6. Tom Riddle yang Polos

3.7K 623 48
                                    

Hallo! Jangan lupa Vote dan Comment :)

Hallo! Jangan lupa Vote dan Comment :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•°•°•~

 
"Selamat siang, Tom!" Sapa Abraxas dengan senyuman ramah di wajahnya, kala ia mendapati sosok Tom Riddle di kompartemen Hogwarts Express yang biasa, dan seperti biasa dengan buku bacaan tebal di kedua tangan siswa tahun ke-3 itu.

"Siang, Abraxas," Balas Tom, yang mengalihkan perhatiannya sejenak dari buku yang ia baca.

Ya. Keduanya memanggil dengan menggunakan nama depan masing-masing. Itu telah terjadi beberapa bulan setelah Tom Riddle resmi menjadi siswa tahun pertama Hogwarts, dan tentu saja atas paksaan -permohonan- dari Abraxas Malfoy sendiri. Dan beberapa bulan setelah Abraxas yang terus menerus berada di sekitarnya, membuat Tom Riddle memutuskan untuk tidak lagi mengenakan topeng ramah-tamahnya yang seperti biasa, sebab itu mulai terasa melelahkan dan sepertinya tidak berguna di hadapan Abraxas. Akhirnya, Tom Riddle tampil apa adanya. Menjadi dirinya yang dingin, tak acuh, dan pendiam seperti biasa. Dan Abraxas Malfoy sama sekali tidak keberatan atas sikap Tom yang seperti tidak bersahabat itu.

Lagi pula, meskipun kini bersikap dingin dan datar, Tom Riddle tidak pernah menunjukkan permusuhan padanya. Jika ada, itu mungkin perasaan agak risih dan kesal yang dirasakan Tom ketika ia terkadang muncul di saat yang tidak tepat atau ketika ia agak terlalu mengatur Tom.

Sebenarnya bukan mengatur. Itu hanya bentuk perhatian Abraxas pada Tom. Apakah Tom sudah makan dengan cukup? Apakab Tom telah makan dengan benar? Apakah Tom mendapat istirahat yang cukup? Apakah Tom memiliki pelajaran yang ia tak mengerti atau pekerjaan rumah yang membutuhkan bantuannya? Apakah ada yang mengganggu Tom? Apakah ada yang telah menyakitinya? Atau apakah Tom telah mendapatkan beberapa istirahat atau penghiburan untuk mengendurkan urat-uratnya yang terlalu tegang? Dan ada banyak hal lagi yang Abraxas tanyakan. Tapi Tom Riddle tampaknya telah menganggap Abraxas bertindak seperti ibu-ibu cerewet yang terlalu rempong mengurus anaknya.

"Apa itu yang kau baca?" Tanya Abraxas, yang kini masuk ke dalam kompartemen dan duduk di hadapan Tom Riddle yang kembali memfokuskan dirinya pada Buku.

"Oclumency dan Legilimency, " Jawab Tom, seadanya.

Beberapa minggu sebelum liburan musim panas tiba, Tom Riddle telah menemukan dirinya tertarik pada seni memasuki dan melindungi pikiran setelah singgungan singkat dari Profesor pertahanan terhadap ilmu hitam pada materi tersebut.

Tom Riddle yang tidak sudi jika pikirannya dapat dimasuki tanpa izin, tentu saja tertarik untuk memasuki pikiran orang lain, tentu saja mengambil seluruh kesempatan dan peluang yang ia miliki untuk mempelajari Oclumency dan Legilimency tersebut. Ia telah mulai mempelajarinya dan mulai mempraktikannya selama liburan musim panas di kamarnya di panti asuhan yang terkunci rapat, dan itu tidak sia-sia sebab kini ia berhasil melindungi pikiran permukaannya dan bahkan berhasil memasuki pikiran anak-anak panti asuhan meskipun tindakannya itu telah membuat anak-anak panti mengalami serangan Vertigo yang menyakitkan. Tapi tidak apa-apa! Sebab kedepannya, ia pasti akan lebih menguasai dua hal tersebut.

Suddenly, I Became a Malfoy! [TomArry]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang