Bab 22 | Serpihan Ingatan

5 1 2
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Wali Band - Serpihan Hatiku

***

Bab 22 | Serpihan Ingatan

Ingatan ini memang diperlukan bagi setiap orang yang mau mengingat kembali masa-masa bersejarah

***

Rei dan yang lainnya berlatih begitu keras sepulang sekolah mereka akan selalu meningkatkan kecepatan dan juga kerja sama mereka agar bisa mencapai kekuatan maksimal mereka dan menunjukkan bahwa SMAN Adiwangsa bisa menjadi yang terbaik. Ternyata waktu mereka berlatih tidak terasa pada akhirnya seminggu lagi mereka akan menghadapi kompetisi yang sesungguhnya dan mereka sudah tidak sabar untuk melakukan hal itu.

Rei dan yang lainnya pulang begitu cepat ke rumah masing-masing karena hari ini mereka tidak ada kumpulan sama sekali, mereka ingin berada dalam kehidupan masing-masing jadi membutuhkan sebuah privasi.

"Aku pulang," sapa Rei.

"Kau sudah pulang Rei," ucap Novia.

"Iya Bu. Oh ya btw kok tetangga disini nganggap aku aneh? Kenapa ya Bu?" tanya Rei.

Mendengar pertanyaan sang Putra membuat Novia cukup kaget pasalnya akhirnya semua tetangga tahu dengan berubahnya sikap Rei dan itu cukup membuatnya bingung untuk menjelaskan.

"Mungkin, mereka bukan ngomongin kamu kok. Omongan tetangga di dengar," sahut Novia.

"Ya enggak sih Bun, cuma."

"KAMU ENGGAK ANEH KOK!" Suara lain mulai terdengar dan membuat keduanya menengok ke arah suara itu.

"Maksud Ayah?" ulang Rei.

"Maksud Ayah aneh itu semacam perubahan, itu sih." Raden Berusaha mengalihkan perhatiannya.

"Tapi kalo perubahan aneh bagiamana?" tanya Rei lagi.

"Ya enggaklah. Coba aja dulu baru rasakan," jawab Raden yakin.

Mendengar penuturan sang Ayah, Rei hanya mengangguk lalu mulai berjalan ke arah kamar untuk segera berganti baju dan beristirahat. Sedangkan kedua orang tuanya masih sibuk di dapur mempersiapkan makan malam.

"Sayang? Apa anak kita sudah berubah?" tanya Novia.

Raden mengangguk dan tersenyum simpul kepada sang istri. "Berbeda sekali pada saat ia masih SMP."

Rei masuk ke kamar, iya hari ini mau bekerja keras untuk perlombaan nya nanti karena ini merupakan pertandingan nasional yang mengharumkan nama sekolah dan juga nama bangsa yang akan dibawa ke taraf internasional jadi ia akan mengecek beberapa video yang ada di tempat kesayangannya. Akhirnya ia menemukan memory card yang baru dan belum pernah ia buka sebelumnya.

Tanpa berganti baju, ia langsung mengambil dan menghidupkan laptop nya disana ia memasukkan memory card kepada laptop dan membuka beberapa file video. Dan saat video itu memutar sebuah rekaman dimana dirinya tengah memarahi teman-teman dan junior nya dan terlihat ada ketiga orang yang merupakan mantan sahabat yang sekarang berada di SMAN Buana Wijaya.

Betapa terkejutnya ia melihat setiap per detik dari video, dan ia mempertanyakan apakah dirinya dulu seperti itu. Apa jangan-jangan dirinya yang sesungguhnya itu. Hingga akhirnya ia merasakan sakit di kepala dan beberapa kilat-kilatan masa lalu muncul di pikiran menyatukan semua potongan-potongan itu menjadi satu ke satuan

Hingga akhirnya setelah sakit kepala Rei mereda akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi seseorang kebetulan ia dan orang itu satu ekskul jadi ia bisa diajak ketemuan.

***

Baru saja beberapa menit pulang sekolah, Rei harus keluar lagi ke depan sekolah bertemu dengan seseorang yang mungkin tahu tentang dirinya di masa lalu. Walaupun Sosok itu agak sedikit aktif tapi hanyalah dirinya yang bisa di ajak kompromi.

"Ayyara," sapa Rei.

"Hei.... Rei, aduh gue seneng banget lo chat gue. Ada apa nih?" tanya Ayyara senang.

"Gue mau tanya sama lo? Apakah gue selama di SMP galak dan dingin," tanya balik Rei.

Mendengar apa yang di katakan Rei membuat Ayyara kaget, sepertinya ingatan Rei kembali dan akan tetapi sifatnya masih sama dan tidak berubah sedikitpun.

"Sebenarnya gue gak punya hak untuk jawab pertanyaan lo dan gue tidak terlalu kenal dan hanya kenal sebatas nama. Namun ada seseorang yang tahu semua tentang lo, dan orang itu adalah Chelsea,"

Mendengar nama Chelsea akhirnya Rei sadar bahwa seseorang yang tidak asing baginya adalah teman sekaligus mantan pacarnya dulu. Mereka hubungan di SMP tapi tidak berlangsung lama karena sifat Rei yang arogan, cuek, dingin dan galak membuat Chelsea yang tegas sulit mengimbangi sifat pacarnya.

"Ini gue kasih nomor WA nya, chat aja dia. Gue gak berhak memberitahu semuanya, kecuali ia sendiri yang mau menjelaskan karena ia tahu semuanya dari gue." Ayyara memberikan itu kepada Rei dan setelah itu meninggalkan Rei disana.

Setelah kepergian Ayyara, Rei lantas menghubungi Chelsea dan setelah itu mengajak ketemuan di tempat ini.

***

Tak lama berselang akhirnya sosok yang di tunggu Rei datang juga. Tatapan mereka beradu begitu tajam dan tidak lepas begitu saja, bersamaan dengan itu semilir angin menambah kesan suasana tegang dan mencekam di antara mereka berdua.

"Cepat banget,"

"Gue peduli sama lo," balas cepat Chelsea.

"Bikin gue kaget saja, sebenarnya lo dapat nomor gue dari mana? Padahal lo belum pernah save nomor gue?" tanya Chelsea lagi.

"Gue dapat nomor ini dari Ayyara," jawabnya.

"Ada apa lo mau ketemuan sama gue?" tanya Chelsea kesekian kalinya.

"Sepertinya.... Ingatan gue kembali,"

Chelsea mendengarnya terkejut, dan belum sempat berkata banyak-banyak Rei keburu melanjutkan ceritanya, " Hanya sedikit akan tetapi makin lama makin jelas dan terpampang jelas dalam pikiran gue. Awalnya tadi setelah pulang sekolah gue lihat salah satu video di memory card dan disana gue lihat marah-marah ke teman-teman dan junior gue walaupun disana ada Rasya, Hildan dan Syami."

"Akhirnya lo ingat juga," kata Chelsea tertahan.

"Sebenarnya itu adalah sifat lo yang sesungguhnya, dan ternyata bakal datang secepatnya ini. Lo itu dingin, sombong, arogan dan galak,"

"Semua orang takut sama lo, dan apa lo ingat sama Fernando Renz?"

"Enggak."

"Ia itu adalah teman seangkatan lo yang selalu di caci maki sama lo dan sekarang malah menjadi musuh lo dan mengganti posisi lo di quartet of the swim di SMA Buana Wijaya," jelas Chelsea.

"Walaupun awalnya ia tidak mau ikut renang ataupun renang estafet itu semua gara-gara lo. Gue sebenernya benci sama lo REI!"

Mendengar penuturan itu Rei terkejut setengah mati ia tidaklah menyangka bahwa dirinya di masa lalu seperti itu seolah-olah ia tidak percaya apa yang dikatakan Chelsea barusan, namun sepertinya Chelsea tidak berbohong karena bukti sudah di lihat Rei.

"Dan waktu itu lo berani menyatakan cinta kepada gue pada saat gue sedang benci-bencinya sama lo, namun itu semua tidak bertahan lama. Dan pada saat lo mengalami amnesia dan pindah ke sekolah ini gue selalu memantau lo agar lo bisa gabung lagi estafet renang," jelas Chelsea.

"Jadi semua ini permintaan lo?" ulang Rei.

"Yah. Dan lo masuk perangkap gue." Kata Chelsea sambil meninggalkan Rei sendirian disana dengan segala pertanyaan yang timbul tenggelam dalam pikirannya.

***

Tbc.

Yeyeyeyeye akhirnya Lis bisa up lagi. Happy Friday, guys. Gimana bab ini,  apakah kalian deg-degan sama kelanjutannya kisahnya.....

Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak 👣



Lis_author

SGS [6] Sport |  Andhira Rei ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang