Chap 8

10.2K 597 21
                                    

"Ken?!"

"Hentikan atau nanti kau menyesal.. lihat bagian kiri dan tangan kirinya terlihat mutung, jangan terlalu kasar Vel" ucap Ken

"Kau tak lihat apa yang ia lakukan! Aku bahkan belum menyentuhnya!" ucap Velen meninggikan nada bicaranya.

"Hufft.. kita bicarakan baik-baik didepan saja dan kedua temanmu telah bangun, tanyakan langsung saja ke mereka berdua" ucap Ken

"Kau dengar itu! Masih baik aku memberimu tempat tinggal, dasar pelacur sialan!" ucap Velen dan ia menendang perut Kio hingga tersungkur.

"Ukhh..!" Ucap Kio menahan perut dan tangannya. Lagi lagi ia menahan tangisan karena tak ingin terlihat lemah, Kio tersenyum.

Brak!!

Suara meja dari ruang tamu terdengar jelas.

"Kio kesini kau" ucap Velen. Dia baru saja mendobrak meja sehabis mendengar apa yang kedua temannya bicarakan

Kio yang mendengarkan panggilan dari Velen langsung berdiri ia menutupi tanganya dengan handuk. Tak ingin menampakan wajah sedih. Ia tersenyum kearah Velen.

"Aku sudah dengar semuanya. Kau diperkosa" ucap Velen

"Ehem, maaf ya tadi malam kami berdua tidak sadar dan sepertinya semalam kau juga menggoda kami" ucap Wilson

Karena merasa ada kata yang ditambah tambahkan Alex langsung menatap Wilson tajam, tapi Wilson mengodekan ini pilihan terbaik atau kau tidak lagi disisi kanan sang tuan muda. Alex mengerti dan tak ingin itu pun terjadi.

"Menggoda?" Tanya Velen

"Hmm kau tau orang mabuk kadang tak sadar apa yang mereka perbuat aku tak sengaja melihat suamimu memakai celemek dapur dan aku kira dia perempuan" ucap Wilson

"Iya.. kebetulan wajahnya cantik aku pun mengira dia perempuan" tambah Alex

Karena merasa difitnah kio langsung mengetikkan sesuatu kembali

*saya tak bermaksud seperti itu tuan! Aku memasakkan kue untuk anda dan saya melakukannya karena ingin membuatkan kue coklat untuk anda mereka, merekalah yang menggodaku terlebih dahulu. Saya bersumpah!* ketik Kio dan dibaca oleh Velen.

Velen memijit hidungnya dan melihat kearah Kio. Ia melihat tangan Kio yang di selimuti oleh handuk, kali ini ia merasa bersalah karena Velen tau benar masing masing temannya.

"Kau selamat kali ini" ucap Velen ke Kio

"Dan kalian bertiga jangan pernah datang lagi kesini ataupun mengusik pasanganku" ucap Velen

Blushhh

Wajah Kio memerah mendengarkan perkataan Velen. Ia sangat jarang mendengarkan velen berbicara manis seperti itu.

Alex, Ken, dan Wilson mengiyakan dan langsung memilih keluar untuk pulang dan sekali lagi mereka bertiga meminta maaf kepada Kio.

Saat Alex meminta maaf dengan Kio ia menatap kembali kearah Velen yang sedang asyik ngobrol seputar bisnis dengan Ken.

"Aku tak kan minta maaf yang semalam, dan aku tak kan melupakan kejadian semalam kau super sexy mari berhubungan baik selanjutnya" ucap Alex yang memegang tangan kio dengan waktu yang lama.

"Uuu...." Kio sedikit membuang mukanya

"Uhum" Velen berdehem melihat Alex dan Kio.

"Ahh iya aku lupa aku akan pergi setelah ini " ucap Alex

"Aku tak sengaja ya kawanku ingat kami d-i-g-o-d-a haha aku tak tau suamimu sangat lacur" ucap Wilson dan seketika membuat mata Kio terbelalak ia mengenggam tangannya erat.

'Aku meyakinkan diriku benar untuk membenci ke dua pria itu' -batin kio

"Yah keluarlah" ucap Velen

Mereka akhirnya keluar dan kali ini hanya ada Velen dan Kio di dalam.

"Kau bersihkan semua ini. Aku akan pulang lusa, kerjaku berat dan menunggu di kantor" ucap Velen, ia meninggalkan banyak uang dimeja dan langsung ikut keluar.

"Huum" Kio mengangguk dan tersenyum lagi ke arah Velen.

.
.
.

Jam 12.00

Kio selesai membersihkan semuanya dan ia merasa bosan akhirnya Kio memilih membuka televisi sebagai hiburan.

Saat ia membuka televisi betapa terkejutnya Kio karena ia melihat berita romantis tentang suaminya dan wanita cantik terpampang jelas di berita televisi yang baru saja ia buka.

'Dia bilang bekerja..'  -batin kio sedih

Tes

Tes

"Hiks.. waa hwaaa huuuu waaa hiksss.... hweee" kali ini Kio menangis benar sejadi jadinya ia merasa hatinya sangat sakit.

Tanpa diketahui Kio.

Ada ken dibalik pintu apartnya yang mendengar jelas tangisan dan isakan Kio. Ken berencana kembali lagi untuk mengambil dompetnya yang ketinggalan. Tapi ia memilih mengurungkan niatnya.

"Dia itu kasihan..." gumam Ken

.
.
.

Bersambung

~~~

Si Bisu (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang