•Part 11•

61 9 0
                                    

Kita dan "mereka" memiliki tembok pembatas maka dari itu hanya orang terpilih yang bisa melihat "mereka" dalam berbagai wujud.
~Mingrui

Seketika itu Xinlong melepaskan tangannya pada leher Mingrui, ia menggeliat kepanasan dan berusaha untuk melepaskan kalung tersebut namun usahanya nihil hingga Xinlong ambruk disambut Jaemin. Ryunjin memeluk putranya. Mingrui sudah sangat tidak berdaya ditambah punggungnya banyak mengeluarkan darah.

"Bawa Mingrui kerumah sakit sekarang Ryun!" Ucap Yeji.

Jaemin mengangkat tubuh Mingrui kedalam mobil miliknya, diikuti oleh Ryunjin dan Zeyu mereka melesat kerumah sakit yang berada dikota itu, disisi lain Xinlong yang sudah sadar pun terheran, ditambah lagi melihat genangan darah yang ada di lantai. Yeji yang tau putranya kebingungan langsung ia membawa putranya tersebut keluar dari rumah Ryunjin.

"Mom aku kenapa?" Heran Xinlong.

"Tidak ada apa apa" balas Yeji.

"Darah itu dari mana? Kalung ini? Apa yang terjadi?"

"He Xinlong kau tidak memakai gelang itu? Mom sudah katakan kau harus memakai gelas itu, kalau tidak beginilah akibatnya, kelalaian mu!"

"Mom?"

"Xinlong kau tau? Kau mencekik Mingrui hingga ia terjatuh dan tidak berdaya, sekarang ia dilarikan kerumah sakit, kalau kau memakai gelang itu, ini tidak akan terjadi"

"Mom berhenti menyalahkan ku! Ini semua karna kutukan itu, jika aku tidak memiliki kutukan ini aku tidak akan berbuat seperti ini, ini juga karna Dad yang harus berhubungan dengan makhluk astral saat aku dikandung"

"He Xinlong ini sudah takdir mu"

"Ya ya ya, mom hanya berkata seperti ini, begitu juga dengan kejadian ini, ini hanya takdir mom, percayalah sejujurnya kalau dikatakan aku tidak ingin seperti ini pada Mingrui!"

Yeji pun meninggalkan Xinlong, ia masuk ke kamarnya. Xinlong terduduk disofa ruang tamu rumahnya, ia memandangi kalung yang ia pakai.

"Kalung ini ga jauh beda sama punya aku yang di kasi paman Haechan, ini dapat dari mana ya?" Xinlong masih terheran-heran tapi ia enggan melepas kalung itu.

"He Xinlong, kau jangan lepas dulu kalung itu" ucap Yeji yang sibuk merapikan diri.

"Iya mom, mom mau kemana?"

"Rumah sakit, tadi Daddy mu menelepon untuk kita kesana, Xinlong kau ikut mom" Xinlong mengangguk.

Yeji dan Xinlong melesat menggunakan motor menuju rumah sakit yang di katakan oleh Jaemin, saat memasuki rumah sakit itu Xinlong merasa tidak enak, hawanya sangat dingin, mungkin karna faktor banyak orang sakit atau meninggal disini jadi tak heran hawanya seperti ini. Sampai lah mereka dipintu ruangan yang dikatakan Jaemin.

Kreatttt....

Suara pintu ruangan itu berdecit, yang berada didalam ruangan itu langsung menoleh kearah pintu, disana terdapat Jaemin, Zeyu, Ryunjin dan Mingrui yang terbaring di ranjang rumah sakit tersebut.

"Gimana keadaan Mingrui Ryun?" Tanya Yeji.

"Agak tidak masuk akal" ucap Ryunjin sambil menatap putranya.

"Kata dokter Mingrui baik baik saja, luka itu pun sudah mengering, dokter juga berkata bahwa Mingrui hanya kelelahan, bisa disimpulkan bahwa secara medis Mingrui tidak menderita penyakit apapun dan lukanya tersebut juga tidak akan berdampak terlalu parah untuk Mingrui sendiri" jelas Jaemin.

"What?" Kaget Yeji.

"Tapi kan lukanya tadi separah itu kenapa bisa?" Sambungnya lagi.

"Mom, dad ini bukan masalah medis, Mingrui mengalami luka itu juga bukan karna tergores paku atau benda tajam lainnya, melainkan gara gara kuku!" Tegas Xinlong.

THE POWER OF MY EYES [BOYSTORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang