Rating 🔞🔞🔞🔞
Jangan ada anak kecil disini, harap bijakk!!!Jika kalian baca ini, silahkan komen dan vote! Jangan jadi silent readers dan hanya mau menikmati hasilnya aja.
Segera tambahkan ke daftar bacaan kamu, karena aku bakalan naikin ini jadi rating konten dewasa, pasti ditagar Tomarry cerita ini bakalan hilang.
Author bikin cerita ini ga akan buat si Tom yanh bucin sama Harry.....
Tom bakalan tetep author tonjolkan sisi psycho'nya.... tidak ada bashing dumbledore, bashing ron dan hermione.
Oh iya... dan satu hal lagi, author tuh cewe tapi karena udah senior dalam per yaoi'an, jadi jangan heran kalo lebih cabul daripada Fudanshi 🤣🤣🤣🤣
Semoga suka! Selamat membaca....
.
.
.
.Harry terbangun dengan sedikit rasa pusimg yang masih mendera kepalanya. Pada awalnya juga pandangan agak berkunang-kunang.
Lalu mencoba duduk, dari tubuhnya yang terbaring diatas ranjang.
Matanya kemudian melihat ruangan dimana tempatnya berada secara jelas. Bingung, karena dirinya tak mengenali tempat ini sedikitpun.
Kamar yang begitu mewah, dengan dominan hitam dan hijau Slytherin pada design keseluruhannya.
"Dimana ini ?" Bisiknya pelan.
"Kau baru terbangun rupanya" Tom berbicara dari arah samping, terduduk di sofa hitam mewah.
Harry terkejut, lalu melihat kearah samping dimana pria yang diketahuinya sebagai Mr. Rigel Louis guru DADA baru Hogwarts, sedang duduk santai dengan kaki menyilang dan memegang segelas wine ditangan.
"Professor Rigel ?" Mencoba memastikan.
Sedangkan pria itu berdiri dan mendekat kearahanya, lalu duduk pada sisi ranjang dimana Harry berada.
"Kenapa ? Kau terkejut ?" Wajah tampan itu, entah kenapa bagi Harry terlihat sangat menakutkan.
"Tidak,,, hanya saja..." agak ragu sebenarnya Harry untuk sedikit berkata. "Apakah anda yang menolongku ? Kalau begitu terimakasih Professor" Harry menundukkan wajahnya dalam, tak berani melihat mata merah tajam milik pria dihadapannya.
"Tak masalah, minumlah" Tom memberikan gelas wine, yang tiba-tiba berubah menjadi segelas air putih ditangannya.
"Terimakasih..." Harry menerimanya dengan tangan gemetar, mungkin efek tubuhnya yang lemah.
Meminum air dalam gelasnya sampai tandas tak bersisa.
"Maaf Professor, tapi bolehkan aku beetanya sesuatu?" Memberanikan diri untuk menatap pria dewasa itu.
"Tentu, santai saja. Jangan takut begitu" namun Tom sejujurnya senang saat melihat wajah Harry yang menampilkan ketakutan semacam itu.
"Sebenarnya Professor, ini dimana ? Aku harus segera kembali keasrama".
"Dimana ? Ini dimana ya..." jawabnya main-main dengan seringaian jelas di bibirnya.
Entah kenapa Harry merasakan perasaan yang tak enak dalam hatinya, insting waspadanya langsung berbunyi keras dalam isi kepala.
"Terimakasih karena telah menolongku Professor, tapi aku harus segera pulang" Harry mencoba bangkit dari duduknya.
"Mau kemana ?" Tom semakin menampilkan seringaiannya, saat melihat Harry yang mencoba berjalan kearah pintu kamar. "Ini bahkan bukan di Hogwarts!".
Harry yang berdiri membelakangi pria itu membelalakan matanya, bahkan pegangannya pada pintu kamar langsung terlepas.
"Lalu dimana ini ?" Berbalik cepat dan bertanya pada pria yang masih dengan santai duduk dipinggiran ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Mate (TOMARRY)
RandomHarry mendapatkan sebuah tanda ular ditangannya pada usia ke-17, tanda yang selalu menyiksanya karena terasa panas. Di buku bilang, ini adalah tanda mate, lebih tepatnya tanda Submissive. Lalu siapakah sang Dominan ? bahkan dirinya berjuang keras...