‧͙⁺˚*・༓☾ 24. Mengerikan ☽༓・*˚⁺‧͙
Reaksi siapa pun akan serupa dengan Maverick saat melihat bawahan dan koleganya mati secara mengenaskan nan brutal, terhenyak bisu. Mimpi buruk sedang terpampang nyata bagi indranya. Beruntung Floyd cakap bertahan dan menyerang. Tangan kanannya itu masih aktif beradu dengan Chevalier, sedangkan para ilmuwan dan peneliti yang sempat bermutasi menyibukkan Arkatama. Kegeramannya tak mereda walau orang-orang di belakangnya turut mengeluarkan kemampuan dan maju menghadapi dua tamu luar biasa itu.
Maverick mengambil waktu untuk mengerahkan kekuatan dan kemampuan tubuhnya mencapai titik maksimal. Jelas, pemandangan mencekam di lobi utama tak bisa dia abaikan. Dia berada di antara keberuntungan atau kesialan. Beruntung menemukan makhluk yang lebih kuat, dan sial bilamana dia mati di tangan makhluk kuat ini.
Kalau boleh dibilang, wujud transformasi Maverick lebih sangar. Kulit menebal, terlihat keras seperti batu. Kedua tangan membesar berkali lipat, bahkan panjangnya nyaris menyentuh lantai. Setiap jari meruncing lengkung. Tapak kaki turut memanjang dan tumbuh cakar. Deru napasnya sudah bukan manusia lagi, tetapi menyerupai banteng ganas, berat penuh kemurkaan. Lantai bergetar setiap dia melangkah bergabung ke pertempuran.
Pada sisa tenaga yang tipis, Arkatama menciptakan sebuah kubah dan berlindung dari serangan yang masih mengincar. Dia berlutut pada satu kaki, menancapkan pedang di atas lantai untuk membantu menjaga keseimbangan. Termengah-mengah, dia bertanya kepada Chevalier yang menghindar licin dari Floyd. "Bagaimana dengan yang raksasa itu? Kau bisa mengatasinya atau masih harus kubantu lawan?"
"Selain usia abadi, apakah perjanjian kita ada memberi saya kemampuan? Sebaiknya Anda berhenti beraksi." Chevalier menjawab. Masih beradu dengan Floyd, dia melirik Maverick sekilas yang menghampiri lambat, mungkin karena terhambat berat tubuh. Tanpa memeriksa kondisi Arkatama pun dia tahu, jika tuannya itu sudah di ambang kelelahan.
"Karena ini terlampau genting, mari buat perjanjian tambahan." Arkatama menyimpan pedang guardian—terlihat pecah dan lenyap di udara, lalu menciptakan sebuah jarum suntik kecil. "Aku akan memberimu senjata yang hanya berguna atas izinku. Kau tak berhak menyalahgunakannya. Hal luar biasa selalu ada konsekuensinya, barangkali tenagamu akan terkuras pada setiap tebasan yang kau lakukan. Aku percaya, kau akan ahli menggunakannya."
Dengan jarum suntik, Arkatama mengambil darahnya di ujung telunjuk. "Apakah kau menerima regulasi penggunaan senjata yang akan kuberi?"
"Iya." Chevalier menyetujui, sadar tak sadar situasi suram ini sudah memakan banyak waktu dan tenaga. Mulai muak juga dengan serangannya yang selalu memeleset.
Darah merah pada suntikan berubah jernih, tanda kesepakatan perjanjian dan tinggal menunggu waktu yang tepat untuk Arkatama serahkan ke Chevalier. Setiap ketukan dan goresan pada kubah melemahkan Arkatama, tidak bisa mempertahankan formasi perlindungan yang meretak. Ketika Chevalier mendekat, inilah saatnya Arkatama bangkit, menyalurkan darahnya ke tengkuk manusia itu. Sedetik kemudian suntikan ciptaannya pecah, menghilang di udara seperti pedang guardian.
Chevalier tak merasakan reaksi yang berarti pada tubuhnya selain tusukan di tengkuk. Dari Floyd, dia beralih menghadapi orang-orang yang mengincar Arkatama—yang kini berlindung di belakangnya.
Ketika para musuh yang merupakan ilmuwan dan peneliti sudah agak berjarak, Chevalier membayangkan gambaran samar senjata di tangan. Kemunculannya serupa pedang guardian, menimbulkan gelombang angin kencang, tetapi bentuk senjata miliknya berbeda dari Arkatama dan Aaleah. Mengikuti persona pemanggil, senjatanya berupa sabit legam besar. Sulur akar berduri liar melilit tongkat pegangan, mengesankan penampilan mautnya.
Chevalier terkikik menghina, dan secara tak langsung mengatakan kepada para manusia eksperimen bahwa, mereka akan berakhir dalam waktu lebih singkat. Di belakangnya, Arkatama bergeming mengawasi, menunggu peluang untuk berlari ke pintu darurat dan mencari saudarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗥𝗲𝗮𝘄𝗮𝗸𝗲𝗻 𝗚𝘂𝗮𝗿𝗱𝗶𝗮𝗻 | 𝓣𝓱𝓮 𝓓𝓲𝓿𝓲𝓷𝓮 1
FantasyComplete (18+ Kekerasan) (LIGHT NOVEL) SEASON 1 DARI "THE DIVINE" Fantasy - Myth - Action - Magical - Mystery - Minor Romance - Sci-Fi ========================================= Sinopsis: Guardian yang gugur 650 tahun lalu telah diangkat kembali oleh...