41

3.1K 122 2
                                    

"bebihh dapaaa tungguin lethaa" aletha berlari mengejar dava yang berada jauh didepannya

"cukup tha, lo jangan deket deket gue! gue muak!!" dava menoleh kebelakang disana aletha sedang tersenyum bodoh sembari berlari mengekorinya

"tau kah sakit yang tak terobati, belum sempat sembuh tertikam lagi, muaakkkkk aaaa aaaa aku muakk" senandung aletha dengan wajah tengil nya membuat sudut bibir dava berdenyut dengan gigi yang ia gertakan

"tha, gue lemparin batu juga nih lo lama lama" ujar dava dengan wajah dongkol nya jangan lupa tangannya yang sudah menggenggam erat sebuah batu yang sempat ia ambil

"ihhh tadi kan letha berangkatnya bareng bebih lohh, pulang nya harus sama bebih dapa lope lope juga dong" ujar aletha dengan wajah centil membuat dava bergedik geli bahkan lelaki itu melempar asal batu ditangannya sebelum berbalik membelakangi aletha

"lo balik sama si dadam aja sono" ucap dava asal kembali melanjutkan jalan nya, namun tak lama keningnya mengernyit bingung saat tak lagi mendengar suara cempreng aletha

dava menoleh kebelakang penasaran dan juancok! mata remaja itu langsung menjadi julid sejulid julid nya melihat adam yang berhenti tepat disebelah aletha

dengan perasaan dongkol setengah mampus dava berjalan cepat menghampiri aletha, tangannya dengan gesit menarik tas ransel yang sedang aletha kenakan

Membuat aletha perlahan memundurkan langkahnya yang sempat menginjakkan kakinya untuk naik ke atas motor adam

"bener bener ye lo, tadi lo bilang mau balik bareng gue malah naik motor nya si dadam, lo kata gue cowo apaan?!" oceh dava dengan mata yang terus manatap julid adam yang juga menatap nya protes

Sedangkan aletha hanya mengedipkan matanya bingung sebelum tersenyum cerah menatap dava

"ah yaudah kalo gitu ayo pulanggg, oh iya dam sorry bangettt gue balik bareng lo kapan kapan aja yaaa soalnya hari ini gue mau balik bareng masa depan gue dulu, muach see you brokk" ucap aletha riang sembari menarik tangan dava

membawa lelaki yang sedari tadi menatap adam dengan penuh kejulidan itu kearah motornya berada, meninggalkan adam yang menatap lurus punggung keduanya

"utututu bebih nya letha cemburu iyaaaa?? utututu luthu naa bayi na letha inii, luthu naaa" goda aletha dengan suara yang ia buat seperti anak kecil membuat dava langsung menyesali perbuatannya barusan

"berhenti gak? gue tonjok nih kalo lo gak berhenti" ucap dava dengan wajah julid nya membuat aletha hanya tersenyum gemas dan salting secara bersamaan

"hahayyyy arghhhkkkk" dava menatap horor aletha dari balik spion motornya

"gila" gumam dava sebelum menjalankan motornya dengan aletha yang terus tertawa geli dibelakangnya jangan lupa jari lentik aletha yang sesekali mencolek manja punggungnya

____‹›

"ko ali lio nda tang yaa?"(kok hari ini lio gak datang ya?) tanya bara kepada alona yang sedari tadi manatap nya dengan binar lucu dimatanya

"nta lona uga nda au"(ntah lona juga gak tau) jawab balita gembul itu seraya mengedikan bahunya tak tau matanya terus menatap takjub wajah rupawan bara

"bala, bala anti alo dah sal au nda adi acal lona?"(bara, bara nanti kalo sudah besar mau gak jadi pacarnya lona?) tanya alona seraya mengedipkan matanya dengan wajah centil andalannya

"eugh?" bara menatap polos alona sangat terlihat jelas jika balita yang lebih tinggi itu tak mengerti dengan apa yang alona kata kan

"adi anti bala ama lona calan, elus ta–" (jadi nanti bara sama alona pacaran, terus ki–)

Padre¿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang