duabelas

437 89 27
                                    

Semenjak mencurigai xingxu ada hubungan khusus dengan meihe, xiao zhan selalu mengunci pintu kamarnya menghindari xingxu tidur bersamanya setiap malam.

Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari saat xiao zhan memutuskan untuk menyelidiki apa yang sebenarnya sudah di sembunyikan xingxu darinya.

Zhan keluar dari kamarnya secara mengendap-endap, ia lalu menyusup masuk ke dalam ruang kerja xingxu yang ada di lantai satu.

Zhan mencari laptop xingxu yang biasanya di biarkan begitu saja diatas meja, Zhan memeriksa laci meja kerja xingxu satu persatu dan menemukan laptop yang di carinya.

"Kau bahkan menyimpan laptopmu agar aku tidak bisa mencari bukti hubunganmu dengan meihe." Gumam Zhan yang masih belum bisa menerima kalau xingxu berhubungan dekat dengan meihe tanpa sepengetahuannya.

Zhan menghidupkan laptop milik suaminya, setelah memastikan semuanya aman dan siap, Zhan memasang flashdisk di laptop suaminya, mengirim semua data dan pesan email yang ada di dalam laptop xingxu.

Masih loading lima puluh persen dan xiao zhan sudah sangat was was jangan sampai xingxu bangun dan menyadari kalau dirinya tidak ada ada di kamar, kalua xingxu tahu ia melakukan ini Zhan yakin suaminya akan marah.

"Ayo cepatlah..." Gumam Zhan pelan, ia khawatir xingxu tiba-tiba masuk ke ruang kerjanya dan menemukan dirinya sedang mencuri data-data tersembunyi dari meihe untuk xingxu.

Sekitar tiga puluh menit berlalu akhirnya Zhan selesai memindahkan semua data penting dari laptop xingxu ke flashdisk miliknya.

"Selesai." Zhan merasa puas, ia mematikan laptop itu lalu menyimpannya ke dalam laci kembali.

Zhan buru-buru masuk ke kamarnya agar tidak ketahuan kalau sebenarnya ia baru saja menyelinap keluar kamar.

.

.

.

.

.

Yibo menyeringai senang setelah nannon mengirimkan alamat lengkap rumah xiao zhan yang baru.

"Ternyata kau menyembunyikan xiao zhan di miami." Gumam Yibo senang, ia akan segera menyusul Zhan si Miami.

Yibo membereskan meja kerjanya, ia langsung pergi meninggalkan ruang kerjanya, ia sudah memesan tiket untuk penerbangan ke Miami.

Jackson baru saja keluar dari lift saat yibo masuk ke dalam lift khusus untuknya seorang.

Jackson menghampiri meja Stephanie sekertaris Yibo.

"Fany..." Sapanya.

Stephanie yang sedang mengerjakan tugasnya seketika mendongak, ia melebarkan iris kelamnya melihat Jackson kembali ke kantor.

"Jackson, kau kembali!" Seru Stephanie senang.

Jackson menempelkan telunjuknya di bibir Fany mengisyaratkan agar gadis cantik asal new york itu memelankan suaranya. "Jangan berisik." Bisiknya.

Fany mengangguk. "Oke, ada apa?"

"Dimana Yibo, apa dia ada di ruangannya?" Tanya Jackson berbisik pelan.

"Presdir baru saja keluar, dia akan pergi ke Miami satu jam lagi." Jawab Fany.

"Apa kau bilang, Miami?!" Jackson berubah heboh. Jangan bilang kalau Yibo pergi ke Miami untuk menyusul xiao zhan.

FALL-FELL-FALLENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang