🌻 : Oh, he is...

334 49 6
                                    

Seperti biasa, Dita terbangun di dini hari karena masih memimpikan hal yang sama. Sangat mengganggu sebenarnya tapi, syukur sekali tidak seburuk kemarin yang sampai terbangun histeris. Jadi, dia merasa tidak mengganggu tidur orang yang ada di sampingnya.

"Sheren.. bangun," ucap Dita seraya menyentuh bahu Sheren dan sedikit menggoyangkannya.

Dirasa cukup menyadarkan sahabatnya dari mimpi, Dita berjalan menuju laptop Sheren, untuk lanjut berlari maraton yang tertunda semalam.

Sudah dihidupkannya laptop lalu, mencari episode yang harus di tonton.

Film berjalan tujuh menit namun, Sheren tak kunjung bangun dari tidurnya. Dita khawatir, dia gak mati kelelahan karena semalam 'kan?

"Tuh anak kenapa belum bangun juga. Masih ada nafas 'kan?" Gumam Dita ditempat sambil menatap Sherena waspada..

TOK TOK

"KADAL PERAWAN BANGUN LO, SEKOLAH," teriak Varro di balik pintu kamar Sheren.

"IYAAA," balas Dita yang langsung bangun dari duduknya dan segera membangunkan Sheren.

"Setan! Bangun! Udah mau jam tujuh ego!" Dita mengguncangkan kasur Sheren sekuat-kuatnya, kalau perlu sampai sang pemilik terjatuh.

Sheren menggeliat risih, "lima menit lagi.." ujarnya dengan mata masih terpejam.

"Gak ada! Bangun! Atau gue siram pake air keras." Tegas Dita memberi penekanan di dua kata terakhir diucapkannya.

Sheren mendengar hal itu tentu saja kaget hingga membuat kedua bola matanya membulat.

"Stress! Gak sekalian lu bakar kamar gue!" Ucap Sheren melempar bantal yang dipakainya dan berlalu menuju kamar mandi.

"ANJ-! BAU NERAKA!" Dita tak sengaja menghirup bantal yang dilempar Sheren dan melempar balik ke pemilik yang sudah masuk ke kamar mandi.

Selagi menunggu Sheren membersihkan diri, Dita melanjutkan tontonannya seraya merapihkan seragam sekolahnya.

Ya, memakai seragam dengan mata yang tidak ingin terlepas dari layar laptop, sedikit merepotkan tapi, Dita tidak ingin melewatkan episode yang sangat seru. Sayang cuy kalau gak ditonton.

Dita tak lewat untuk melempar berbagai komentar melihat scene yang paling menjengkelkan telah diputar, menyumpah serapahi adegan itu hingga membuat orang lain melihatnya heran.

"Ya Tuhan masih pagi dit," ucap Sheren seraya mengusak rambutnya.

"Itu ego, sebel banget gue sama ceweknya. Gila ya, udah ketauan selingkuh gitu masih aja mau balik sama iblis terkutuk!" Ucap Dita geram melotot ke laptop Sheren.

Sheren menggeleng tak habis pikir dengan Dita. Masih terlalu pagi untuk menonton K-drama pikirnya.

"Pakai baju yang bener, baru nonton," ucap Sheren dengan tangan menutup setengah laptopnya.

"Ah, lu mah, rusuh ren!" Protes Dita dengan cepat membuka kembali laptopnya.

"Gue kasih tau juga," ucap Sheren yang sedang merapihkan dirinya di depan cermin.

Dita tak hiraukan ucapan Sheren yang terdengar serius. Dia tetap ingin melanjutkan film jahanam itu.

Sheren menggeleng melihat kelakuan karibnya, sungguh keras kepala. Biarkan saja, biar dia merasakannya.

Tok tok tok!

"Woi! Udah mau siang! Bangun! Atau gua dobrak nih pintu," ujar Varro dari balik pintu.

Sheren langsung menoleh ke Dita yang masih bersiap-siap.

"IYAA! UDAH BANGUN KOK!" Sahut Sheren dan Dita bersamaan

WindLifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang