Ken membeli 3 buket bunga yang masing masing memiliki jenis yang berbeda, bukankah ini sangat romantis. Pikirnya
Ken memikirkan Asen yang pasti sudah sangat jatuh cinta kepadanya karena Ken mengingat Asen terus bersikeras agar pelayan lain tidak mendapatkan panggilan malam untuknya, Ken berfikir jika Asen cemburu jika melihat ia dengan pelayan muda lainnya
'Ya... wajar saja...' -batin Ken memaklumkan pikirannya
Belum ia terus terlarut dengan pikirannya ia langsung dikejutkan dengan Asen yang kembali ia lihat dari jendela atas sedang berada di taman bawah, Asen terlihat mendekati kebun bunga dengan membawa pupuk dan air dimasing masing tangannya
"Ahhhh hanya dengan melihatnya sedikit, aku serasa ingin mengukungnya lagi di bawah genggamanku..." gumam Ken tersenyum dengan wajah merahnya dan mata tajamnya
'Sial sial sial sial aku ingin dia, aku ingin dia, aku ing--Tok
Tok
Tok
"Permisi..maaf tuan, tapi ada sekretarismu datang ingin menemui tuan" ucap pelayan pria itu dari luar kamarnya Ken"Iya aku akan kesana"
Ken berjalan kearah tempat yang ditujukan oleh pelayan Ken
Mata pelayan Ken membelalak saat melihat ada yang mengembung besar dibalik celana Ken tersebut
"Apa yang kau lihat? Hmm?" Tanya Ken lembut
"Ma-maaf tuan saya akan kembali pada pekerjaan saya!" ucap pelayan itu dan langsung berlari ke pekerjaannya kembali
'Kenapa juga kau berdiri hmm..' -batin Ken
Saat ia menemui sekretarisnya, ia langsung duduk dan mulai membahas bisnis kembali.
"Tuan sebaiknya anda menidurkan dia terlebih dahulu" ucap sekretaris Ken pelan sambil melirik celana Ken yang terdapat kembungan besar itu
"Ahh.. saran yang bagus"
Ia langsung memanggil pelayan terdekat untuk segera memanggil Asen untuknyaBeberapa saat kemudian Asen datang dengan wajah penuh keringat dan tangannya yang terlihat basah seolah ia habis mencuci tangannya
"Iya tuan? Ada sesuatu yang tuan perlukan?" Tanya Asen formal
"Ikuti aku" jawab Ken sambil berdiri dan berjalan kearah kamar tamu
Asen mengikuti Ken seperti yang diperintahkan, saat mereka berdua telah masuk. Ken dengan tidak sabar mencumbui bibir Asen dan langsung menemukan antara lidahnya dan lidah Asen
Tangan Ken juga perlahan turun meremas bokong Asen dengan panas, seolah mengerti Asen membuka celananya dan memasukan jarinya kemulutnya sendiri lalu ia kembali masukan jarinya ke lubang Asen sendiri
"Seperti inikah tuan?" Tanya Asen pelan
Ken menggigit bibir bawahnya seolah ia sangat menginginkan sarang untuk penisnya sekarang juga, dengan sedikit memaksa Ken mendorong Asen ke kasur dan tanpa aba aba ia langsung memasukan penis besarnya itu kedalam lubang Asen dalam sekali hentakan kencang
"Akhh..! Tu-tuan pelan sedikit" titih Asen merasa sakit sekaligus geli didalam perutnya
"Maafkan aku.. hanya saja kau sangat sexy Asen.." ucapan Ken membuat pipi Asen sedikit memerah
'Semenggoda itukah diriku untuk pria muda sehat didepanku ini' -batin Asen sambil tersenyum tipis
Tak
Plak
Plak
Hantaman Ken yang tajam sesekali membuat Asen kewalahan dengan kecepatan dan kedalaman Ken masuk kedalam dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Bisu (21+)
Romance'si bisu' Begitulah orang memanggilku. Tepat usiaku beranjak 17 tahun orang tuaku tidak sanggup lagi untuk menampung pria bisu sepertiku dan akhirnya aku dijual ke pria kaya raya di New York. Aku kira aku akan bahagia. Ternyata tidak. [Menyukai oran...