empatbelas

456 85 98
                                    


Xiao Zhan mencari xingxu ke sekeliling rumah tapi ia tak menemukan suaminya dimanapun.

"Apa dia pergi ke kantor lagi?" Gumam Zhan pada dirinya sendiri. Seingatnya xingxu sudah pulang sejak sore tapi ia tak menemukan suaminya di seisi rumah, jangan lupakan rumahnya yang terlalu besar membuat kakinya terasa pegal mengelilingi tiap ruangan mencari xingxu yang entah dimana.

Yi setiap selesai makan malam selalu menghabiskan waktunya di dalam kamar sambil bermain Lego kesukaannya hingga sering tertidur sambil memeluk legonya yang sudah tersusun rapi.

Zhan masuk kembali ke kamar puteranya. "Yi, dimana daddy?"

Yi yang serius berpikir memperhatikan susunan legonya yang salah langsung menggeleng. "Yi tidak tahu, biacanya daddy di luang keljanya mom." Jawabnya polos.

"Tidak ada, kemana ya?" Zhan kelelahan mencari suaminya yang entah bersembunyi dimana.

"Di taman belakang mungkin mom, biacanya daddy duduk di bangku taman belakang kalena mommy celalu kunci pintu kamal." Lanjut Yi teramat polos.

Zhan seketika sadar kalau ia sudah mengabaikan xingxu lebih dari dua minggu. "Terimakasih sayang." Ia buru-buru ke taman belakang rumah mencari xingxu.

Yi hanya mengangguk singkat lalu fokus kembali pada susunan legonya yang salah ia susun tadi.

Saat sampai di taman belakang rumah Zhan menemukan xingxu sedang duduk sendirian memandangi hamparan bunga dandelion yang tumbuh subur di taman belakang.

Saat sampai di taman belakang rumah Zhan menemukan xingxu sedang duduk sendirian memandangi hamparan bunga dandelion yang tumbuh subur di taman belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zhan memelankan langkahnya mendekati suaminya, ia tak ingin mengganggu waktu xingxu.

Namun xingxu menyadarinya, ia menoleh ke belakang, ia melihat Zhan berjalan kearahnya sepelan mungkin.

"Kemarilah..." Xingxu menepuk pelan kursi di sampingnya yang kosong.

Mendapat izin dari suaminya Zhan buru-buru menghampirinya, Zhan duduk di samping xingxu yang masih sibuk memandangi hamparan bunga dandelion.

"Maaf, aku sudah mencurigaimu." Zhan tak bisa terus menerus mengabaikan xingxu, ia mengaku salah.

"Aku minta maaf." Balas xingxu, ia pun salah karena sudah menyembunyikan semuanya dari xiao zhan.

"Aku yang salah, aku kekanakan, aku sudah terlalu mencurigaimu, aku bahkan baru tahu kalau meihe sudah menikah dengan zhang linghe rekan bisnismu di Chongqing." Ujar Zhan menyesal, ia sudah berburuk sangka pada xingxu yang jelas-jelas sangat menyayanginya.

Xingxu tersenyum tipis. "Memangnya selama ini kau tidak tahu?"

Zhan menggeleng polos. "Tidak."

Xingxu terkekeh melihat tingkah polos istrinya, ia merangkul bahu zhan dengan erat hingga Zhan memekik pelan karena kaget.

"Siapa yang bisa membuatku berpaling darimu? Sembilan tahun aku selalu mencintaimu, untuk apa aku tiba-tiba berpaling dari duniaku sendiri?"

FALL-FELL-FALLENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang