"mah ini beneran gak bisa mah?" silla menoleh kearah putranya seraya menggeleng pelan
"gak bisa dava" ucap silla dengan tangan yang sibuk memasukan pakaian nya kedalam koper
"why? Selama disini juga mamah kan fine fine aja tuh malah mamah yang paling antusias" silla menghela nafas berat sebelum melirik lio yang sedang bermain disebelah dava
"mamah juga mau nya lio ikut sama mamah tapi ini masalah genting dav, mamah gak mungkin pas sampai disana malah santai santai pasti mamah bakalan sibuk banget nanti, mamah takut nya lio malah bosen disana, mamah kan gak bisa stay 24 jam sama lio pasti mamah juga harus urus ini itu otomatis lio cuman bisa main sama mainan dia doang lagian lio kan gak bisa lama lama jauh dari kamu bisa nangis dia, kasian lio nya juga" ucap silla memberi pengertian kepada sang putra masih menatap seduh lio yang asik bermain
"jadi gak bisa mah?" silla mengangguk membenarkan seraya kembali memasukan pakaian nya membuat dava menghela napas panjang
"yaudah deh kalo gak bisa, mamah baik baik disana telfon dava kalo ada apa apa" dava membantu silla membawa kopernya yang sudah siap untuk turun dilantai bawah
"gak usah khawatir, kan mamah kesana nya bareng papah juga" silla menggendong lio yang menantap heran dirinya
"ya kan jaga jaga aja mah" lio yang tidak mengerti pembahasan orang dewasan didepannya pun hanya mengangguk sebelum mengoceh yang membuat dava berdecak julid
"ya ga ga ja maaa" (ya kan jaga jaga aja mah)
"dih ngikut mulu lo" lio yang ditegur dava pun melirik sinis sang papa
"yalin" (biarin) dava yang mendapat balasan tak terduga pun mengangga sempurna jika saja ia tak sedang ditangga sudah ia toyor tuh bocah sedangkan silla tertawa kecil melihat pertengkaran papah dan anak tersebut
"udah udah mau sampai kapan tengkar mulu ini mamah udah mau berangkat loh" ucap silla saat tiba digarasi rumah nya dan benar saja sudah ada rey yang sedang menunggu nya didalam mobil
"iya mah hati hati" ucap dava seraya mengecup pipi sang mamah tak lupa mengambil alih gendongan lio
"yaudah mamah berangkat ya awas loh kalo cucu mamah kenapa napa, mamah hapus nama kamu dari kk" ujar silla dengan tampang galak nya tak lupa mengecup rambut lio sebelum masuk kedalam mobil
"ck iyaaa" ucap dava kesal tak luput tanganya yang bebas digunakan untuk melambai kepada rey dan silla yang sudah meninggalkan pekarangan rumah
"dadaaaa omaa opaaa" ucap lio girang dengan tangan yang melambai dengan semangat membuat rey dan silla tersenyum gemas
Dava membawa masuk lio saat sudah tak melihat mobil sang papah
"oke cil karna berhubung besok gue sekolah dan mamah sama papah pulang lusa nanti, lo mau dititipin dimana?" ucap dava pusing karna sangat tak mungkin membawa lio ikut bersamanya kesekolah
"balaaaa, lio au ain ma balaa" (bara, lio mau main sama bara) ucap lio girang membuat dava mengernyit rupanya ia belum sepenuh nya menguasai bahasa balita
"bala apaan? Bala bala?" tanya dava bingung saking bingung nya ia malah menyebutkan nama makanan suatu daerah
"balaaa papaaa no bala" ( bara papa, no bala) dava mengangguk paham sebelum mehempaskan bokong nya kesofa
"yayayaa serah lo dah cill" ucap dava acuh seraya membuka room chat grup dari teman teman nya tak mempedulikan lio yang berdecak sebal
PPJ (para pejuang janda)
Davagion
@sigamon|
@titisanmonyet|
Besok bisa gak?|
✔️✔️
KAMU SEDANG MEMBACA
Padre¿
Humor"papaa" dava yang dipanggil papa sontak terkejut dengan bola mata yang membulat sempurna "kamu udah punya anak dav?" tanya wanita yang sedari tadi disamping dava dan dibalas gelengan panik oleh dava "papa siapa heh? gue masih perjaka cil" "papaaaa...