6. Hancur

4.1K 454 20
                                    

Harry terbangun dengan rasa yang remuk pada sekujur tubuhnya, tangisannya kembali pecah saat ingat dengan Tom yang menggagahinya tadi malam tanpa belas kasihan sedikitpun.

Matanya menatap sekeliling kamar, melihat bahwa Tom Riddle atau Voldemort tidak ada disini bersamanya.

Dirinya harua cepat pergi dan bangun walau masih merasakan sakit pada bagian bawahnya. Mencoba berdiri, mencari pakaiannya yang entah dimana. Harry hanya ingat bahwa Tom merobeknya semalam.

Namun dia melihat satu stel baju diatas nakas dekat ranjang, apakah ini untuknya ?. Tanpa banyak berpikir kembali, Harry segera memakai stelan itu.

Sangat pas, dia sedikit heran. Kenapa seorang Voldemort mengetahui ukuran bajunya ?.

Lalu setelah selesai, Harry akan segera keluar dari kamar laknat ini. Kakinya terus melangkah kearah pintu, ingin membukanya.

Tapi pintu tersebut malah terlebih dahulu dibuka, membuat Harry menjadi terpaku.

Itu adalah Tom yang masuk, membawa nampan makanan yang terlihat berisikan makanan sangat sehat.

Namun Harry kembali menjadi ketakutan, dia memundurkan langkahnya pelan. Sementara netra hijaunya menatap Tom dengan pandangan Trauma yang terlihat ngeri.

"Kenapa ? Kau takut?" Tanyanya datar. "Makanlah!". Dia melewati Harry dan menyimpan makanan diatas nakas.

Harry yang masih berdiri, mencoba tetap tenang. Namun matanya tetap melihat gerak-gerik pria itu yang malah santai duduk disisi ranjang.

"Tidak, biarkan aku pulang...." lirihnya menahan gemetar.

"Pulang kemana sayangku ? Sekarang, ini adalah rumahmu!".

Tom sadar jika Harry takut padanya, tapi dia tak peduli. Jika kalian menganggapnya tak punya hati, maka itu memang benar! Dirinya memang tak punya hati.

"Ini bukan rumahku!" Teriak Harry tak terima. Lebih baik dirinya tinggal dikeluarga Dudley daripada harus satu atap dengan pria ini.

"Jaga nada bicaramu Potter!" Tom mendesis kesal dengan nada mengancam, dirinya tak suka jika ada yang berani berbicara dengan nada tinggi dihadapannya.

"Aku tidak peduli, aku ingin pulang!" Teriaknya kembali.

"Sepertinya kau harus diajarkan tatakrama..." desisnya kembali.

Dia berdiri untuk mendekat kearah Harry yang terlihat waspada, bersiap dengan apa yang akan Tom lakukan. Sementara dia tak memegang senjata apapun untuk melawan pria jahat itu.

"Bersujud!" Tekannya.

"Tidak...." Harry tidak mau merendahkan harga dirinya sendiri.

Tom mengambil tongkat yew putih dibalik saku jubahnya, lalu mengarahkannya pada Harry.

Tubuh mungil itu tiba-tiba menjadi kaku, dikendalikan olehnya, dan....

BRUKKK.....

Tubuh Harry jadi bersujud dengan begitu saja, dia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

"Kau harus tau bagaimana posisimu sekarang!" Mendekat kearah Harry yang terpaku.

Mata hijau itu melihat Tom yang mendekat kearahnya kembali, dia melihat ujung sepatu Tom dihadapan wajahnya.

"Kau tau, aku tidak peduli dengan hubungan Mate kita atau apapun! Karena bagiku sekarang kau tidak lebih dari budakku! Mengerti?!" Kakinya menginjak kepala Harry, meski Submissivenya sendiri. Yang seharusnya Tom jaga dengan baik.

Harry menangis mendengarnya, karena setelah malam panjang mereka kemarin. Dia dan Tom sudah terikat sempurna lewat hubungan mate ini, takkan bisa berlari dan kabur kemanapun.

My Baby Mate (TOMARRY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang