? Apakah Darren jatuh cinta sama Laura atau?

TBC

SWEET BUT MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang