Chap 25

7.2K 472 24
                                    

Saat ia menutup pintu ia melihat note yang ia kenali dihiasi berbagai gambar cantik dan bertuliskan

'Selamat datang kembali tuan'

"Apa-apaan ini!"

Srak
Lantas ia menarik note tersebut dan ia sobek-sobek menjadi beberapa bagian

Velen berjalan kedalam, pikirannya terus terusan berfikir untuk bagaimana cara agar ia tidak membaca berbagai tulisan tersebut

Ia memegang kepalanya sendiri menahan badannya dengan tumpuan tangan kanan disofa, Velen pun duduk setelah itu ia berencana untuk membuka siaran televisi tapi saat ia menggapain remotenya

'Tuan, jangan terlalu banyak menonton nanti matamu lelah'
Kali ini Velen hanya mencabut note itu dan ia letakan note tersebut diatas meja

"Banyak ngatur" ucapnya lagi

Setelah televisi ia hidupkan ia berdiri lagi, kali ini Velen sengaja mencari note note itu untuk ia baca, walau mukanya sekarang datar tapi semua itu akan hilang sirna

Ia berjalan ke dapur
'Tuan kulkasmu kosong? Isi dengan susu dan buah, oke'

Di meja dapur
'Apa kau akan makan sesuatu? Makanlah yang sehat, jaga kesehatanmu'

Di pintu kamar
'Tuan sebelum masuk dan tidur lihat lampu, pintu, dan kompor'

Ia berjalan masuk ke kamar dilihatnya lagi berbagai note itu

Di lemari
'Kenakanlah baju yang sopan, ah Tuan tampan memakai apapun. Xixi'
"Pfft ya aku tampan.." balas Velen pelan

Di kasur
'Tuan jika Tuan tidur mimpilah yang indah, perhatikan bantal karena leher tuan bisa pegal jika salah bantal'

Kini raut wajah Velen mulai berubah tak lagi datar

Kini ia berjalan kekamar mandi untuk berkaca dan mencuci muka

'Tuan tadi aku menangis disini, aku harap kita mencuci muka untuk hal yang sama'

"Apa kau peramal huh?"

Velen mencuci muka ia melihat matanya yang mulai memerah seperti menahan sesuatu. Setelah itu ia mandi dan berganti pakaian tidur

Akhirnya ia berjalan lagi kemeja kerjanya dan ia melihat ada sepucuk surat yang ia tebak itu sudah pasti dari Kio

Dengan pelan Velen membuka surat tersebut,

Tes

Tes

Sial pria yang selama ini dingin, dan tidak pernah menangis walaupun di pukul berkali kali, dapat menangis hanya karena surat

Surat dari Si Bisu?

'Tuan maaf jika aku banyak menganggumu selama aku menjadi pasanganmu, kau pasti tak bahagia memiliki pasangan bisu sepertiku, aku tau kau menikahiku hanya karena permainan dengan temanmu.

Tapi aku sangat sangat bahagia bisa melakukan banyak hal baru denganmu.

Maaf tuan jika aku lancang, tapi aku menyukaimu ah tidak mencintaimu bahkan menyayangimu, bukannya waktu itu aku tidak mau perpanjangan kontrak, hanya saja aku ingin sesuatu yang benar benar tulus darimu

Tuan aku merindukanmu
Aku takut jauh darimu
Aku takut jika kau ada pasangan lain
Aku takut jika kau akan melupakanku
Aku hanya mencintaimu tuan

Hanya dirimu tak ada orang lain
Maaf
Maaf
Aku minta maaf
Mungkin ini pesan terakhir untukmu
Jika ditakdirkan maka kita akan bertemu lagi dan jika tidak maka artinya kita tidak akan lagi bertemu selamanya

Terimakasih dan selamat tinggal'

'Tuan'

PRANGGG
Barang disekitar meja pun ia jatuhkan

"Sial" Velen mengepalkan tangannya

"Siapa kau bisa-bisanya mengucapkan selamat tinggal kepadaku huh?!"

"Ka- kau ha..

"Tuan? Apa tuan baik baik saja?"
Velen melihat kebelakang ia melihat Kio berbicara?

Kio?
"Kau bisa berbicara?"

"Hah? Maksud Tuan ini saya bodyguard anda saya mendengar suara pecahan jadi saya berinisiatif untuk mendobrak dan masuk, maaf atas kelancang--

"Siapkan mobil!" Perintahnya tiba tiba

"Iya?"

"SIAPKAN MOBIL BAJINGAN!" Teriaknya

"Ba-baik tuan!"
Velen langsung berlari ke arah mobil dan masuk, dengan cepat ia mengendarai mobil ke arah rumah Ken

"Bajingan bisa-bisanya, aku baru menyadarinya!" umpatnya

"Seharusnya aku sadar! Dasar kau bodoh! Bodoh!"

Cittt
Velen mengerem mendadak ke pinggir jalan

Ia memukul stirnya dengan kuat

"Haa sial aku terlambat.. haha" air matanya kini mengalir begitu saja

"Maaf maaf! Maafkan aku sialan haa aku haa terlambat menyadari haa.." ucapnya di selingi tangisan pelan

"Aku mencintaimu Kio"

Velen tenggelam pada tangisannya malam itu, penyesalan yang mendalam akan perasaan yang baru menyadarinya bahwa ia mencintai bahkan juga menyayangi Si Bisu, terlalu lama peka karena gengsi yang ada. Ia terus membuat luka untuk dia yang seharusnya ia lindungi

Kembali Velen menangis mengingat selama ini ia hanya bisa memukul memaki bahkan memperkosa Kio yang seharusnya ia sayang,

Kue cokelat yang ia rindukan

Tubuh mungil yang ingin ia peluk diujung malam

Kini semuanya sirna karena waktu yang terlambat

Apakah Pria kaya raya ini masih memiliki kesempatan untuk mengambil kembali pujaan hatinya atau ia akan mempasrahkan kejadian dan memulai sesuatu dengan mengubur rasa sakit dan cinta yang usai sedalam dalamnya

Untuk itu biarlah Velen sendiri yang memikirkannya

.
.
.

Bersambung
~~

Si Bisu (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang