Selamat Membaca Kisah
Perjalanan MerekaNow Playing : D'Divo - Cinta Separuh Jiwa
***
Bab 15 | Quartet Adiwangsa
Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga dimana ini sudah di garis takdirkan sang maha kuasa
***
Sepulang sekolah akhirnya mereka berkumpul di kolam renang karena kebetulan guru pembimbing mereka Pak Gion dan Ibu Melly mengadakan sebuah pertemuan dadakan dan jadi mereka harus berkumpul. Namun setelah mereka berkumpul kedua guru iku belum juga datang juga hingga akhirnya mereka harus menunggu bukan hanya itu ada yang memainkan ponsel dan ada juga yang sedang menggosipkan tentang berita burung itu.
"Jadi bener nih, Cakra sama Vio lagi pdkt kalo bener, gue kasihan sih." Rei membuka percakapan.
"Kasihan kenapa lo?" bingung Yosef.
"Kan kata lo tadi ada hati yang sedang panas,"
"Oh. Kevin sama Ayyara, tunggu. Lo pasti kasihan sama Ayyara bukan sama Kevin," tebak Yosef.
"Gue kasihan sama dua-duanya lah. Masa sama si itu," sewot Rei.
"Tunggu. Tumben lo sebut Ayyara dengan si itu." Seketika Naufal membungkam mulut Yosef dan membuat website hampir kehabisan napas.
Lalu setelah itu Naufal kembali membuka mulut Yosef dan akhirnya ia bisa kembali merasakan aliran udara itu sedangkan Naufal mengelapnya air liur sahabat itu karena merasa jijik. Hendak Yosef melayangkan lontaran kata itu tiba-tiba sosok yang sedang di gosip kan datang juga dan sekarang malah duduk sendiri memainkan ponselnya.
"Makanya gue suruh lo diam," sahut Naufal.
"Kapan lo bilang gitu," ucap Yosef yang masih tidak terima dengan perlakuan Naufal.
"Tadi,"
"Lo gak bilang,"
"Gue bilang lho. Elo nya aja yang tuli,"
"Sudah ikh kalian macam budak Kecik lah," potong Zhi dengan logat Melayu.
"Sejak kapan lo belajar bahasa Melayu," ucap Rei.
"Tadi. Gue gabut akhirnya gue nonton dua botak itu," jawab Zhi.
"Ikh, masa kecil kurang bahagia."
Sampai akhirnya Pak Gion dan ibu Melly datang dan menyuruh mereka untuk mendekati mereka karena bakal ada beberapa pengumuman yang akan mereka sampaikan. Semua yang awalnya berisi dan sibuk sendiri akhirnya mulai mendengarkan apa yang akan disampaikan oleh guru pembimbingnya.
"Sore anak-anak," sapa Pak Gion.
"Sore Pak,"
"Oke langsung saja tidak perlu basa-basi di sini bukan pengumuman bahwa kelas renang beberapa hari ini akan bapak libur kan, karena baik Bapak sama Ibu Melly ada keperluan Masing-masing jadi karena kurangnya pengawasan dan lain-lain membuat Bapak sama Ibu mengambil keputusan ini," jelas Pak Gion.
Ternyata mereka mendapatkan kabar kurang menyenangkan jadi mungkin selama beberapa hari ini mereka tidak akan melakukan kegiatan renang tapi bola bagaimanapun mereka akan tetap renang bagaimanapun caranya tidak peduli di kolam renang di sungai ataupun dimana saja yang penting bisa merasakan air.
"Jadi hari ini adalah latihan pemusatan renang kalian terakhir, doakan mudah-mudahan kelas renang bisa di buka lagi," doa Ibu Melly.
Setelah menjelaskan apa yang mereka sampaikan setelah itu mereka langsung bergegas berganti pakaian renang karena hari ini pemusatan latihan dan ini bertujuan untuk melihat seberapa jago mereka berlatih selama ini. Ini mulai dengan pemanasan dan dilanjut dengan latihan secara sendiri-sendiri yaitu berenang dengan menurut gaya yang telah mereka pelajari.
KAMU SEDANG MEMBACA
SGS [6] Sport | Andhira Rei ✓
أدب المراهقينCover by : @itsme.naime "Mengukir prestasi dan ingatan di atas air secara bersamaan" *** Andhira Rei Saputra, anak cowok SMAN Adiwangsa yang kehilangan ingatannya pada saat hari kelulusan di SMP bukan hanya ingatan bahkan bakat berenang nya pun ikut...