Vano memperhatikan grey yang terus melambaikan tangan kearah nya sesekali pria dua puluhan itu nampak memotret balita menggemaskan didepannya
Tak lama mata nya melihat lio yang membawa mobil nya menghampiri grey, kedua balita itu saling berinteraksi satu sama lain membuat dada vano terasa sesak
Pria itu menoleh kearah aletha yang duduk tak jauh dari mereka, ia menatap aletha dengan pandangan yang sulit diartikan sedangkan aletha hanya menatap datar dirinya
Ingin memastikan sesuatu vano lantas beranjak menghampiri aletha yang masih terus menatap nya dengan datar
"tha, gue mau ngomong sama lo" ujar vano yang kini berdiri tepat dihadapan aletha
"ngomong mah tinggal ngomong" balas aletha acuh bahkan ia tak ingin menatap mata pria didepannya, membuat vano menghela napas berusaha mengontrol ekspresinya
"ini soal lio" ujar vano pelan membuat aletha seketika menatap tak suka mata vano yang kini menatap nya
Terdengar helahan napas gusar dari aletha, mata nya melirik dava yang terlihat sibuk memperhatikan lio
"gak disini, ikut gue" ucap aletha seraya beranjak dari duduk nya melangkah keluar dari area timezone diikuti oleh vano yang berjalan mengekori aletha
sedangkan dava yang memang sedari tadi memperhatikan aletha lantas mengerutkan keningnya bingung saat kembali menoleh mata nya melihat aletha yang melangkah pergi bersama vano
Membuat dava penasaran akan hubungan keduanya setelah meminta tolong pada salah satu karyawan untuk mengawasi lio, lantas dava segera beranjak mengikuti kedua nya secara diam diam
"lo mau ngomong apa?" tanya aletha pada vano saat kedua nya berada didepan toilet mall karena hanya tempat itu yang terlihat sepi akan pengunjung
"lio" vano menjeda perkataannya sebelum memberanikan diri menatap mata bulat aletha
"anak gue" lanjut vano yang membuat aletha menatap tajam vano
"jaga mulut lo! lio anak gue!!" ujar aletha geram dengan mata yang berapi api menandakan jika remaja itu sedang dipenuhi emosi
"tha lo gak bisa terus terusan nutupin fakta kalo lio anak kandung gue" vano menatap aletha penuh tekat, ia pikir memang sudah seharusnya ia menyelesaikan permasalahan ini
Aletha yang mendengar perkataan vano dibuat terkekeh merasa jika perkataan vano itu adalah sebuah lelucon
"anak kandung lo bilang?" tanya aletha dengan senyum remeh nya
"tiga tahun, tiga tahun van" ujar aletha pelan mata nya terus menatap tajam vano
"tiga tahun lalu waktu gue nyuruh lo tanggung jawab lo kemana hmm?!" tanya aletha yang berusaha sebisa mungkin mengontrol emosinya sedangkan vano hanya terdiam dengan kaku membuat aletha tak puas karna tak mendengar jawaban dari pria didepannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Padre¿
Humor"papaa" dava yang dipanggil papa sontak terkejut dengan bola mata yang membulat sempurna "kamu udah punya anak dav?" tanya wanita yang sedari tadi disamping dava dan dibalas gelengan panik oleh dava "papa siapa heh? gue masih perjaka cil" "papaaaa...