Suddenly, I Became a Malfoy! [TomArry]

17. Senang Bertemu Dengan-mu?

Hallo! Jangan lupa Vote dan Comment, ya :)

Selalu seperti ini sejak ia memulai tahun keduanya di Hogwarts. Tom Riddle akan menjadi orang paling pertama yang tiba di Stasiun King Cross dan menjadi orang paling pertama pula yang berada di dalam kereta Hogwarts Express tersebut.

Alasannya?

Tentu saja bukan karena semata ia adalah murid yang terlampau rajin dan teladan!

Sebab alasan utama dari kedatangannya yang 1 jam lebih awal, adalah untuk cepat-cepat pergi dari Panti Asuhannya yang menjengkelkan dan seperti Neraka. Meninggalkan panti asuhan dan para penghuni lainnya yang selama ini selalu memperlakukannya dengan buruk dan tidak manusiawi. Mereka memang tidak pernah lagi menyakiti dan mendekatinya semenjak 1 tahun lalu karena takut padanya yang berhasil tampak amat mengintimidasi karena sihirnya. Tapi itu tidak menghentikan mereka dari menghinanya dan mengirimkan tatapan benci juga merendahkan padanya.

Dan ada faktor lain pula yang membuatnya memilih berangkat lebih awal. Yakni untuk terhindar dari keramaian yang menyesakkan dan mendapatkan tambahan waktu luang untuk membaca beberapa buku dengan tenang. Jadi bukanlah hal rugi bagi Tom untuk tiba lebih awal di King Cross dan ia malah cukup menikmatinya.

Tiba di dalam Hogwarts Express, seperti biasa Tom akan pergi ke gerbong kereta paling belakang dan menempati kompartemen yang telah ia klaim seenak hati semenjak tahun pertamanya. Di tahun pertama, ia memang hanya sendirian saja di kompartemen itu. Tapi kemudian Abraxas datang untuk menemaninya, lalu disusul Alphard Black, kemudian Orion Black, dan akhirnya Kompartemen itu kini ditempati oleh Slytherin Court yang telah ia pimpin di awal tahun ke-tiganya.

Ya. Tom Riddle tidak lagi sendirian sekarang.

Srak..

Tom Riddle menggeser pintu Kompartemen di hadapannya, kemudian masuk ke dalam kompartemen dengan tidak lupa menutup lagi pintunya rapat. Tom lantas meletakkan kopernya ke rak penyimpanan koper yang berada di atas tempat duduk kompartemen, sebelum ia duduk di sofa dekat jendela dan membuka buku bacaan tebal bersampul hitam tua di tangannya.

Waktu yang tepat dan suasana yang tepat pula untuk membaca buku yang sejak beberapa hari ini menarik minatnya!

Dilihat dari sampulnya yang sederhana, buku itu memang terlihat seperti buku sejarah biasa. Tapi sampul hanyalah samaran dari isi buku yang benar-benar tidak biasa! Dikatakan demikian, karena buku itu sebenarnya berisikan tentang deretan mantra, kutukan, dan ritual gelap yang Tom dapatkan setelah mengunjungi toko buku tua di Knockturn Alley. Buku yang seharusnya dilarang untuk dibaca oleh anak seusianya menurut hukum dan juga menurut peraturan Hogwarts.

Tapi Tom mana peduli?

Tidak ada yang bisa menghalanginya dari mendapatkan pengetahuan yang menarik minatnya! Bahkan meskipun itu sihir paling gelap sekali pun, Tom akan dengan senang hati mempelajarinya jika itu menarik minatnya.