11.Aster Juga Menderita

3.7K 637 23
                                    


Hallo! Jangan lupa Vote dan Comment! 🙃

Hallo! Jangan lupa Vote dan Comment! 🙃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•°•°•~


"Kakak, serius tidak kembali ke Hogwarts?" Tanya Asterion, kepada Kakaknya, Abraxas yang kini tengah duduk di kursi di sebelah ranjangnya, dengan semangkuk buah-buahan yang telah dipotong-potong kecil di tangannya. Hanya ada mereka berdua di kamar Asterion yang luas dan mewah itu, karena Ayah dan Ibu mereka tengah pergi untuk menghadiri acara pesta pernikahan salah satu rekan kerja Ayahnya di Kementrian.

  Abraxas tersenyum tipis, "Tidak. Minggu depan sudah masuk liburan Yule. Jadi sekalian saja tidak masuk sampai liburan Yule selesai," Jawab Abraxas, sembari menyodorkan sepotong buah Apel ke hadapan mulut sang adik.

Ini sudah satu minggu semenjak Asterion sadar, dan satu minggu pula Abraxas mengambil libur sekolah lebih awal. Itu atas dasar kemauan Abraxas sendiri tentu saja, lantaran ia terlalu merindukan sosok Adiknya dan ingin merawat Adiknya yang masih belum sehat betul. Abraxas telah memohon pada sang Ayah untuk mengurus izin sekolahnya, dan untungnya Lucien menyetujui tanpa keberatan. Tahu betul jika hubungan persaudaraan kedua putranya begitu kuat, dan tahu betul jika Abraxas pasti sudah sangat merindukan Adiknya selama ini.

"Jangan khawatir. Ayah telah mengurus Izin untukku, dan kepala Sekolah Dippet tidak keberatan akan itu," Abraxas melanjutkan, sembari menyeka dengan lembut sudut bibir adiknya yang basah dengan sapu tangan putih di pangkuannya. Semua hal yang dilakukan Abraxas untuk mengurus adiknya, dilakukan dengan begitu hati-hati dan lembut, seolah-olah Asterion adalah barang berharga yang mudah pecah.

Mengenai keadaan Asterion sendiri, remaja laki-laki yang telah menginjak usia 13 tahun itu telah menjadi lebih baik dan sehat dari keadaan awalnya saat terbangun dari Koma. Ia kini bisa duduk sendiri tanpa membutuhkan bantuan atau topangan dari orang lain, dan bisa menggerakkan tubuh bagian atas juga kedua tangannya dengan lebih baik. Tapi meskipun keadaannya telah lebih baik, tubuhnya masih terlalu lemah untuk bisa berdiri atau pun berjalan. Asterion bahkan masih merasa agak kesulitan untuk sekedar menggerakkan kedua kakinya yang terasa kaku. Jadi, selama satu minggu ini Asterion masih tidak bisa meninggalkan tempat tidurnya.

Untuk keadaan yang lain, Asterion kini tidak lagi terlihat pucat sakit. Kulitnya memang masih pucat karena tidak terkena sinar mentari selama 4 tahun lebih, tapi wajahnya tampak kembali bersinar, dengan bibirnya yang mulai kembali memperlihatkan warna merah muda. Tubuh Asterion yang kurus, perlahan demi perlahan mulai kembali mendapatkan asupan makanan dan ramuan rutin yang akan membuat tubuhnya lebih berisi dalam beberapa bulan ke depan. Dan Abraxas berharap, agar pipi Chubby Asterion yang hilang dapat segera kembali juga.

Karena baru tersadar dari koma, Asterion tidak bisa langsung memakan banyak hal. Ia makan dengan rutin, tapi porsi makannya sedikit dan tekstur makanannya pun harus yang lembut, agar rahang Asterion tidak pegal mengunyah. Penyembuh telah menyarankan Asterion untuk mengkonsumsi buah-buahan juga, dan Asterion selalu mendapatkan jatah buah-buahan di sore hari. Dan karena baru tersadar dari koma, tidak banyak pula yang bisa Asterion lakukan selain makan, mengobrol sedikit, dan tertidur lagi untuk memulihkan tubuhnya yang masih lemah.

Suddenly, I Became a Malfoy! [TomArry]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang