satu

1.4K 137 37
                                    

Lima tahun lalu....


Rintik hujan turun begitu deras mengguyur kota Chongqing dari siang hingga malam hari, membuat jalanan jadi licin dan di penuhi genangan air di sana sini.

Kilat menyambar-nyambar hingga membuat para penghuni kota Chongqing enggan untuk keluar dari rumah mereka malam ini.

Udaranya sangat dingin namun semua itu tak berarti bagi seorang pemuda manis yang baru genap berusia dua puluh satu tahun bulan lalu. Seluruh tubuhnya basah kuyup dan ia nyaris menggigil kedinginan karena entah berapa lama ia membiarkan tubuhnya di guyur air hujan begitu saja, sepasang iris kelamnya memerah pertanda ia menangis entah berapa lama, air matanya tersamarkan oleh air hujan yang membasahi seluruh tubuhnya.

Lagi lagi kilat menyambar dan tubuh ramping pemuda manis bergigi kelinci itu sesekali berjingkat takut saat mendengar suara petir yang bergemuruh tajam seolah memberi semangat pada hujan yang masih deras membasahi seluruh kota Chongqing dari siang hingga malam tanpa kenal lelah.

Ingatan pemuda manis yang masih menangis dalam langkah lunglainya di pinggir jalan raya yang sepi karena hujan tak jua berhenti seketika melayang kembali pada kejadian satu jam lalu dimana ia di permalukan oleh seseorang yang ia anggap sebagai kekasih terbaiknya.

"Yibo, siapa gadis ini?" Tanya Xiao Zhan sang pemuda manis bergigi kelinci yang baru saja masuk ke dalam restoran tempat dimana Yibo membuat janji dengannya malam ini. Katanya Yibo ingin memberikan kejutan untuk Zhan karena itu pemuda bergigi kelinci itu berdandan sangat manis malam ini.

Yibo memeluk pinggang ramping seorang gadis cantik berpakaian seksi, ia tersenyum lebar saat melihat xiao zhan datang.

"Hai Zhan, kenalkan dia qi meihe kekasihku." Dengan bangganya Yibo mengenalkan qi meihe kekasih barunya pada xiao zhan yang masih berstatus sebagai kekasihnya juga.

Bagai mendengar petir di siang hari hati xiao zhan hancur seketika, jadi ini kejutan yang Yibo janjikan padanya.

"Kau mengundangku kemari untuk ini?" Tanya Zhan tak percaya.

Yibo mengangguk, ia masih mengembangkan senyumnya. "Tentu saja, memangnya kau pikir aku mengundangmu kemari untuk apa, untuk melamarmu? Jangan gila, aku masih waras untuk tidak kehilangan harga diri dan reputasi ku hanya karena memiliki kekasih pria sepertimu!" Cemoohnya tanpa rasa kasihan.

Zhan mengedarkan pandangannya ke sekeliling restoran, beruntung suasana restoran tengah sepi, tak ada yang melihat betapa konyol dan memalukannya ia saat ini karena di permalukan Yibo kekasihnya sendiri.

"Jangan bermimpi Zhan, Yibo tidak benar-benar menyukaimu!" Sela qi meihe seraya tersenyum sinis memandangi Zhan.

Setelah beberapa saat Zhan tak bisa mengeluarkan suaranya ia menarik nafas panjang sebelum mengeluarkan kalimatnya.

"Aku tidak bermimpi untuk jadi pasangan dari pria yang sama sekali tidak bertanggungjawab qi meihe, justru aku berterima kasih karena kau sudah menyadarkan ku seperti apa pria yang selama ini bersamaku, Wang Yibo tidak lebih dari seorang pria pengecut!" Tutur Zhan dengan lancar, ia melirik dingin Wang Yibo yang kaget karena mendengar kata-katanya.

"Aku bukan pengecut! Seharusnya kau berkaca di cermin di rumahmj agar kau tidak selalu bermimpi untuk bisa menikah denganku!" Sela Yibo marah.

"Kau pengecut, pecundang dan brengsek! Ambil saja Yibo jika kau sangat ingin memiliki pria murahan sepertinya! Terimakasih meihe karena kau mau mengambil sampah sepertinya!" Sambung Zhan tajam dan menusuk hingga Yibo tak bisa berkutik.

"Santai Zhan, kenapa kau marah sekali sih!" Ledek meihe terkekeh geli melihat reaksi Zhan.

"Semoga  suatu hari kau tidak merasakan apa yang aku rasakan saat ini, karena jika kau ada di posisiku seperti ini di kemudian hari aku jamin kau tidak akan sanggup berdiri sepertiku saat ini qi meihe!" Zhan menekan tiap kata-katanya membuat meihe terdiam memikirkan kalimatnya.

FALL-FELL-FALLENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang