04 : Rooftop dan Ban Bocor

153 17 0
                                    

Aluna Faradissa sangat senang sekali karena Bu Irenㅡpemilik asramaㅡmengizinkannya untuk bercocok tanam di sini.

Makanya Bu Iren juga memfasilitasi Aluna dengan memberikan lahan kosong di kolam renang di halaman belakang asrama.

Hari ini paket Luna datang semua.

Gadis jangkung itu membeli segala macam peralatan untuk bercocok tanam dan juga membeli beberapa bibit tanaman.

Ada Tomat, Cabe, Melon, dan Strawberry.

Luna excited banget, gak sabar pengen main tanah.

"Udah dateng nih paket nya?" Tanya gadis rambut pendek dengan tahi lalat di dekat bibirnya itu.

Luna mengangguk sambil membuka paketnya satu persatu, "Barusan dateng." Jawabnya, "Sini bantuin gue unboxing. Nanti baru kita main tanah."

Ghea Adisty melihat jam dinding sesaat, "Kalo buat main tanah kayaknya belum bisa deh. Soalnya gue mau pergi sejam lagi." Jelasnya.

"Yaudah gapapa, bantuin unboxing aja." Kata Luna.  Mereka berdua pun membuka paket Aluna sambil gosip sesekali.

"Gue denger-denger bulan depan nanti Bu Iren bakal ikut tinggal disini," kata Ghea.

"Iya gue denger juga gitu." Sahut Luna, "Mungkin buat jadi pengawas kita kali biar gak sembarangan tinggal disini."

"Bener juga kata lo," Ghea mengangguk-ngangguk paham. "Nih dari yang gue denger juga ya, katanya Bu Iren sama suaminya tuh super duper kaya raya tajir melintir anjir. Apa jangan-jangan rumah sebelah yang lagi dibangun tuh rumah mereka ya????"

Luna menjentikan jarinya, "BISA JADII!!!!" serunya, "Apalagi tuh rumah GUEDEEEEEE BANGETTTT!!! Lebih gede dari asrama kita malah."

"Eh Lun,"

"Apa?" tanya Luna.

"Lo percaya gak kalo gue punya mantan disini?"

"HAH?????? SIAPA????????"





༝༚༝༚








Ghea Adisty sangat terkejut ketika melihat seorang pemuda bertampang dingin sedang duduk di rooftop sembari membaca buku.

“Saga?” Gumamnya.

Gadis bersurai bondol ini tanpa ragu langsung menghampiri Saga Abraham yang sedang sendirian itu.

“Hai!!!” Seru Ghea ketika dirinya sudah duduk di depan Saga. “Apa kabar? Kok gak ngabarin kalo dapet asrama ini juga?”

Saga menurunkan bukunya sambil menatap Ghea kebingungan.

Ia masih bungkam.

Ia tidak tau siapa gadis ini.

Kenapa dia mengajaknya bicara seolah-olah mereka seperti sudah saling kenal?

“Saga?” Gadis ini mengibaskan tangan kanannya di depan wajah Saga. “Kenapa bengong? Kaget ya?” Tanya Ghea.

Sorry sebelumnya.” Akhirnya Saga membuka mulutnya. “Emangnya kita saling kenal ya?”

Dormitories TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang