Itu sebuah pertanda bahwa mereka tidak ingin kau mengetahui atau mengusik tugas mereka!
~XinlongPagi itu Zeyu terbangun karena cahaya matahari yang masuk dari sela sela fentilasi kamarnya, Zeyu mengerjapkan matanya, ia duduk di kasurnya sambil mengumpulkan nyawa nya, ia meregangkan otot-otot tubuh nya, tapi ia merasakan perih dibagian kakinya. Ia membuka selimut yang menutupi tubuhnya, alangkah terkejutnya ia ketika mendapati kakinya penuh banyak goresan seperti dicakar dan bercak darah di kasurnya, goresan itu memenuhi kakinya dari lutut hingga mata kaki. Zeyu meringis karna kakinya sangat perih.
Ponsel Zeyu berdering, tanpa melihat siapa yang menelfon Zeyu mengangkat panggilan tersebut.
"Zey apa kau baik baik saja?" Suara itu terdengar dari dalam benda pipih itu.
"Rui apa kau bisa kesini?" Bukannya menjawab Zeyu malah balik bertanya.
"Ya baiklah, aku akan segera kesana kirim kan alamat mu"
"Okay baiklah"
Mingrui POV
Entahlah pagi ini pikiran Mingrui hanya tertuju pada Zeyu, Mingrui ingin mencoba menelpon Zeyu tetapi ia tak punya nomor namja itu. Mingrui mencoba menghubungi teman nya berharap bisa menemukan nomor namja itu, setelah agak lama mencari akhirnya ia menemukan nomor Zeyu, tanpa pikir panjang Mingrui menghubungi namja bermarga Yu tersebut.
Setelah memutuskan sambungan telepon dan mendapatkan alamat rumah Zeyu, Mingrui pun berpamitan kepada Ryunjin untuk pergi kerumah Zeyu. Sesampainya ditempat tujuan Mingrui membunyikan bel rumah tersebut, keluarlah Sepasang paruh baya dari rumah tersebut.
"Cari siapa?" Tanya Lia pada Mingrui.
"Zeyunya ada Tante?"
"Ada silahkan masuk, Zeyu masih dikamar nya" Renjun mengajak Mingrui masuk kedalam rumahnya.
Tubuh Mingrui terasa sangat panas ketika masuk kedalam rumah ini.
"Langsung masuk saja, sepertinya Zeyu sudah bangun" Mingrui mengangguk menanggapi ucapan Lia.
Mingrui pun melangkah menuju kamar Zeyu, saat ingin membuka pintu punggung Mingrui terasa sangat perih, seperti ada yang mencakar, tetapi ia tak mempedulikan rasa sakitnya. Saat pintu terbuka ia mendapati Zeyu yang terduduk di ranjang nya.
"Zey?"
"Rui, kau sudah datang" Zeyu tersenyum.
"Zey ada apa dengan kaki mu?"
"Aku ga tau Rui, bangun tidur kaya gini aja" Mingrui menyerngitkan dahinya.
"Panas banget ya Rui? Baju mu sampai basah begitu"
Mingrui hanya cengengesan, tapi apa yang dikatakan Zeyu benar Mingrui merasakan sangat gerah ketika memasuki rumah ini.
"Aku akan mandi dulu kau tunggu disini oke habis itu kita kerumah mu ada yang ingin aku ceritakan pada mu"
"Ya baiklah"
Sepeninggal Zeyu, Mingrui menerawang kamar Zeyu, ia berjalan kearah cermin dan melihat punggung nya melalui cermin, dia sedikit heran kenapa ada tiga goresan yang cukup dalam di punggungnya. Pantas saja ia merasakan perih yang amat sangat, tetapi Mingrui tidak melihat ada yang aneh dikamar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE POWER OF MY EYES [BOYSTORY]
HorrorAku sudah terbiasa dianggap seperti orang yang tidak waras oleh sebagian orang, karna keistimewaan ku, tapi bagiku itu bukan ke istimewaan melainkan sebuah kutukan dan aku tidak pernah bisa menerima ini sebagai sebuah keistimewaan. Banyak yang menga...