"papaaaaa!" sorak lio girang dengan mata yang berbinar lucu membuat seluruh penghuni kantin syok berat
"Uhuk uhuk"
"lah atha! lo kenape heh?!"
"g-gas hail uhukk"
"hail? hail apaan? ngomong yang jelas ngapa"
"air goblok! lo gak liat tu bocah dah mau mati keselek bakso!?"
Dava tak menghiraukan kegaduhan dari meja disebelahnya, kaki nya melangkah kearah aletha yang masih setia menggendong lio dengan cengiran khasnya
"alethaaa" geram dava kesal seraya melototi aletha
"papaaaa, lio lio angen papaaa!!" (papa, lio lio kangen papa) dava yang tadinya ingin menyembur aletha lantas tersenyum simpul mendengar sorakan senang lio
"endongg lio au endong, bunaa lio au ma papaa" (gendong lio mau digendong, bunda lio mau sama papa) ucap lio seraya memberontak ingin diturunkan oleh sang i bunda, membuat aletha kesusahan menggendong lio yang terus memberontak turun
"hati hati cil, lo kalo jatuh bisa kena amuk gue sama mamah" ujar dava seraya membawa lio kegendongannya
"lio angenn" (lio kangen) dava mengusap lembut rambut lio yang memeluk leher nya erat
Sedangkan matanya terus menatap julid aletha yang sedari tadi menatapnya seraya tersenyum bodoh
"lo ngapain bawa lio ke sekolah?" tanya dava datar yang membuat aletha gelagapan
"bukan gue sumpah, bukan gue" aletha mengelengkan kepalanya membuat dava menaikan satu alisnya
"agra! tadi agra yang bawa lio kesini" ucap aletha sungguh sungguh sedangkan dava yang mendengar perkataan aletha pun hanya menghela napas panjang
"ke-"
"disampai kan kepada ananda aletha latindra untuk segera keruangan kepala sekolah terima kasih" mendengar pemberitahuan itu sontak aletha menatap horor dava dan lio bergantian
"mampus, gue lupa" aletha menepuk jidat nya sebelum menarik tangan dava yang kebingungan untuk mengikutinya keluar kantin
"gila gila jadi itu anak nya kak dava?!"
"wahh berita hot kudu dijadiin bahan nih"
"kyaaaa anak nya lucu banget, sumpah pipi nya pengen gue gigit"
"hiks akhirnya kapal gue berlayar"
"huaaaa satu cogan sekolah udah gak bisa dijadiin bahan halu lagi hiks"
Kantin yang beberapa saat sempat dilanda keheningan pun seketika ricuh tak terkendali saat dava serta aletha menghilang dari pintu kantin
"gak bisa berword word lagi gue" rio menggelengkan kepala tak habis pikir saat melihat tingkah ajaib keluarga kecil sahabatnya itu
____‹›
rizwan menatap aletha serta dava secara bergantian dengan tatapan bingung
"kamu?" rizwan menopang dagu seraya menatap lurus dava yang menggendong lio
"dia dava om, masa om gak tau? dih parah banget, siswa sendiri gak tau" oceh aletha dengan tampang julid nya membuat rizwan ingin sekali menyentil kening ke ponakannya itu
"om juga tau alethaaa! maksud om, dia ngapain ikut kesini? om kan cuma manggil kamu" dava menggaruk keningnya yang tak gatal seraya tersenyum kikuk kearah rizwan yang senantiasa menatapnya lekat
"dia ikut kesini karna aletha tarik" jawab aletha dengan polos nya sehingga rizwan yang mendengar jawaban aletha menghela napas berat merasa sangat tertekan mendengar jawaban dari keponakannya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Padre¿
Humor"papaa" dava yang dipanggil papa sontak terkejut dengan bola mata yang membulat sempurna "kamu udah punya anak dav?" tanya wanita yang sedari tadi disamping dava dan dibalas gelengan panik oleh dava "papa siapa heh? gue masih perjaka cil" "papaaaa...