4.Sikap Ramah

4K 679 36
                                    


Hallo..! Jangan lupa Vote dan Comment, ya :)

VOTE YANG BANYAK KALAU MAU CERITA INI TERUS LANJUT!


VOTE YANG BANYAK KALAU MAU CERITA INI TERUS LANJUT!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•°•°•~






"Jika aku jadi kau, aku tidak akan pergi sendirian,"

  Anak laki-laki itu, Tom Riddle menghentikan langkah kakinya, kala suara bernada tenang, dingin, dan halus yang asing memasuki indra pendengarannya.

Berbalik badan, Tom Riddle mengernyitkan kening samar saat ia mendapati sosok remaja laki-laki yang beberapa tahun lebih tua darinya, keluar dari bayang-bayang lorong asrama Slytherin yang gelap.

Dengan wujud remaja laki-laki yang mencolok itu, mustahil bagi Tom Riddle untuk tidak mengenalinya bahkan meskipun ia adalah siswa tahun pertama yang baru resmi memasuki Hogwarts tadi malam.

Rambut pendek halus tertata rapi berwarna pirang platinum, sepasang mata biru tua yang tajam, kulit putih pucat, rahang wajah yang tegas, dan tinggi badan yang sedikit melampaui tinggi badan rata-rata remaja seusianya, juga aura dingin yang mengintimidasi terpancar dari tubuhnya.

Dia adalah Abraxas Malfoy, putra sulung sekaligus pewaris keluarga Malfoy yang berikutnya. Keluarga berdarah murni yang memiliki pengaruh besar dan kuat di Magic Britania, khususnya lagi Kementerian.

Menurut bisik-bisik juga rumor yang ia dengar dari siswa-siswi Slytherin di sekitarnya saat makan malam dan dari orang-orang yang berbagi kamar Asrama dengannya, Abraxas Malfoy adalah termasuk siswa Hogwarts yang cemerlang. Dia berhasil mempertahankan peringkat pertama diantara semua siswa yang seangkatan dengannya, bahkan memasuki 10 besar siswa dengan nilai dan catatan terbaik diantara semua siswa Hogwarts. Dikenal sebagai siswa sempurna, murid teladan yang disukai para pengajar Hogwarts.

Tapi yang paling menarik menurut Tom adalah, fakta bahwa Abraxas adalah orang yang menempati posisi tertinggi dari Hierarki Slytherin, yang dengan demikian menjadikannya sebagai pemimpin rumah Slytherin sejak tahun lalu.

Dengan demikianlah, Tom Riddle akhirnya membuat keputusan dan berambisi kuat untuk menggolengkan Posisi Abraxas Malfoy dan menjadikan Malfoy sebagai kaki tangannya suatu saat nanti.

Pemimpin Slytherin, hanya dialah yang pantas untuk jabatan itu!

"Selamat pagi, Riddle," Sapa Abraxas, dengan senyum tipis yang ramah begitu ia menghampiri Tom Riddle.

Tom akui, bahwa ia sedikit terkejut karena Malfoy mengetahui namanya.

Ah.. tapi sepertinya itu adalah hal yang wajar, karena diantara semua siswa tahun pertama Slytherin, ia adalah satu-satunya yang disebut sebagai Madblood.

Suddenly, I Became a Malfoy! [TomArry]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang