Sudah tersebar keseluruh Hogwarts, bahwa pedang Godric Gryffindor yang agung telah hilang dicuri. Entahlah! Bahkan tak ada yang tau siapa pelakunya.
Dumbledore bahkan sudah bertanya pada Fawkes dan jajaran potret kepala sekolah terdahulu, namun tak ada yang tau. Karena semua potret itu terlihat linglung dan membeku semalaman saat dirinya sampai diruang kepala sekolah setelah menjenguk Harry.
Ada penyusup disekolah ini, meski dirinya telah melakukan yang terbaik untuk keamanan sekolah, namun tetap masih ada yang bisa menyusup diantar Ward yang dirinya buat. Kemungkinan Death Eaterlah pelakunya, dia harus bertanya soal hal ini pada Severus, meski sedikit beresiko karena pria itu adalah agen ganda, tapi Dumbledore tetap mempercayainya.
.
.
.
.Hari ini Ron memberikan berita yang paling mengejutkan padanya, Pedang Godric Gryffindor hilang! Bagaimana bisa ? Dirinya yakin, pasti itu adalah ulah Voldemort.
Seluruh murid dikelas juga terus menerus membicarakan hal yang sama, bahkan tak sedikit dari mereka yang mencurigai hal ini dilakukan oleh Draco Malfoy, karena menyangka pria muda itu adalah Death Eater muda.
Harry menoleh kearah belakang, dimana Malfoy muda itu berada. Terlihat dia hanya menatap kosong kearah depan, dan tak memperdulikan bisik-bisik orang yang sedang membicarakannya.
Sebenarnya dia sangat kasihan karena pria iti tak diperlakukan dengan tak baik, setelah ayahnya mendekam di azkaban dan dicap sebagai Death Eater yang paling setia. Desas desusnya yang telah Harry dengar, Draco telah digigit serigala Fenrir Greyback sebagai hukuman dari Voldemort atas kesalahan Tuan Malfoy.
.
.
.
.Hermione dan Ron mengajaknya melihat Quidditch untuk menghilangkan rasa kesedihan Harry yang telah berlangsung beberapa waktu lamanya.
Dia menghargai usaha temannya, meski dalam hati tak bisa dibohongi bahwa dirinya malas pergi kemanapun dan ingin berdiam diri dikamar saja.
Mata hijaunya memandangi langit biru dipenuhi oleh pemain Quidditch yang sedang beterbangan kesana kemari saling berebut bola.
Awalnya semua baik-baik saja, namun semuanya berubah panik saat langit menjadi abu gelap dalam sekejap seperti sihir. Membuatnya sedikiterasalan deja vu, atas kejadian yang menimpa di pertandingan Internasional Quidditch dahulu.
Terlihat kilatan dari bawah yang naik keatas langit seperti kembang api, namun dilangit berubah menjadi ular dengan tengkorak yang menakutkan.
Semua orang sangat tau apa tanda itu, sehingga mereka menjadi panik berlarian setelahnya, mata Harry melotot terkejut. Death Eater dan Voldemort sangat berani membuat kerusuhan di tempat sekolah Hogwarts yang seharusnya menjadi netral dan aman.
Tanda ular itu terlihat diatas langit Hogwarts, membuat semua orang panik saat melihatnya, itu adalah bukti nyata kebangkitan Voldemort.
Sementara Harry menatap tanda tersebut dengan pandangan kosong, Voldemort pastinya akan berulah lagi.
Apa yang akan dia lakukan ? Sementara pria itu masih mengajar disini. Harry mencoba berani untuk mengunjungi pria itu yang mungkin ada diruangannya.
Dia kemudian berlari dari lapangan Quidditch dengan secepat mungkin, meninggalkan Ron dan Hermione yang berteriak memanggil namanya dengan panik dan terkejut.
Terlihat sepanjang jalan anak-anak ketakutan dan berlari kesana kemari setelah melihat tanda dilangit gelap.
.
.
.
.Langkahnya terus berjalan dengan sangat terburu, menelusuri tiap lorong. Kemudian turun ke gedung bawah tanah dimana jajaran asrama Slytherin dan kamar para penjaga Slytherin berada.
Harry melangkah pada jajaran pintu yang paling jauh diantara sana. Berada diujung dan paling jauh diantara yang lain, namun agak sedikit dekat dengan ruangan milik Professor Snape.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Mate (TOMARRY)
RandomHarry mendapatkan sebuah tanda ular ditangannya pada usia ke-17, tanda yang selalu menyiksanya karena terasa panas. Di buku bilang, ini adalah tanda mate, lebih tepatnya tanda Submissive. Lalu siapakah sang Dominan ? bahkan dirinya berjuang keras...