Saat terbangun, Harry sudah menemukan dirinya dikelilingi banyak orang, wajahnya terlihat pucat dan linglung, namun setidaknya memar di wajah sudah terlihat sedikit hilang.
"Nak, kau baik-baik saja ?" Dumbledore terkejut saat Madame Pomfrey menyusulnya dan mengatakn kondisi Harry yang tak baik.
"Sedikit lumayan, namun kepalaku masih dilanda pusing!" Harry memegang kepalanya yang sedikit berdenyut sakit.
"Jangan bangun, tidurlah kembali. Kau masih membutuhkan isitirahat!" Dumbledore tampak seperti seorang kakek yang begitu perhatian pada cucunya.
"Yes Professor..." lirihnya menjawab.
"Ron, Hermione, jagalah Harry sebentar. Aku dan Madame Pomfrey memikiki sesuatu hal yang harus dibicarakan".
"Tentu, kami akan menjaganya!" Ujar Ron.
"Bagus, kalau bagitu kami pergi dulu. Jika ada sesuatu hal yang terjadi pada Harry, temukan aku diruang kepala sekolah" Dumbledore pergi, meninggalkan mereka bertiga.
.
.
.
."Harry, apakah masih ada yang sakit?" Hermione memecah keheningan diantara ketiganya.
"Aku sudah merasa baikan, terimakasih telah membawaku kemari" agaknya Harry masih tak enak hati, merepotkan kedua temannya.
"Tak masalah, aku bahkan sampai kaget saat kau tak sadarkan diri".
"Kalian berdua lapar ? Ini bahkan sudah waktunya makan siang, sejak awal kau pingsan!" Ron bertanya, karena sejak pagi perutnya belum terisi apapun.
Ini sesuatu hal yang patut dibanggakan, karena seorang Ron Weasley si tukang makan, mampu menahan rasa laparnga selama 6 jam lamanya.
"Tentu, kau bisa mengambilkannya ?" Hermione menimpali.
"Tak perlu, panggil Dobby saja. Dia bisa membawakannya untuk kita kemari, terlalu jauh jika harus datang ke GreatHall" Harry memberi saran. "Dobby!" Panggilnya.
Terdengar bunyi 'PLOP' saat peri rumah bermata besar dan kurus itu datang. "Ya Tuan Harry?" Dobby bertanya.
"Bisakah kau ambil makanan untuk kami bertiga ?" Walaupun Dobby hanyalah peri rumah, namun Harry memperlakukannya dengan lembut.
"Tentu, Tuan Harry!"
Kemudian Dobby pergi dengan suara yang sama.
"Bagaimana kau bisa memanggilnya ? Aku baru tau!" Ron menatap bingung.
"Sekarang Dobby adalah peri bebas Ron, dia menjadi peri Hogwarts!" Hermione tidak tau bawa Ron ketinggalan informasi.
"Begitu ya..." Ron menganggukan kepalanya.
Namun yang paling masuk akal adalah Dobby menuruti perintah Harry, karena rasa terimakasihnya telah di bebaskan dari Malfoy Family.
Sebenarnya Dobby tidak akan datang memenuhi panggilan siapapun, kecuali untuk Harry dan Dumbledore.
Tapi sudah informasi umum bahwa Dobby terbebas dari keluarga Malfoy dan menjadi peri Hogwarts.
.
.
.
.Harry kembali termenung diatas brankar setelah kepergian Hermione dan Ron, mereka harus melakukan tugas sebagai Prefek.
Pandangannya yang kosong metap awan hitam dibalik jendela, mungkin akan terjadi badai di Hogwarts malam ini.
Wajah sendunya terus mengingat rentetan kejadian yang dilakukan oleh Voldemort, bagai kaset rusak. Pikirannya dipenuhi oleh beban berat, hampir gila saja rasanya.
Dia tak tau kenapa Voldemort sangat membencinya meski sudah memiliki ikatan mate diantara mereka. Apakah ini karena ramalan Trilawney ? Atau ada hal yang lain ?.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Mate (TOMARRY)
RandomHarry mendapatkan sebuah tanda ular ditangannya pada usia ke-17, tanda yang selalu menyiksanya karena terasa panas. Di buku bilang, ini adalah tanda mate, lebih tepatnya tanda Submissive. Lalu siapakah sang Dominan ? bahkan dirinya berjuang keras...