Chap 23

6.5K 433 13
                                    

Ken akhirnya datang ke Mansion megahnya Velen karena setelah ia mendatangi apartemen Velen ia tidak sedang disana yang kemungkinan besar Velen tidak lembur dan memiliki waktu luang untuk pulang ke Mansion di kota sebelah.

Tanpa basa basi

Ia langsung meminta kunci apartemen Velen dan mengatakan bahwa ada barang penting yang ia butuhkan di meja kerja Velen, Velen yang memang tujuan awalnya istirahat dan sangat jarang pulang ke Mansionnya tentu saja ingin menikmati masa istirahatnya sekarang.

Pada akhirnya rencana Ken berjalan lancar  dan ia mendapati kunci duplikat apartemen Velen, segeralah ia kembali pulang dan memasuki mobil.

"I got it" ucap Ken terseyum terang ke arah Kio

Kio hanya menunduk terimakasih sambil membalas senyuman Ken

Kio berada dikursi belakang Ken dengan membawa kotak kecil yang berisi penuh dengan kertas note yang sudah ia hias sedemikian rupa

"Ekhem" dehem Ken ingin membuka pembicaraan

"Hu?"

"Apa kau yakin?"

Kio mengangguk sebagai jawaban

"Apa kau memiliki perasaan lebih kepada Velen?"

Kio diam tidak menjawab tak ada gerakan yang ia keluarkan Kio benar benar diam kali ini

"Oho..bukannya aku sudah berjanji akan menikahkanmu jika kau sudah bercerai dengan Velen?"

Kali ini Kio tersentak dan langsung mengedipkan matanya berkali kali saking kagetnya dengan apa yang ia dengar barusan, setelah itu ia kembali diam tak bersuara ataupun bergerak

"Aku bertanya Kio.." ucap Ken pelan

Kio hanya tersenyum sebagai jawaban, yah setidaknya Ken bisa bernafas lega melihat sedikit respon balik dari Kio.

1 jam kemudian akhirnya mereka sampai di apartemen Velen

Kio meminta Ken untuk tidak ikut campur untuk rencananya yang satu ini, Ken awalnya menolak tetapi Kio langsung memasang wajah kecewa dan Ken yang tidak ingin melihat wajah itu mengiyakan permintaannya kali ini.

Klek
Pintu apartemen itu kini terbuka sedikit setelah terbuka Kio menarik kunci yang diluar dan ia mengunci dirinya sendiri didalam.

'Baru saja beberapa hari, tapi saya sudah rindu' batinnya

'Eh? Saya? haha mungkin aku terbawa suasana saat memasuki ruangan ini' batinnya lagi

Ia menempelkan note di dinding,kulkas televisi, remote, gordeng, kamar mandi, kamar, hampir semua barang ia tempelkan note dan terlihat suatu surat yang kali ini bukan note tapi benar-benar berbentuk surat

Kio duduk di meja kerja Velen biasanya bekerja untuk lembur ia menaruh surat itu diatas meja

Kio berjalan ke arah kamar mandi, dilihatnya lah dirinya sendiri di cermin

Kali ini ia menangis tanpa suara ia sangat sangat merindukan Velen

Tidak tau

Ia

Sangat

Sangat

Rindu prianya

Air terus terusan keluar di matanya banyak sekali hal yang harus ia buang setelah ini untuk dilupakan

Ia memukul dadanya berkali kali sambil menyebut nama prianya didalam hati, bertanya kembali Kio pada dirinya yang saat ini sedang berada dalam keputusasaan.
Dalam keadaan putus asa Kio mulai menyalahkan penciptanya yang menciptakan dirinya sebagai sesama dan kenapa mereka sangat berbeda baik dalam fisik ataupun harta

Kio mengakui bahwa ia sudah jatuh cinta kepada Velen, tapi ia menunggu ketulusan dari diri Velen bukan pernikahan kontrak yang sedang berjalan. Maka dari itu Kio tidak menyetujui perpanjangan kontrak yang pernah di usulkan Velen.

'Tu..an..hiks aku tidak bisa menjadi yang terbaik akhirnya untukmu' Kio mulai memutar kembali tentang Velen

Bagaimana ia mengingat cara Velen yang sebenarnya peduli kepadanya hanya saja Kio tau Velen tidak pandai menyampaikannya.

"HWAAAAAAA..." Kio benar benar menangis sejadi jadinya kali ini, sebelumnya ia memang menangis tapi bahu Ken tidak nyaman untuk ia bebankan dan saat melihat apartemen ini untuk ia tinggalkan, rasanya beban yang dimulai memang harus dibuang pada tempatnya

Kio mulai menstabilkan nafas dan tangisannya agar segera berhenti ia keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sudah ia basuh dengan air westafel tadi. dilihatnya lah seluruh apartemen itu kembali dan ia menunduk terimakasih setelah itu ia keluar dan menutup apartemen Velen seperti semula

"Sudah?"

Deg
Kio kaget dengan suara Ken yang tiba tiba sampai tepat disamping telinga Kio

Kio mengangguk

"Kalau begitu aku hanya tinggal meminta janjiku kan?"

Kio kembali mengangguk dan tidak mengekspresikan apapun diwajahnya.

Sangat kosong dan datar, mungkin Kio sedang dalam keadaan teratas untuk di katakan kelabilan

"Tenang saja Kio semuanya akan baik baik saja" Ken kembali memeluk Kio dan Kio mendalamkan wajahnya ke dada Ken

"Sst tak apa aku sudah punya barang bagus untukmu, tidak. Untuk kita malam ini"

.
.

Velen Pov

.
.
.

Bersambung

Si Bisu (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang