•Part 2•

101 19 8
                                    

Sekarang kau tau siapa aku.
Akan kah kau tetap berteman dengan ku?
~Mingrui

~¤~

Zeyu dan Mingrui memasuki rumah, saat hendak berjalan kekamar mata Mingrui menatap tajam ke sudut ruangan itu.

"kenapa dia menampakkan diri disiang hari begini" batin Mingrui.

"oh iya Zey kau tunggu disini dulu aku ingin bertukar pakaian sebentar" ucap Mingrui menghentikan langkahnya di anak tangga ke-3.

"baik lah" Zeyu tersenyum.

Desain rumah Mingrui cukup Simple, beberapa lukisan yang tergantung di dinding, beberapa foto sepertinya itu foto keluarga Mingrui, saat melihat foto dimeja dekat sofa Zeyu duduk, Zeyu terheran, siapa anak perempuan yang disebelah anak laki laki itu, akan kah itu Mingrui dan adiknya?

"hei Zey, liat apa?" Mingrui mengagetkan Zeyu.

"haduhh Rui kau membuat ku kaget saja, oh iya apa kau punya adik perempuan?" tanya Zeyu,

"tidak, oh iya kau mau minum apa?" tawar Mingrui.

"tidak usah repot repot, air putih aja"

"ah baik lah tunggu sebentar"

Mingrui kembali dari dapur seraya memegang nampan yang berisi 2 gelas air, dan beberapa cemilan.

"ini silahkan diminum" Mingrui meletakan nampan itu dimeja.

"oh iya Zey, kenapa kau bisa berpendapat aku mempunyai adik perempuan?" ucap Mingrui membuka pembicaraan.

"ah foto ini" Zeyu menunjuk foto yang ia lihat tadi, Mingrui terdiam.

"itu hanya teman waktu kecil ku, sekarang dia sudah pindah ke New York ikut orang tuanya" jelas Mingrui.

"ouh begitu"

Sudah mulai sore, Zeyu memutuskan untuk pulang, tiba tiba saja bayangan hitam melintas dan menghilang ketika didekat Zeyu, aura mulai aneh, suasana menjadi dingin.

Zeyu mulai bersifat aneh, ia menunduk saja, Mingrui yang merasa tidak beres dengan Zeyu, Mingrui hanya memerhatikan sambil menatap tajam kearah Zeyu.

Zeyu menyerang Mingrui tiba-tiba, Mingrui kaget dan terjatuh, mendengar suara gaduh bunda nya Mingrui menyusul keluar, bundanya Mingrui kaget bukan main saat melihat Zeyu menyerang Mingrui.

"bunhhhh... inihhh... bukhannn... Zeyy arghhh" Mingrui mencoba bicara pada bundanya soal Zeyu, tapi Namja itu malah menguatkan cekikan nya.

"kau akan mati...kau akan mati..." ucap Zeyu berulang ulang.

Mingrui sudah hampir kehabisan nafas, bundanya Mingrui tak habis pikir ia mencoba menjauhkan Zeyu dari Mingrui.

"Menjauh lah kau dari putra ku!!!" bunda membentak Zeyu dan mendorongnya.

Usahanya Bunda Mingrui tak sia-sia, Mingrui terlepas dari Zeyu, dengan sisa tenaga Mingrui mengajak bundanya lari kekamar Mingrui, Zeyu tak kalah gesit mengejar mereka. Mingrui mengacak ngacak laci nya dan mengambil kalung mustika yang diberikan ayahnya, ia mengarahkan kalung itu pada Zeyu.

THE POWER OF MY EYES [BOYSTORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang