Chap 22

7.3K 479 24
                                    

Di tempat Velen
Malam hari jam 23.58

Gluk gluk
Minuman keras yang terus melewati tenggorokannya dengan cepat dan kasar

Ia melihat kearah meja makan yang kosong

Ia berjalan sambil memegang botol minumannya kearah kulkas.

Kosong

Tidak ada sedikitpun makanan atau minuman didalamnya. Ia berjalan kembali ke sofa meletakan botol minumannya dan mulai mengeluarkan putung rokoknya untuk segera ia isap

Ia berdiri lagi dan berjalan kearah kamarnya, saat ia masuk tercium banyak sekali bau parfum yang tercampur aduk dan bau masam akibat keringat dari banyak wanita yang ia sewa.

Velen menyewa 7 wanita bayaran disuatu klub ternama, ntahlah ia hanya ingin bersenang senang tapi sampai sekarang hatinya tak tenang

Ia kembali ke sofa dan mematikan rokoknya ke asbak diatas meja

Dilihatnya dapur itu kembali, cukup lama ia memandangi dapur tersebut hingga terbentuk seperti bayangan seorang pria kecil disana seperti sedang memasak sesuatu, ntah apa yang merasuki Velen.

Ia langsung berdiri dan berlari kearah dapur saat ia sampai

Wusshh
Semuanya hilang seketika

Velen melihat ke arah ruang tamunya, dilihatnya lah lagi bayangan pria kecil tersebut sedang menyapu dan membersihkan lantai dan sofa.

Kembali ia berlari mengejar bayangan itu dan

Wushh
Bayangan itu menghilang kembali

"Ki- tidak dia itu hanya parasit yang benar harus ku buang.." ucapnya pelan

"Baik aku dan dia, kami berada di level yang berbeda.." ucapnya lagi kali ini ia memilih tidur di sofanya dengan penutup matanya. Terlihat seperti air yang keluar dari sela penutup mata tersebut

"Maaf.."

.
.

Di kediaman Ken

Kio terbangun terlebih dahulu, ia bangun dari posisi tidurnya dan langsung sadar bahwa saat ini ia sedang berada dikamar Ken terasa saat menuruni ranjang. Sangat berbeda seperti saat dia di apartemen Velen.

Ia ingin memulai aktivitasnya seperti biasa, saat ia membuka pintu kamarnya

Klek

Klek
'Ahh ini terkunci, sepertinya Tuan Ken yang menguncinya' batin Kio

'Haruskah aku membangunkan Tuan Ken?' Tanyanya lagi kepada dirinya sendiri

Kio menghampiri badan Ken dan ia mulai membangunkan Ken dengan perlahan, Ken akhirnya membukakan matanya

Terlihat sangat tampan. Mata biru gelapnya yang tajam hidung terpahat, rahang tegas dan bibir tebal yang mempersona terpampang jelas didepan wajah Kio yang saat ini berada disampingnya langsung

"Ah.. kau mencari kunci ya.. tunggu sebentar bisa tolong tarik aku?" Ucap Ken dan dibalas Kio dengan kekehan pelan sambil mengangguk

Saat Kio menarik ia terkejut Ken tidak memakai satu helai pun saat berdiri, Kio memalingkan wajahnya dan Ken yang melihat itu hanya tertawa dan segera mengambil boxer dilemarinya

Klak
Pintu kamar itu terbuka

"Kau mau kemana? ini masih jam 5"

Kio kembali menulis di notenya
'Aku ingin bekerja nanti, aku sudah cuti kemarin bisa-bisa Saga marah karena aku tidak membantunya'

"Heii Kio aku ada rencana bagus untukmu.." ucap Ken

"Hum?"

"Kau bisa bekerja dari rumahku saja aku sudah menyiapkan semua yang kau butuhkan di ruangan dekat kamar tamu"

"Uhhhh uhum" Kio menggelengkan kepalanya dan ia langsung menyilangkan tangannya dan kembali mencatat sesuatu

'Aku ingin bertemu Saga, Kak Yora, dan yang lainnya agar aku punya teman'

"Ohh jika Velen menemukanmu kau akan merelakan dirimu kembali dibawa dirinya yah.." ucap Ken pelan

Deg
'I-itu' batin Kio memutar kembali apa yang diucapkan Ken adalah benar

"Iyakan? Aku bisa menyembunyikanmu disini dan kau akan aman dari Velen, ayolah Kio aku melakukan ini demi keamananmu bukan untuk aku atau siapapun.." ucap Ken menjelaskan

Kio terlihat terdiam sejenak ia menatap Ken dan mencatat sesuatu kembali

"Dan aku sudah mengatakan kepada Velen bahwa kau akan ku kembalikan ke Indonesia, dengan begitu dia tidak akan mencarimu tapi dengan syarat kau juga harus bersembunyi darinya, tepatnya tetap didalam rumahku" ucap Ken panjang lebar menjelaskan

Kio langsung memberikan catatan yang sepertinya panjang kepada Ken

'Tuan Ken bolehkah aku meminta hal terakhir sebelum aku benar-benar berpisah dengan Tuan Velen.. Izinkan aku menghabiskan noteku untuk dirinya. Aku ingin note terakhir yang aku catat dapat berguna untuknya dan dapat ia simpan meski bisa jadi ia buang. Aku hanya ingin berkomunikasi untuk terakhir kalinya kepada Tuan Velen dan aku ingin sekali lagi memasuki Apart tuan Velen secara diam diam untuk menaruh Note ini di apartnya dan setelah itu.. aku akan menuruti apa yang Tuan Ken katakan...'
-Note Kio yang panjang

"Humm?"

"Tidak aku tidak bisa" ucap Ken

'Kenapa??'

"Jika kau bertemu dengannya aku tak jamin dia akan membiarkanmu berbuat sesuatu" ucap Ken tiba tiba berdiri meninggalkan Kio

Kio mengepalkan erat tangannya

'Aku hanya ingin berkomunikasi untuk terakhir kalinya.. tuann.. aku mohon'

"Ahh Kio kau begitu pemaksa, sudah ku bilang tidak ya ti--

"Hemmm!!!" Kio menyodorkan kembali notenya kepada Ken dengan tekanan

'Kalau begitu aku akan memberikan tubuhku? Bagaimana Tuan Ken?'

"Ppfftt astagaa Kioo kau serius hmm? Baiklah aku akan mencoba mengajak Velen keluar dan kau masuk ke apartnya untuk rencanamu itu.." ucap Ken

Kio mengangguk semangat

Ken menarik Note Kio dan langsung mencium note tersebut

"Aku harap setelah itu kita bisa bersatu Kio.." ucap Ken pelan dan Kio membalas senyuman itu dengan senyum kecutnya

Ntahlah ia merasa semakin lama ia dengan Ken, Kio seperti semakin melihat sisi sebenarnya pada diri Ken.

Ia merasa tak nyaman, padahal Ken sudah sering berbuat baik untuknya. Tapi sungguh hatinya tak nyaman.


.
.
.

Bersambung
~~~

Si Bisu (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang