•Part 8•

58 10 0
                                    

Sepandai pandai tupai melompat akan terjatuh juga ketanah, sepandai pandainya menyimpan mayat, baunya akan tercium juga!
~Zeyu

~¤~

Ya sepertinya Mingrui sudah dirasuki sosok itu....

Zeyu yang kaget sampai terjatuh, membuat Ryunjin melihat kearah Zeyu, lalu menyerngitkan dahinya, Zeyu seolah memberi isyarat pada Ryunjin untuk melihat kearah mata Mingrui. Ryunjin yang penasaran langsung melihat kearah mata putranya.

Dan Ryunjin jatuh terduduk seperti halnya Zeyu, iya tak percaya dengan apa yang dia lihat, tubuh Mingrui yang masih terbaring bak patung di ranjangnya semakin memucat dan memudarkan memar pada tubuhnya karna saking pucat nya tubuh namja itu.

"Keluar lah!! Dia bukan untuk mu!! Apa kau tidak merasa kasihan dengan nya?! Dia bukan milik mu! Dia milik ku pergilah!" Ucap Zeyu dengan lantangnya.

Mingrui bangkit dari tidurnya duduk disamping ranjang dengan mata nya menatap kearah Zeyu, tatapan itu kosong, Zeyu menepiskan rasa takutnya, ia mendekati Mingrui dan mengalungkan salib dilehernya setelah itu Mingrui ambruk.

Beberapa jam setelah kejadian itu karena merasa Mingrui seperti nya sudah tenang Zeyu berpamitan untuk pulang kerumahnya, Ryunjin mengantarkannya hingga depan rumah, lagi lagi Zeyu memeluk Ryunjin sudah seperti ibu dan anak bukan?

ZEYU POV

Cukup melelahkan bertarung dengan makhluk halus, entah berapa kali Zeyu dirasuki kemarin, ya ia tak menyadarinya, setelah ia berpamitan dengan Ryunjin ia pun segera pulang, sebenarnya Zeyu masih belum mau meninggalkan Ryunjin dengan kondisi Mingrui yang masih lemah seperti itu, tetapi bagaimana lagi ia tak bisa berlama lama disana karna satu hal, dan ada lagi satu hal yang ia panikkan, yaitu ketika bertemu orang tuanya nanti, apakah orang tuanya akan memarahinya? Ah bukankah mereka tidak pernah peduli dengan Zeyu? Lantas mengapa mereka memarahi Zeyu?

Zeyu menarik nafas dalam sebelum membuka pintu rumahnya, saat pintu itu dibuka terlihat lah dua orang paruh baya sedang menatapi Zeyu dengan wajah yang sulit di artikan.

"Bermain sampai tak ingat waktu ya Xioyu?" Ucap seorang wanita usia kisaran 40an berpakaian rapi seperti nya ia akan pergi.

"Maaf Bu" Zeyu tak berani menatap wanita itu.

"Dari mana saja kau Xioyu?" Tanya pria yang disebelah wanita tersebut.

"A.. aku dari rumah Mingrui pa" Zeyu jadi gelagapan.

"Siapa Mingrui?"

"Teman sekolah ku"

"Antar kami kerumahnya"

"Pa.. papa mau apa?" Zeyu menjadi cemas sendiri.

"Sudah jangan banyak bicara ayo antar kami kesana"

Zeyu memasuki mobil dengan perasaan was was, ia takut ibu atau papanya menghakimi Mingrui ataupun Ryunjin, kisaran 6 menit dari rumah Zeyu kerumah Mingrui, setelah sampai papanya Zeyu memencet bel rumah itu. Terdengar teriakan seorang wanita dari dalam lalu membuka pintu, wajahnya nampak sedikit kaget.

"Benar ini rumahnya Mingrui?" Tanya Renjun.

"Iya benar? Ada apa dengan anak saya ya?" Tanya Ryunjin sambil menyerngitkan dahinya.

THE POWER OF MY EYES [BOYSTORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang