"bunaa lio lapelll" ujar lio seraya menatap bunda nya yang terus saja memandangi dava dengan senyuman bodoh nya
"bunaaa lapell" lio melempar mainan nya kesembarang arah sebelum berjalan menghampiri aletha dengan wajah cemberut menggemaskan
dava yang mendengar suara keras yang membentur marmer rumah sontak menoleh kearah lio yang kini menarik narik jari aletha nampak sangat menggemaskan dengan wajah kesal cemberut nya itu
"bunaaaaaaaa" rengek lio yang tak kunjung mendapat sahutan dari aletha, dava menghelah napas sabar seraya menatap sinis aletha yang terus saja menatap nya
"ALETHA WOII!!" teriak dava berusaha menyadar kan aletha, malah membuat lio kaget mendengar teriakan membahanna sang papa
"apa sayangku cintaku padamu?? kenapa hmm? kangen letha yaaa??" tanya aletha dengan tengil nya ingin rasanya dava membogem pipi chubby itu
"kangen mata lo! si tuyul laper noh" ucap dava seraya menunjuk lio yang masih setia menggenggam jari lentik aletha dengan tangan mungil nya
aletha menoleh kearah lio yang nampak cemberut sebelum mengelus sayang rambut putra nya
"kenapa sayang?" tanya aletha lembut seraya menatap mata bola lio
"lio lapel au mamm bunaaa"(lio laper mau makan bunda) aletha menahan gemas melihat lio yang mengembungkan pipi nya dengan wajah protes menggemaskan
"yaudah lio mau makan apaa??" dapat aletha lihat lio yang sedang berpikir dengan jari telunjuk yang menggaruk pipi bingung
"eummm yammm!! lio au yam olennn!!"(ayam!! lio mau makan ayam goreng!!) ujar lio girang dengan mata yang berbinar lucu dan senyum menggemaskan yang menampilkan beberapa gigi kecil nya, berhasil membuat kedua remaja yang sedari tadi memperhatikannya terkekeh gemas
"gofood aja kalo gitu, biar gue yang pesen" ucap dava seraya kembali mengalihkan perhatiannya kearah hp miliknya
"yeayyyy oput lio ukaa oputtt"(gofood, lio suka gofood) ucap lio dengan girangnya tak lupa wajah polos nya yang sangat menggemaskan
"no! no! jangan pesen apa apa" mendengar larangan aletha membuat kedua lelaki berbeda umur itu nampak kompak terdiam kebingungan
"lah kenapa?" tanya dava protes diangguki oleh lio yang nampak setuju
"enapa buna enapa?"(kenapa bunda kenapa?) ucap lio mengikuti sang papa seraya membulat kan matanya
"lio sayanggg, buna selalu ngomong apa tentang junk food?" tanya aletha kepada lio yang kini nampak ciut
"buna ilang ukput nda ehat anti lio kit pelut"(bunda bilang kalo junk food itu gak sehat, nanti lio bisa sakit perut) cicit lio seraya menyatukan jari jari mungil nya yang membuat aletha tersenyum dengan tangan yang juga mengelus lembut rambut lio
"pinter nya anak bunaa, karna lio mau makan ayam goreng gimana kalo buna yang masak?" tanya aletha kepada putra nya yang membuat lio langsung menatapnya penuh antusias
"ayoooo bunaa sakkk"(ayo bunda masak) ucap lio heboh seraya tersenyum cerah dengan kedua tangan yang terkepal seraya ia angkat keatas
"ayok lio bantu buna yaaa, yok masak yok" aletha beranjak kearah dapur meninggalkan dava diruang keluarga dengan tangannya yang menggandeng tangan mungil putra nya
dava yang sedari tadi memperhatikan interaksi ibu dan anak itu tersenyum simpul sebelum ikut berlalu mengikuti aletha dan lio yang sudah berada didapur
Sesampainya dava didapur ia melihat aletha yang sudah memakai apron serta lio yang berdiri tepat disebelah aletha, dibantu dengan bangku kecil sebagai pijakan membuat dava memandang lamat punggung keduanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Padre¿
Humor"papaa" dava yang dipanggil papa sontak terkejut dengan bola mata yang membulat sempurna "kamu udah punya anak dav?" tanya wanita yang sedari tadi disamping dava dan dibalas gelengan panik oleh dava "papa siapa heh? gue masih perjaka cil" "papaaaa...