Setelah lewati malam yang panjang karna lio merengek ingin tidur bersama dava yang membuat aletha kesusahan akhir nya tertidur pulas setelah diiming imingkan akan membawa lio bertemu dava esok hari disini lah aletha sekarang berada dengan memakai seragam lengkap yang sedang menyuapi lio makan
"buna mau kesekolah, lio main sama bara dulu ya" ujar nya seraya melap sisa makanan dibibir anak nya
"buna tola?"
"iya sayang, hari ini buna sekolah jadi lio main nya sama bara bukan sama buna nanti kalo buna udah pulang sekolah buna jemput lio"
"pa bala? Oma?" (kenapa bara? Oma?) tanya lio dengan mata yang berkedip lucu
"oma gak bisa main sama lio juga soal nya oma nya ada urusan dibutik" aletha mengelus pipi putra nya dengan lembut, beralih melirik arloji dipergelangan tangan nya
"buna udah mau telat sekarang lio keruang tamu dulu buna mau kekamar mau ngambil perlengkapan nya lio" ujar aletha seraya menurunkan lio dari kursi
Setelah mengambil perlengkapan lio dan tas sekolah nya aletha segera mengantar lio kerumah bara
"nanti lio dirumah bara gak boleh nakal, jangan keluar rumah kalo gak ada bara sama mbak rumi oke?" tanya aletha kepada lio yang berada disebelah nya
"otee" lio mengangguk dengan senyum yang mengembang
"pinter anak buna" tangan kiri aletha mengelus rambut lio sedangkan yang kanan sibuk mengemudi
"dah buna berangkat dulu inget pesan buna" ujar aletha lagi dari dalam mobil kepada lio yang sekarang berada didepan gerbang bersama rumi
"iyyaaa bunaaa" lio yang melihat bara langsung berlari masuk kehalaman rumah
"rum titip lio ya"
"mba tenang aja aman itu mah"
"yaudah letha berangkat ya"
"iya mba letha hati hati"
---*
"tumben lo telat tha?" tanya caca kepada aletha yang sedang minum sehabis berlari di lapangan
"biasa lah si lio semalam rewel jadi yah gue bangun kesiangan tadi"
"ponakan gue gak kenapa napa kan?" tanya caca heboh saat mendengar lio yang rewel semalam, aletha yang sudah terbiasa akan tingkah teman nya yang satu ini cuman memutar bola mata nya malas
"gak papa, semalem dia gak mau tidur kalo gak bareng dava ya gitu lah" ujar aletha dengan santai sedangkan caca jangan ditanya bola mata nya udah mau keluar saking kaget nya
"hah? Dava? Si dava yang itu?!" melihat aletha mengangguk lagi lagi caca terkejut
Brak
"KOK BISA LIO KENAL SAMA DAVA? HUBUNGAN LO BERDUA SEJAUH MANA?" aletha yang terjungkal dari kursi karna caca yang tiba tiba saja menggebrak meja
"anjing pinggang gue" caca kaget melihat aletha yang terjungkal
"eh sorry sorry tha, jadi gimana ceritanya lio kenal sama dava?" aletha menatap julid caca yang masih saja mempertanyakan hal tersebut seraya memegang tangan nya
"panjang lah cerita nya nanti gue ceritain udah bel tuh" caca yang kaget tapi penasaran juga pun melunak
"gak kebayang sih kalo gue jadi dava kemaren" caca yang mendengar penjelasan aletha tentang pertemuan lio dan dava tak habis pikir akan tingkah aletha yang ajaib
"terus terus lio gimana?" tanya caca ke aletha yang sedang menyeruput minuman nya
"ya gak gimana gimana" ujar aletha acuh tak acuh caca berdecak kecewa akan respon aletha
KAMU SEDANG MEMBACA
Padre¿
Humor"papaa" dava yang dipanggil papa sontak terkejut dengan bola mata yang membulat sempurna "kamu udah punya anak dav?" tanya wanita yang sedari tadi disamping dava dan dibalas gelengan panik oleh dava "papa siapa heh? gue masih perjaka cil" "papaaaa...