18

6K 237 0
                                    

"papaaa tuu tuuu au tuuu"(papa itu itu mau itu) seru lio yang melompat kecil seraya menunjuk pedagang gulali yang mereka lewati saat sedang berjalan mengelilingi taman membuat dava ikut menoleh kearah yang lio tunjuk

"gak ada, itu gula ama angin doang njir apa enak nya coba, diabetes tau rasa lo" ucap dava sebelum melanjutkan jalannya namun baru berjalan beberapa langkah dava menghentikan langkahnya saat tak merasakan langkah kaki kecil yang mengikutinya

dava menoleh kebelakang melihat lio yang masih berada didepan pedagang tersebut seraya menatap nya bekaca kaca

"heh cil sinii, ngapain lo disono" lio menggeleng seraya menunjuk pedagang gulali itu dengan mata yang masih terus menatap dava berkaca kaca

"au tu papa"(mau itu papa) cicit lio dengan bibir yang melengkung kebawah membuat dava menghela napas panjang sebelum melangkah kan kakinya kearah lio

"iye iyee gue beliin gak usah nangis elah" lio seketika tersenyum lucu mendengar dava namun secara tak sengaja mata nya melihat sesuatu yang sangat familiar dimatanya

"eummm bala?" (bara?) lio menatap binar sosok anak lelaki yang berlari dengan gelembung sabun ditangan nya sebelum ikut berlari mengikuti asal gelembung sabun itu

"makasih bang" ucap dava dibalas dengan ramah oleh pedagang gulali itu baru saja dava ingin mengingatkan lio agar tak terlalu banyak memakan gulali mata nya membulat kaget saat tak mendapati bocah dua tahunan itu disebelahnya

"lah cill??" dava menatap penjuru taman mencari keberadaan lio yang tiba tiba saja menghilang

"bang liat anak saya gak?" tanya dava kepada pedagang didepannya

"oh engga mas, saya gak liat" jawab perdagang itu dengan wajah bingungnya

"duh, yaudah deh makasih ye bang"

"iya sama sama" dava langsung meninggalkan pedagang itu mencari beradaan lio yang tiba tiba saja menghilang

"tuh bocah kemana lagi, yaallah cill" dengan panik dava berjalan seraya terus melirik kiri dan kanan jalanan yang ia lewati

"kebiasan yee tuh bocah dibawa keluar dikit dah ilang aja" dava semakin panik saat tak kunjung melihat batang hidung lio

"CILLLL" teriak dava yang membuat beberapa pengunjung menoleh kearahnya heran

"BOCILLLL" lanjutnya bahkan kini beberapa anak kecil yang ia lewati ikut menoleh

"napa bang?" dava melompat kaget saat dengan tiba tiba seorang bocah laki laki umur 7 tahunan muncul dihadapannya

"ANJENGG!! kaget gue bocah semprul!" dava mengelus dada nya yang nyeri akibat dibuat kaget hampir saja tadi ia menampol kepala bocah itu saking kagetnya, sedangkan sang pelaku malah tertawa ngakak yang membuat dava kesal

"hahahaha gitu aja kaget kasian udah tua hahahaha" ejek bocah tersebut dengan tampang ngeselin membuat dava yang kesal pun melepas sepatunya seraya mengambil ancang ancang akan melemparkan ke bocah didepannya

"pergi gak lo?! gue lempar sepatu juga ye lo malama" bocah itu pun langsung meninggalkan dava masih dengan suara tawa mengejek

"sialan tuh bocah arghhh lio mana dah" dava mengacak rambutnya seraya kembali mencari keberadaan lio setelah memakai sepatunya

dava memicingkan mata saat melihat sesuatu yang sangat familiar dari kejauhan

"tuh bocah kok kek kenal yaa?" lama menatap bocah didepannya sontak dava terperanjat kaget

"eh anjir itu kan si lio" dengan cepat dava berlari kearah lio yang sedang menangis dengan pipi serta hidung yang memerah lucu

"lah tuh cewe siapa?" dava menatap bingung punggung perempuan yang gemetar hebat seraya memeluk lio erat

Padre¿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang