Chap 33

5.7K 362 18
                                    


"Nak Ken! Sadar! Saya bukan wanita Mmpp.."

Fwop
Ken menambah temponya

"Akh!! Ya tuhan ini terlalu jauh, sadar nak.."

Ken dengan sekejap menghentakan miliknya kedalam Asen berkali kali membuat Asen kewalahan awalnya Asen memang menangis karena rasa sakit tapi sekarang Asen ketakutan karena ada rasa sensasi yang berbeda saat Ken menusuknya lebih dalam

"Ahh hahh.. tuan...Ken.. hentikan itu saya sudah tidak kuat.."

"Orang tua sepertimu diam saja" ucap Ken tersenyum dan terus melakukannya dengan kasar

Badan Asen terus terdorong kebelakang karena hentakan Ken yang tak main main saat ujung kepala Asen sudah terkena kepala kasur Ken menarik badan Asen ke ujung kasur lagi

'Astaga.. kaki dan tanganku sakit karena rantai tadi, apa ini yang dirasakan Nak Lusi kemarin?' -batin Asen

"Wajah"

"Hah? Iyah..tuan ahh..."

"Kenapa wajah ini ada di ragamu yang sudah bau tanah?"

Deg
Asen memalingkan wajahnya kekiri hatinya terasa sedikit sakit saat Ken mengatakan bau tanah tentangnya

"Kau benar tuan, saya tak pantas punya wajah seperti ini"

Ctass
Tali pinggang ditangan Ken meluncur begitu saja di pusar Asen

"Ashhh.. tuan itu sakit umm" ringis Asen

"Kalau kau menyesal ayo menangis lagi!!" Teriak Ken

"Anda membuat saya takut.. eumpp akhh"

Ctass
"Ayo menangis orang tua sialan!"

"Uwahh hiks.. hwaa.. Nak Ken ini terlalu kasar haaa" Asen akhirnya menangis saat sentuhan tali pinggang itu terus menerus mengenai perut dan bagian tubuh Asen

"Pffft HAHAHAHA" Ken tertawa pulas saat melihat Asen kembali menangis karena dirinya

Jleb/Tak

"AKH!! TUAN! Itu haaa.. menyakitkan! Keluarkan.. hwaa.. huu..hmm" Teriak Asen saat Ken menghentakan kuat miliknya kedalam Asen

Asen pun keluar begitu pula dengan Ken,
Ken langsung mencabut miliknya dari hole Asen. Ken melirik Asen yang sudah tertidur pulas dan menyelimuti Asen

"Lumayan untuk orang tua sepertimu" gumam Ken sambil mengambil rokoknya untuk merokok diteras kamarnya

.
.

Esoknya

Asen terbangun dari tidurnya dengan pikiran kacaunya semalam ia memilih untuk tidak terlalu memikirkannya dengan sepenuh tenaga ia berusaha untuk berdiri, dipikirannya hanya terpikir
'Saya jauh lebih kuat daripada anak anak muda sekarang' hal itu membuat Asen lebih memilih untuk bodo amat saja dengan sikap Ken terhadapnya

Yang ia pikirkan sekarang bagaimana uang yang ia hasilkan dapat membantu pengobatannya

Asen memakai celananya kembali, lalu saat ia ingin memakai pakaiannya ia teringat pakaiannya sudah terkoyak semalam

"Hahh apa yang harus saya lakukan.." monolognya sendiri

Tok
Tok

"Eh? Pak Asen?" Ucap seorang pelayan yang masuk karena ia setiap paginya selalu membersihkan kamar Ken

"Ah..halo Nak Zeno, kalo boleh minta tolong bisa pinjam pakaianmu satu untuk saya keluar dari sini" ucap Asen lirih

"Ahh oke, tunggu sebentar disini akan saya ambilkan" Zeno yang sudah tau apa yang telah terjadi dengan Asen cepat cepat berlari kekamarnya dan segera mengambil sehelai pakaiannya, memang sudah ada yang kekecilan karena badan Asen itu dapat dikatakan mungil

Si Bisu (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang